Advertisement

Apa Itu Fertilisasi? Ini Pengertian dan Tahapan Prosesnya

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   04 September 2025

Fertilisasi merupakan bersatunya sperma dan sel telur yang menjadi awal mula kehamilan.

Apa Itu Fertilisasi? Ini Pengertian dan Tahapan ProsesnyaApa Itu Fertilisasi? Ini Pengertian dan Tahapan Prosesnya

DAFTAR ISI


Fertilisasi merupakan proses yang membuat kehamilan bisa terjadi. Tempat terjadinya fertilisasi ada di salah satu saluran tuba, di mana sperma dan sel telur akan bersatu untuk membentuk zigot.

Proses pembuahan yang terjadi pada manusia ini cukup kompleks dan terdiri dari beberapa tahapan. Simak ulasan selengkapnya di sini!

Apa Itu Fertilisasi?

Fertilisasi adalah peleburan antara sel telur dan sel sperma akan membentuk satu sel. Ini adalah salah satu langkah awal menuju kehamilan.

Perlu kamu ketahui bahwa wanita hanya melepaskan satu sel telur setiap bulan, sedangkan pria melepaskan jutaan sperma dalam satu ejakulasi.

Namun, hanya satu yang bisa mencapai tujuannya, yaitu sel telur, yang berarti kemungkinan terjadinya pembuahan sangat besar.

Fertilisasi terjadi ketika sperma berenang melalui vagina dan membuahi sel telur di tuba falopi.

Ini terjadi beberapa jam atau hari setelah pria dan wanita melakukan hubungan seks tanpa kondom.

Proses awal kehamilan dimulai saat ovum mengalami pembuahan zigot yang dihasilkan akan berkembang dan menempel pada dinding rahim.

Proses ini disebut implantasi, yaitu fase ketika zigot menempel pada endometrium untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen.

Tahap ini sangat penting karena menentukan keberhasilan kehamilan, sebab tanpa implantasi yang baik, embrio tidak bisa berkembang dengan optimal.

Proses Fertilisasi pada Manusia

Proses fertilisasi melibatkan ovulasi (pelepasan sel telur), perpindahan sperma, hingga terjadinya implantasi.

Berikut tahapan dalam proses fertilisasi pada manusia:

1. Ovulasi

Wanita berovulasi selama siklus menstruasi mereka. Ovulasi adalah saat ovarium melepaskan sel telur untuk pembuahan. 

Struktur kecil seperti jari yang disebut fimbriae membantu memandu sel telur melalui saluran tuba menuju rahim.

Selama perjalanan melalui saluran tuba inilah, sel telur bisa dibuahi oleh sperma. 

Perlu kamu ketahui, setelah ovulasi, sel telur hanya mampu melakukan pembuahan selama 12 hingga 24 jam.

2. Perpindahan sperma

Selama ejakulasi, jutaan sel sperma dilepaskan dengan tujuan mencari sel telur untuk dibuahi.

Saat kamu melakukan hubungan seks tanpa kondom, sel sperma berenang melalui vagina dan masuk ke saluran tuba. 

Jutaan sperma berjuang untuk mencapai dan menembus sel telur, namun hanya satu yang berhasil menembus lapisan luar sel telur untuk membuahinya. Jika sperma tidak membuahi sel telur, sel telur akan larut.

Pria juga perlu Kenalan dengan Proses Spermatogenesis pada Tubuh yang juga berperan penting dalam proses fertilisasi.

3. Fertilisasi dan perkembangan embrio

Fertilisasi terjadi ketika sperma berhasil dalam upayanya untuk mencapai dan membuahi sel telur. Kemudian, sel telur yang telah dibuahi terus bergerak ke tuba falopi.

Embrio sel tunggal disebut zigot. Selama tujuh hari berikutnya, embrio akan membelah menjadi dua sel, lalu empat sel, dan lebih banyak sel lagi dalam proses yang disebut mitosis. 

Sekitar seminggu setelah sperma membuahi sel telur, embrio telah berpindah ke rahim. Pada akhir masa transisi ini, embrio menjadi kumpulan sel yang sangat terorganisir yang bernama blastokista.

4. Implantasi

Blastokista kemudian menempel pada lapisan rahim (endometrium). Proses keterikatan ini namanya implantasi.

Namun, hanya karena pembuahan terjadi bukan berarti implantasi akan terjadi. Terkadang implantasi tidak terjadi, dan kamu akan mengeluarkan sel telur yang telah dibuahi pada periode menstruasi berikutnya.

Jika implantasi terjadi, sel-sel akan terus membelah. Beberapa sel berkembang menjadi bayi dan sel lainnya membentuk plasenta. 

Tubuh kamu pun mulai melepaskan hormon yang memberi tahu bahwa bayi sedang tumbuh di dalam rahim.

Hormon-hormon ini juga memberi sinyal pada rahim untuk mempertahankan lapisannya, bukan melepaskannya.

Ini berarti kamu tidak akan mendapatkan periode menstruasi, yang mungkin merupakan cara pertama kamu menyadari kehamilan.

Kamu juga bisa kunjungi halaman ini untuk mendapatkan informasi lanjutan mengenai kesehatan seksual.

Faktor yang Memengaruhi Fertilisasi

Keberhasilan fertilisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari pihak pria maupun wanita. Beberapa faktor tersebut meliputi:

  • Kualitas sperma: Jumlah, motilitas (kemampuan bergerak), dan morfologi (bentuk) sperma sangat penting.
  • Kualitas sel telur: Sel telur yang sehat dan matang memiliki peluang lebih besar untuk dibuahi.
  • Waktu hubungan seksual: Hubungan seksual yang dilakukan mendekati masa ovulasi (pelepasan sel telur) meningkatkan peluang fertilisasi.
  • Usia: Kesuburan wanita menurun seiring bertambahnya usia.
  • Kesehatan reproduksi: Masalah kesehatan seperti endometriosis, PCOS (sindrom ovarium polikistik), atau infeksi dapat memengaruhi fertilisasi.
  • Gaya hidup: Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas dapat menurunkan kesuburan.

Menurut WHO, infertilitas memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, dan banyak kasus disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat.

Masalah Fertilisasi

Beberapa masalah dapat menghambat atau mencegah terjadinya fertilisasi, antara lain:

  • Infertilitas pria: Jumlah sperma rendah, motilitas sperma buruk, atau kelainan sperma.
  • Infertilitas wanita: Gangguan ovulasi, sumbatan tuba falopi, atau masalah pada rahim.
  • Masalah genetik: Kelainan kromosom pada sperma atau sel telur.
  • Imunologis: Antibodi yang menyerang sperma atau sel telur.

Jika kamu dan pasangan mengalami kesulitan untuk hamil, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan atau ahli fertilitas untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.

Riset Terkait Fertilisasi

Terdapat riset yang diterbitkan oleh StatPearls dan membahas mengenai fertilisasi, berikut temuannya: 

  • Fertilisasi juga berhubungan erat dengan infertilitas yang sering dijumpai dalam praktik medis.
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah penyebab endokrin yang sering ditemukan pada wanita infertilitas.
  • Indeks massa tubuh (IMT) mempengaruhi peluang hamil. Berat badan berlebih atau obesitas dapat mengganggu kesuburan. 
  • Evaluasi laboratorium sangat penting dilakukan. Pemeriksaan hormon seperti fungsi tiroid dan kadar androgen perlu dilakukan untuk mengukur peluang fertilisasi. 
  • Secara keseluruhan, hasil studi memperlihatkan bahwa evaluasi fertilisasi dan infertilitas bukan hanya soal hubungan seksual, tapi juga mencakup faktor hormonal, anatomi, gaya hidup, dan kesehatan metabolik secara keseluruhan.

Mengenal Fertilisasi Buatan

Bagi pasangan yang sulit mencapai kehamilan secara alami, fertilisasi buatan bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Pada fertilisasi buatan, dokter memasukkan sperma langsung ke leher rahim, saluran tuba, atau rahim wanita.

Metode yang paling umum bernama “inseminasi intrauterin (IUI),” yaitu ketika dokter memasukkan sperma ke dalam rahim.

Dokter akan menggunakan alat ovulasi, USG, atau tes darah untuk memastikan kamu berovulasi saat melakukan inseminasi buatan.

Kemudian, pasangan kamu perlu memberikan sampel air maninya. Dokter akan menyarankan pasangan kamu untuk menghindari hubungan seks selama 2-5 hari sebelum prosedur untuk membantu memastikan jumlah spermanya tinggi.

Sperma harus “dicuci” dulu di laboratorium dalam waktu 1 jam setelah ejakulasi. 

Proses ini bertujuan menghilangkan bahan kimia dalam air mani yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan bagi wanita, dan meningkatkan peluang untuk hamil. 

Teknisi akan mencairkan sperma pada suhu kamar selama 30 menit dan menambahkan bahan kimia tidak berbahaya untuk memisahkan sperma paling aktif. Mereka menggunakan centrifuge untuk mengumpulkan sperma terbaik.

Kemudian, dokter menempatkan sperma dalam tabung tipis yang bernama kateter dan memasukkannya melalui vagina dan leher rahim ke dalam rahim.

Ini yang Terjadi jika Fertilisasi Tidak Berhasil

Prosedur ini tidak selalu berhasil untuk semua orang. Beberapa pasangan perlu mencobanya beberapa kali sebelum mereka hamil, sementara pasangan lainnya mungkin tidak berhasil sama sekali.

Dokter mungkin menyarankan untuk mencobanya setidaknya tiga sampai enam kali dengan suntikan hormon sebelum melanjutkan ke pengobatan lain.

Bila fertilisasi buatan tidak membantu, ada pendekatan lain yang bisa kamu coba, seperti fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung dengan sel telur sendiri atau dengan sel telur donor atau sperma donor.

Ibu juga bisa simak artikel Begini Proses Bayi Tabung di Laboratorium untuk mengetahui prosesnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Disarankan untuk mencari bantuan medis jika:

  • Kamu dan pasangan telah mencoba untuk hamil selama 1 tahun atau lebih tanpa hasil (untuk wanita di bawah 35 tahun).
  • Kamu dan pasangan telah mencoba untuk hamil selama 6 bulan atau lebih tanpa hasil (untuk wanita berusia 35 tahun atau lebih).
  • Kamu memiliki riwayat masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kesuburan, seperti siklus menstruasi tidak teratur, endometriosis, atau penyakit radang panggul.
  • Pasangan kamu memiliki riwayat masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kesuburan, seperti masalah ejakulasi atau varikokel.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi penyebab infertilitas dan merekomendasikan pilihan pengobatan yang sesuai.

Kesimpulan

Fertilisasi adalah proses penting yang menandai awal kehidupan baru. Memahami tahapan dan faktor-faktor yang memengaruhi fertilisasi dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan.

Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kesuburan atau mengalami kesulitan untuk hamil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Konstultasi dengan dokter spesialis kandungan kini lebih mudah dan praktis di Halodoc.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi: 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Conception.
University of California San Francisco. Diakses pada 2025. Conception: How It Works
StatPearls. Diakses pada 2025. Embryology, Fertilization. 
WebMD. Diakses pada 2025. Infertility and Artificial Insemination