Apa yang Perlu Diketahui saat Memeriksakan Hipertensi ke Dokter?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Mei 2021
Apa yang Perlu Diketahui saat Memeriksakan Hipertensi ke Dokter?Apa yang Perlu Diketahui saat Memeriksakan Hipertensi ke Dokter?

Halodoc, Jakarta - Tekanan darah adalah kekuatan yang bekerja dan berfungsi untuk mengalirkan darah dari dinding arteri ke seluruh tubuh. Hipertensi terjadi ketika tekanan darah terlalu tinggi.

Pengukuran tekanan darah terdiri dari dua angka. Angka pertama (sistolik) mewakili tekanan di pembuluh darah saat jantung berkontraksi atau berdetak, sedangkan angka kedua (diastolik) mewakili tekanan di pembuluh saat jantung beristirahat di antara detak jantung. Apa yang perlu diketahui saat memeriksakan hipertensi ke dokter? Baca selengkapnya di sini!

Diagnosis Dokter Mengenai Hipertensi

Dokter dapat mendiagnosis hipertensi dengan memeriksa tekanan darah. Ini adalah pemeriksaan sederhana yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Dokter akan menggunakan alat ukur tekanan darah untuk mengetahui tekanan darahmu. 

Dokter akan menyelipkan manset tekanan darah tepat di atas siku pada lenganmu. Manset akan mengembang dan mengencang di sekitar lengan atas. Setelah pengukuran dilakukan, manset akan mengempis dan dokter akan memberitahukan hasilnya. 

Baca juga: Yoga Bisa Turunkan Darah Tinggi, Benarkah?

Untuk mendapatkan pembacaan tekanan darah yang akurat coba lakukan hal ini:

1. Duduklah tenang dengan kaki dan pergelangan kaki tidak menyilang.

2. Rilekskan lengan saat dokter mengukur tekanan darahmu.

3. Ada dua angka yang membentuk pembacaan tekanan darah yang diukur dalam milimeter merkuri (mmHg):

  • Tekanan sistolik adalah angka pertama yang mengukur tekanan saat jantung berdetak dan mendorong darah melalui pembuluh. Pembacaan kurang dari 120 adalah normal sedangkan pembacaan di atas 140 atau lebih dari 135 biasanya menandakan kamu mengidap diabetes.
  • Tekanan diastolik adalah angka kedua yang mengukur tekanan di antara detak jantung. Pembacaan diastolik di bawah 80 adalah normal dan di atas 90 menunjukkan tekanan darah tinggi dan di atas 85 ada kemungkinan kamu mengidap diabetes. 

Jika tekanan darahmu berada pada kisaran prehipertensi, ketika diukur tekanan darahmu tidak serendah yang seharusnya untuk kesehatan yang optimal, tetapi tidak cukup tinggi untuk disebut hipertensi. 

Prehipertensi adalah istilah yang digunakan oleh dokter sebagai peringatan, karena tekanan darahmu kemungkinan besar akan meningkat seiring waktu. Mengubah beberapa perilaku gaya hidup dapat membantu mencegah atau menunda perkembangan menjadi hipertensi.

Setelah kamu didiagnosis mengidap hipertensi, kondisi hipertensi ini diklasifikasikan menjadi dua tahap. Hipertensi stadium 1 adalah bentuk awal dari hipertensi. Pada kondisi hipertensi stadium 1, dokter mungkin menyarankan modifikasi gaya hidup untuk melihat apakah tekanan darah dapat dikendalikan sebelum meresepkan obat. 

Namun, kalau kamu didiagnosis mengidap hipertensi stadium 2, pengobatan biasanya akan segera dimulai karena angka tekanan darah sangat tinggi dan perubahan gaya hidup saja tidak dapat menurunkannya.

Dengan mengetahui informasi mengenai hipertensi ini, sedikit banyak kamu bisa punya wacana untuk didiskusikan dengan dokter saat memeriksakan kondisi hipertensi ke dokter. Butuh membeli obat hipertensi? Pakai Halodoc saja!

Rekomendasi Olahraga untuk Pengidap Hipertensi

Salah satu cara untuk penanganan hipertensi adalah menjalankan gaya hidup sehat dengan melakukan olahraga. Lantas, bagaimana rekomendasi latihan atau olahraga untuk pengidap hipertensi?

Baca juga: Dosis Olahraga yang Dianjurkan Agar Tetap Sehat

1. Sepuluh menit jalan cepat atau sedang tiga kali sehari. Olahraga dapat menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi kekakuan pembuluh darah, sehingga darah bisa mengalir lebih mudah. Cara ideal untuk mengatasi tekanan darah tinggi dengan membagi latihan menjadi beberapa sesi. 

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa tiga kali berjalan kaki selama masing-masing 10 menit sehari lebih efektif mencegah lonjakan tekanan darah ketimbang menjalani satu sesi berjalan kaki selama 30 menit

2. Hiking. Kekuatan otot yang dibutuhkan untuk mendaki jalan di tanjakan, bukit, atau gunung dapat membantumu mencapai tingkat kebugaran yang maksimal. Aktivitas fisik seperti hiking bisa menurunkan tekanan darah secara signifikan.

Baca juga: Benarkah Hiking Bisa Membuat Otak Lebih Sehat?

3. Latihan beban. Latihan beban atau angkat beban bisa menurunkan tekanan darah. Latihan beban dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara, tetapi dapat membantu kebugaran secara keseluruhan, yang juga akan menjaga kestabilan tingkat tekanan darah.

Referensi:
The Society for Cardiovascular Angiography and Interventions. Diakses pada 2021. Diagnosing High Blood Pressure (Hypertension).
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. High blood pressure (hypertension).
World Health Organization. Diakses pada 2021. Hypertension.
Honor Health. Diakses pada 2021. The 6 best exercises to control high blood pressure.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan