Advertisement

BAB Berbusa: Penyebab Umum dan Cara Mengatasinya

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   04 Juni 2025

BAB berbusa umumnya bukan kondisi yang serius, tetapi penting untuk memperhatikan gejala yang menyertainya.

BAB Berbusa: Penyebab Umum dan Cara MengatasinyaBAB Berbusa: Penyebab Umum dan Cara Mengatasinya

Daftar Isi:

  1. Apa Itu BAB Berbusa?
  2. Gejala BAB Berbusa
  3. Penyebab BAB Berbusa pada Orang Dewasa
  4. Penyebab BAB Berbusa pada Bayi
  5. Cara Mengatasi BAB Berbusa
  6. Kapan Harus ke Dokter?
  7. Pencegahan BAB Berbusa
  8. Kesimpulan

BAB berbusa bisa menjadi tanda adanya gangguan pencernaan. Kondisi ini ditandai dengan tinja yang memiliki gelembung atau buih. Pada orang dewasa, penyebabnya bisa beragam, mulai dari infeksi hingga perubahan pola makan. Sementara pada bayi, seringkali berkaitan dengan asupan laktosa atau infeksi.

Pertanyaannya, apa saja penyebab BAB berbusa dan cara efektif untuk mengatasinya? Baca selengkapnya di sini!

Apa Itu BAB Berbusa?

BAB berbusa adalah kondisi di mana tinja terlihat memiliki gelembung atau buih. Buih ini biasanya disebabkan oleh adanya gas yang berlebihan di dalam usus. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa maupun bayi.

Meskipun terkadang tidak berbahaya, BAB berbusa bisa menjadi indikasi adanya masalah pencernaan yang perlu diperhatikan.

Mau tahu apa saja masalah pencernaan yang umum dialami banyak orang? Baca di sini: Masalah Umum yang Mengganggu Kesehatan Pencernaan

Gejala BAB Berbusa

Selain adanya buih atau gelembung pada tinja, BAB berbusa juga bisa disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Perut kembung.
  • Nyeri atau sakit perut.
  • Diare.
  • Mual.
  • Kram perut.
  • Buang gas berlebihan.

Jika mengalami gejala-gejala ini bersamaan dengan BAB berbusa, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Penyebab BAB Berbusa pada Orang Dewasa

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan BAB berbusa pada orang dewasa, di antaranya:

  • Infeksi: Infeksi bakteri atau virus pada saluran pencernaan dapat menyebabkan peradangan dan perubahan pada tinja, termasuk munculnya buih.
  • Penyakit Celiac: Penyakit autoimun ini menyebabkan reaksi terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, barley, dan rye. Reaksi ini dapat merusak lapisan usus halus dan menyebabkan berbagai masalah pencernaan, termasuk BAB berbusa.
  • Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS): IBS adalah gangguan pencernaan kronis yang dapat menyebabkan nyeri perut, kembung, diare, dan sembelit. BAB berbusa juga bisa menjadi salah satu gejalanya.
  • Pankreatitis: Peradangan pada pankreas dapat mengganggu produksi enzim pencernaan, yang menyebabkan malabsorpsi dan BAB berbusa.
  • Perubahan Pola Makan: Konsumsi makanan tertentu, seperti makanan tinggi serat atau makanan yang menghasilkan gas, dapat menyebabkan BAB berbusa. Pemanis buatan seperti sorbitol dan manitol juga dapat menyebabkan masalah pencernaan pada beberapa orang.

Selain BAB berbusa, BAB berdarah juga perlu diwaspadai. Baca di sini: Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi BAB Berdarah

Penyebab BAB Berbusa pada Bayi

Pada bayi, BAB berbusa umumnya disebabkan oleh:

  • Kelebihan Laktosa: Bayi yang mengonsumsi terlalu banyak laktosa (gula alami dalam susu) mungkin mengalami BAB berbusa karena sistem pencernaannya belum mampu mencerna laktosa sepenuhnya.
  • Infeksi: Infeksi virus atau bakteri pada saluran pencernaan bayi dapat menyebabkan BAB berbusa.
  • Sindrom Iritasi Usus: Meskipun jarang terjadi pada bayi, sindrom iritasi usus bisa menjadi penyebab BAB berbusa.
  • Gangguan Malabsorpsi: Kondisi ini menghambat penyerapan nutrisi dengan baik.
  • Pankreatitis: Peradangan pada pankreas, meskipun jarang, bisa menyebabkan BAB berbusa pada bayi.

Cara Mengatasi BAB Berbusa

Cara mengatasi BAB berbusa tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Perhatikan Pola Makan: Hindari makanan yang memicu produksi gas berlebihan, seperti makanan tinggi serat, makanan berlemak, dan minuman bersoda. Kurangi konsumsi pemanis buatan.
  • Konsumsi Probiotik: Probiotik dapat membantu menyeimbangkan bakteri baik di dalam usus dan memperbaiki pencernaan.
  • Hindari Gluten: Jika diduga mengalami penyakit celiac, hindari makanan yang mengandung gluten.
  • Konsultasi dengan Dokter: Jika BAB berbusa disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
  • Untuk Bayi: Perhatikan asupan laktosa bayi. Jika bayi minum susu formula, konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan mengganti formula dengan kandungan laktosa yang lebih rendah.

BAB berwarna hijau juga perlu diwaspadai lho. Baca di sini selengkapnya: Ini Penyebab BAB Berwarna Hijau dan Cara Mengatasinya

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika BAB berbusa disertai dengan gejala berikut:

  • Demam.
  • Nyeri perut yang parah.
  • BAB berdarah.
  • Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya.
  • Dehidrasi.

Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis segera.

Pencegahan BAB Berbusa

Beberapa langkah pencegahan yang dapat membantu mengurangi risiko BAB berbusa meliputi:

  • Menerapkan pola makan sehat dan seimbang.
  • Menghindari makanan yang memicu masalah pencernaan.
  • Mengelola stres dengan baik.
  • Menjaga kebersihan makanan dan minuman untuk mencegah infeksi.
  • Konsultasi dengan dokter jika memiliki riwayat penyakit pencernaan.

Kesimpulan

BAB berbusa umumnya bukan kondisi yang serius, tetapi penting untuk memperhatikan gejala yang menyertainya. Jika kondisi ini sering terjadi atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, tanyakan saja langsung pada dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc. Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2025.
Healthline. Diakses pada 2025. Why Is My Poop Foamy?
Health. Diakses pada 2025. Is Foamy Poop Normal? Causes You Should Know
Verywell Health. Diakses pada 205. What Can Cause Mucus in Stool?