Ketahui Fungsi Penting Usus Besar dalam Sistem Pencernaan

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Oktober 2023

“Usus besar bagi sistem pencernaan manusia memiliki fungsi yang sangat penting. Organ ini menjadi bagian terakhir sebelum limbah makanan atau feses akhirnya keluar dari tubuh.”

Ketahui Fungsi Penting Usus Besar dalam Sistem PencernaanKetahui Fungsi Penting Usus Besar dalam Sistem Pencernaan

Halodoc, Jakarta – Sebagai organ paling akhir dari sistem pencernaan pada manusia, usus besar memiliki fungsi yang begitu penting. Organ satu ini berfungsi untuk menyerap vitamin dan cairan, membentuk feses, membuat antibodi dan mencegah terjadinya infeksi. 

Proses ini sangat penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Oleh karena itu, yuk kenali lebih lanjut fungsi usus besar berikut ini!

Fungsi Usus Besar

Berikut fungsi utama usus besar dalam pencernaan:

1. Menyerap air dan elektrolit

Fungsi utama usus besar adalah menyerap air dari sisa-sisa makanan yang telah dicerna oleh usus halus. Air berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Selain air, usus besar juga menyerap garam elektrolit, seperti natrium dan kalium. 

Penyerapan garam berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

2. Memadatkan dan menyimpan tinja

Setelah menyerap air, sisa-sisa makanan yang tinggal di usus besar akan menjadi lebih kental. Proses ini membantu memadatkan tinja yang akan keluar melalui anus. 

Sebelum keluar, usus besar juga menyimpan tinja ementara waktu. Hal ini memungkinkan kamu mengatur waktu dan tempat untuk buang air besar sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan. 

Usus besar memiliki sel-sel khusus yang membantu mengendalikan proses buang air besar. Fungsi ini membantu tubuh agar tinja tidak keluar begitu saja. 

3. Mencerna serat dan selulosa

Usus besar memiliki kemampuan untuk mencerna sebagian serat dan selulosa yang tidak dapat dicerna oleh usus halus.

Fungsi ini memungkinkan tubuh mendapatkan nutrisi tambahan dari makanan yang mengandung serat, seperti sayuran dan buah-buahan.

4. Menyeimbangkan mikroorganisme

Organ ini adalah rumah bagi berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri baik. 

Bakteri dalam usus besar membantu dalam mencerna sisa-sisa makanan yang sulit tercerna dan menghasilkan beberapa vitamin penting, seperti vitamin K dan beberapa jenis vitamin B.

Keseimbangan mikroorganisme ini mendukung kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.

Penyakit yang Rentan Menyerang Usus Besar 

Sama seperti organ tubuh lainnya, tidak menjaga kesehatan usus besar bisa menyebabkan organ satu ini mengalami banyak masalah kesehatan.

Nah, berikut beberapa di antaranya: 

1. Diare

Diare adalah kondisi ketika frekuensi buang air besar menjadi lebih sering dengan konsistensi feses yang encer.

Umumnya, masalah kesehatan ini terjadi karena konsumsi makanan atau minuman yang tidak bersih atau telah terkontaminasi virus, parasit, dan bakteri. 

Selain itu, diare juga bisa terjadi karena intoleransi pada tubuh terhadap beberapa makanan, efek samping mengonsumsi obat, hingga malarbsorpsi makanan. 

2. Perdarahan

Perdarahan yang terjadi termasuk dalam gangguan pencernaan bagian bawah. 

Biasanya, penyakit satu ini muncul dengan keluar darah dengan warna merah segar dari anus atau bercampur dengan feses. 

Beberapa masalah kesehatan yang mengakibatkan perdarahan pada usus besar misalnya kanker, peradangan, wasir, dan divertikulitis. 

3. Polip usus besar

Polip adalah benjolan berukuran kecil yang muncul pada usus besar bagian dalam. 

Benjolan satu ini biasanya tidak berbahaya, tetapi ada jenis polip pada organ usus besar bisa berkembang menjadi kanker. 

Terdapat beberapa keadaan yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami polip.

Ini termasuk kebiasaan buruk merokok, seseorang dengan kelebihan berat badan, dan ada riwayat anggota keluarga dengan kondisi yang sama. 

4. Penyakit Crohn

Selanjutnya, penyakit Crohn yang merupakan penyakit kronis yang mengakibatkan saluran pencernaan meradang.

Masalah kesehatan ini bisa memengaruhi area saluran cerna mana saja, termasuk organ usus besar.  

Gejala yang muncul dari penyakit ini adalah perut terasa nyeri, diare kronis, berat badan menurun, dan mengalami kekurangan gizi.

Selain itu, penyakit Crohn juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker usus besar. 

5. Kolitis

Kolitis merupakan peradangan pada usus besar yang umumnya terjadi karena infeksi atau reaksi masalah autoimun. Gejala yang muncul sesuai dengan jenis kolitis yang pengidap alami. 

Namun, tanda khas dari kolitis adalah demam, tubuh menggigil, dan diare berdarah. Kenali lebih lanjut tentang  Usus Besar: Fungsi, Gangguan, dan Penanganannya.

6. Divertikulitis

Divertikulitis adalah peradangan yang menyerang divertikula, kantung yang terdapat pada sepanjang lapisan usus.

Kondisi ini muncul karena tekanan dari makanan, cairan, atau gas pada lapisan dalam usus sehingga terbentuk kantung kecil.

Penyakit ini paling sering menyerang usus besar, tepatnya pada bagian bawah. 

7. Kanker usus besar

Kanker usus besar muncul karena mutasi atau perubahan gen pada jaringan usus besar. Namun, hal yang menjadi penyebabnya sampai saat ini belum pasti.

Meski begitu, ada beberapa hal yang mungkin bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker ini. Misalnya, asupan lemak berlebih dan kadar gula yang tinggi.

Jika kamu mengalami gejala sakit perut atau masalah pencernaan lain, pastikan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter di Halodoc terlebih dahulu sebelum kamu melakukan pemeriksaan langsung di rumah sakit.

Referensi:
Colon Health. Diakses pada 2023. What is The Function of Your Colon and What Does It Do to Keep You Healthy?
Verywell Health. Diakses pada 2023. The Function of the Colon.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan