Awas, Polutan di Sekitar Tingkatkan Risiko Emfisema

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   02 Februari 2021
Awas, Polutan di Sekitar Tingkatkan Risiko EmfisemaAwas, Polutan di Sekitar Tingkatkan Risiko Emfisema

Halodoc, Jakarta - Emfisema adalah kondisi paru-paru yang menyebabkan gejala khas yakni sesak napas. Mereka yang mengidap emfisema, kantung udara di paru-paru (alveoli) telah mengalami kerusakan. Seiring waktu, dinding bagian dalam kantung udara ini akan melemah dan pecah sehingga menciptakan ruang udara yang lebih besar daripada banyak ruang kecil. Kondisi ini kemudian mengurangi luas permukaan paru-paru dan, pada gilirannya, juga ikut mengurangi jumlah oksigen yang mencapai aliran darah.  

Sebuah studi skala besar yang diterbitkan di JAMA juga menunjukkan bahwa polusi udara juga ternyata terkait dengan perkembangan emfisema. Polusi udara juga diduga mungkin menjadi faktor dalam meningkatnya angka penyakit paru-paru kronis pada mereka yang tidak merokok. 

Baca juga: Inilah 5 Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Emfisema

Penyebab Emfisema Selain Karena Merokok

Ada tiga hal yang meningkatkan risiko kamu alami emfisema meski kamu bukan perokok. Penyebabnya antara lain:

  • Paparan Asap Rokok Orang Lain. Mereka yang menjadi perokok pasif atau mereka yang menghirup asap rokok secara tidak sengaja dari rokok, pipa, atau cerutu orang lain juga rentan alami emfisema. Berada di sekitar perokok pasif juga meningkatkan risiko emfisema.
  • Paparan Asap atau Debu. Jika kamu menghirup asap dari bahan kimia atau debu tertentu dari biji-bijian, kapas, kayu atau produk pertambangan, kamu lebih mungkin mengembangkan emfisema. Risiko ini semakin besar jika kamu juga merokok.
  • Paparan Polusi Dalam dan Luar Ruangan. Menghirup polutan dalam ruangan, seperti asap dari bahan bakar pemanas, serta polutan luar ruangan seperti asap knalpot mobil, misalnya, juga meningkatkan risiko emfisema, bahkan hampir sama berbahayanya dengan merokok.

Untuk menghindari paparan polusi ini, maka sebaiknya kamu menggunakan masker wajah untuk melindungi pernapasanmu saat sedang beraktivitas. Apalagi jika kamu memang memiliki masalah pada pernapasan, polutan bisa membuat gejalanya makin parah. Tak perlu bingung mendapatkan masker yang tepat, karena kini kamu bisa mendapatkannya di Halodoc. Di Halodoc, kamu bisa pilih fitur beli obat, suplemen, atau kebutuhan kesehatan lainnya seperti masker dan pesananmu akan tiba kurang dari satu jam!

Baca juga: 5 Kesalahan Umum Penggunaan Masker Wajah untuk Cegah Corona

Kenali Gejala Emfisema

Kamu nyatanya bisa mengalami emfisema selama bertahun-tahun tanpa memperhatikan tanda atau gejala apa pun. Namun, gejala utama emfisema adalah sesak napas, yang biasanya dimulai secara bertahap.

Lambat laun, kamu mungkin mulai menghindari aktivitas yang menyebabkan sesak napas, sehingga gejalanya tidak menjadi masalah dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika tak mendapat pengobatan, maka emfisema akhirnya akan menyebabkan sesak napas bahkan saat kamu sedang istirahat.

Segera temui dokter kamu mengalami sesak napas yang tidak diketahui sebabnya selama beberapa bulan, terutama jika semakin parah atau mengganggu aktivitas sehari-hari. Jangan abaikan dengan mengatakan pada diri sendiri itu karena kamu menua atau tidak sehat. Cari pertolongan medis segera jika:

  • Nafasmu sangat pendek, sampai-sampai kamu tidak bisa naik tangga.
  • Bibir atau kuku jari membiru atau abu-abu karena kelelahan.
  • Kamu mulai tidak waspada secara mental.

Baca juga: Apakah Emfisema Penyakit yang Fatal?

Pengobatan Rumahan dan Pencegahan Emfisema

Sayangnya, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan emfisema. Namun, beberapa perawatan bisa menolongmu untuk mengurangi gejalanya. Ini termasuk pengobatan yang berbasis pada perubahan gaya hidup, seperti misalnya: 

  • Berhenti Merokok. Ini adalah tindakan paling penting yang perlu kamu lakukan. Bergabunglah dengan program berhenti merokok jika kamu membutuhkan bantuan untuk berhenti merokok. Selain itu, sebisa mungkin hindari asap rokok orang lain.
  • Hindari Penyebab Iritasi Pernapasan Lainnya. Ini termasuk asap dari cat dan knalpot mobil, beberapa bau masakan, parfum tertentu, bahkan lilin dan dupa yang menyala. Ganti filter tungku dan AC secara teratur untuk membatasi polutan.
  • Olahraga Teratur. Cobalah untuk tidak membiarkan masalah pernapasan menghalangi kamu untuk berolahraga secara teratur, yang dapat meningkatkan kapasitas paru-paru secara signifikan.
  • Lindungi Diri Dari Udara Dingin. Udara dingin dapat menyebabkan kejang pada saluran bronkial, membuatnya semakin sulit untuk bernapas. Selama cuaca dingin, kenakan syal lembut atau masker udara dingin di atas mulut dan hidung sebelum pergi keluar, untuk menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.
  • Vaksin. Dapatkan vaksinasi yang direkomendasikan. Selain itu, pastikan untuk mendapatkan vaksinasi flu dan pneumonia tahunan seperti yang disarankan oleh dokter.
  • Cegah Infeksi Saluran Pernapasan. Lakukan yang terbaik untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang pilek atau flu. Jika kamu harus bergaul dengan banyak orang selama musim dingin dan flu, kenakan masker wajah, sering-seringlah mencuci tangan, dan bawa hand sanitizer untuk digunakan saat diperlukan.

Referensi:
COPD News Today. Diakses pada 2021. Air Pollution May Increase Emphysema Risk Among Non-smokers, Study Says.
JAMA. Diakses pada 2021. Air Pollution Tied to Emphysema, Even in People Who Never Smoked.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Emphysema.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan