Usus Besar: Fungsi, Gangguan, dan Penanganannya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   12 Mei 2023

“Usus besar adalah organ tubuh yang terletak antara usus halus dan anus. Organ ini memiliki fungsi utama untuk mencerna makanan, namun fungsi ini bisa terganggu oleh masalah kesehatan tertentu.”

Usus Besar: Fungsi, Gangguan, dan PenanganannyaUsus Besar: Fungsi, Gangguan, dan Penanganannya

Halodoc, Jakarta – Usus besar adalah bagian dari sistem pencernaan manusia yang terletak antara usus halus dan anus. Organ ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu kolon, rektum, dan anus. Setiap bagiannya bekerja sama untuk menjalankan fungsi-fungsi usus besar, dan gangguan pada organ ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Simak lebih lanjut tentang fungsi usus besar, gangguan yang mungkin terjadi, serta penanganannya berikut ini!

Fungsi Usus Besar

Usus besar adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk menyerap air dan elektrolit dari sisa makanan yang tidak dapat tercerna oleh tubuh. Usus besar juga berperan dalam membentuk dan mengeluarkan feses atau kotoran. 

Di dalam usus besar, terdapat bakteri yang membantu dalam proses pencernaan. Bakteri ini membantu mencerna sisa makanan dan menghasilkan beberapa nutrisi seperti vitamin K dan asam lemak rantai pendek. Nutrisi ini kemudian terserap oleh tubuh melalui dinding usus besar.

Gangguan pada Usus Besar dan Cara Mengatasinya

Ketika terdapat masalah pada organ ini, fungsi organ tidak akan berjalan dengan sempurna. Berikut ini beberapa gangguan yang dapat terjadi pada usus besar, antara lain:

1. Diare

Ini adalah adalah kondisi ketika feses menjadi lebih cair dari biasanya. Diare dapat terjadi berbagai faktor seperti infeksi virus, bakteri, parasit, makanan yang tidak sehat, alergi makanan, atau efek samping obat. Diare yang berlangsung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit.

Pengobatan diare akut pada orang dewasa harus mempertimbangkan faktor penyebab dan tingkat keparahan diare. Kamu bisa membeli obat diare di apotek terdekat atau setelah konsultasi dengan dokter umum. Biasanya, dokter juga akan meresepkan antibiotik hanya jika diare terjadi karena bakteri yang rentan terhadap antibiotik.

2. Sembelit

Sembelit adalah kondisi ketika feses menjadi keras dan sulit keluar dari tubuh. Penyakit ini terjadi karena pola makan yang buruk, kurang minum air putih, kurang olahraga, atau efek samping obat. Sembelit yang berlangsung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan peradangan pada usus besar atau wasir.

Pengobatan untuk kondisi ini akan berbeda-beda tergantung pada penyebab dan intensitas sembelit. Terapi yang dokter rekomendasikan adalah peningkatan asupan serat, peningkatan asupan cairan, dan latihan teratur. Jika terapi ini tidak efektif, dokter dapat meresepkan obat pencahar.

3. Wasir

Wasir atau ambeien adalah kondisi ketika pembuluh darah di sekitar anus membengkak dan meradang. Penyakit ini bisa terjadi akibat sembelit, tekanan saat buang air besar, atau kehamilan. Gejala wasir yang mungkin pengidapnya alami yaitu nyeri saat buang air besar, keluarnya darah saat buang air besar, dan sensasi gatal di sekitar anus.

Menurut ahli kesehatan, pengobatan untuk wasir adalah dengan penggunaan krim atau supositoria untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Selain itu, tindakan medis seperti ligasi atau pembedahan juga bisa dokter lakukan jika wasir sudah parah.

4. Kolitis

Kolitis adalah peradangan pada usus besar yang terjadi karena infeksi, gangguan autoimun, atau efek samping obat. Gejala kolitis antara lain diare berdarah, kram perut, demam, dan kelelahan.

Jika kolitis masih ringan hingga sedang, pengobatan bisa kamu lakukan dengan mengonsumsi obat anti inflamasi dan obat yang dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Obat yang umum dokter resepkan dalam penanganan kolitis antara lain aminosalisilat, kortikosteroid, dan imunomodulator. 

Jika kolitis sudah parah dan mengancam jiwa pengidap, dokter mungkin menyarankan rawat inap di rumah sakit dan pemberian obat intravena. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan tindakan medis seperti operasi pengangkatan usus besar.

5. Polip

Polip adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di dalam usus besar. Penyakit ini cukup berbahaya karena dapat menjadi kanker jika tidak mendapat pengobatan. Pengidap polip mungkin mengalami darah pada feses, perubahan pola buang air besar, dan kram perut.

Penanganan untuk polip yang sangat kecil cukup dengan observasi melalui pemeriksaan endoskopi secara berkala untuk memantau perubahan polip. Namun, polip yang lebih besar dan berpotensi menjadi kanker perlu melalui pengangkatan. Cara pengangkatannya adalah dengan melakukan kolonoskopi.

Itulah berbagai jenis gangguan usus besar yang mungkin terjadi dan cara menanganinya. Untuk mencegahnya, kamu juga bisa mencari tahu seputar Makanan yang Bisa Membersihkan Usus Besar.

Kalau kamu masih memiliki pertanyaan tentang organ ini, jangan ragu untuk langsung melakukan konsultasi lebih lanjut dengan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja. 

Baca juga: Ini Gejala Gangguan Fungsi Usus Besar

Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Large Intestine (Colon)
NHS. Diakses pada 2023. Ulcerative colitis
MayoClinic. Diakses pada 2023. Diarrhea
MayoClinic. Diakses pada 2023. Colon polyps
NHS Inform. Diakses pada 2023. Constipation
MayoClinic. Diakses pada 2023. Hemorrhoids

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan