Ini Penyebab BAB Berwarna Hijau dan Cara Mengatasinya
BAB berwarna hijau biasanya disebabkan konsumsi sejumlah besar sayuran berdaun hijau.

DAFTAR ISI
- BAB Berwarna Hijau Disebabkan oleh Makanan atau Penyakit Tertentu
- Penyebab Pup Bayi Berwarna Hijau
- Penanganan BAB Berwarna Hijau
- BAB Warna Hijau, Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini
- Hubungan Pup Bayi Hijau Encer dengan Foremilk-Hindmilk Imbalance
- Rekomendasi Dokter untuk Menangani BAB Berwarna Hijau
Warna BAB memang bisa menjadi penentu kondisi kesehatan seseorang. Biasanya, BAB normal berwarna cokelat dengan tekstur lembut dan tidak putus.
Warna BAB yang berubah dan tidak seperti biasanya kerap mengundang pertanyaan. Termasuk ketika BAB berwarna hijau. Apa penyebab BAB berwarna hijau?
Kotoran bisa berubah menjadi hijau karena berbagai alasan. Beberapa penjelasannya karena mengonsumsi makanan berklorofil tinggi, seperti bayam atau kangkung, antibiotik, atau sedang mengalami infeksi bakteri.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai penyebab BAB berwarna hijau? Baca selengkapnya di sini!
BAB Berwarna Hijau Disebabkan oleh Makanan atau Penyakit Tertentu
Seperti yang disebutkan sebelumnya, umumnya kotoran berwarna cokelat. Namun, kadang-kadang juga BAB bisa berubah menjadi hijau, merah, hitam, kuning, atau warna apa pun.
Banyak dari perubahan warna ini tidak menandakan kondisi medis, tetapi beberapa dapat menjadi tanda dari sesuatu yang lebih serius.
BAB berwarna hijau biasanya disebabkan konsumsi sejumlah besar sayuran berdaun hijau. Secara khusus, klorofil pada tumbuhan menghasilkan warna hijau.
Selain dari jenis makanan, ada beberapa penyebab lain mengapa BAB berwarna hijau:
1. Pigmen empedu
Kotoran mungkin berwarna hijau karena adanya pigmen empedu. Jika makanan bergerak terlalu cepat melalui usus, pigmen empedu tidak sempat terpecah sebagaimana mestinya.
Kondisi ini menjadi salah satu penyebab diare dan membuat BAB berwarna hijau.
2. Antibiotik
Antibiotik dapat mengubah jenis bakteri yang ada di usus. Bakteri dapat memengaruhi warna khas kotoran.
Interaksi antibiotik dan bakteri sering kali dapat menyebabkan perubahan warna pada kotoran menjadi hijau.
3. Prosedur medis tertentu
Misalnya, seseorang yang tubuhnya menolak transplantasi sumsum tulang dapat mengembangkan penyakit graft-versus-host (GvHD). Diare dan tinja berwarna hijau adalah gejala dari kondisi ini.
4. Parasit dan bakteri
Patogen tertentu dapat menyebabkan kotoran menjadi hijau, termasuk bakteri Salmonella, parasit berbasis air Giardia, dan norovirus. Parasit dan bakteri ini bisa berdampak pada perubahan warna feses.
Orang yang mengira fesesnya berwarna hijau bukan hasil dari diet kaya sayuran atau pewarna makanan hijau harus segera memeriksakan dirinya ke dokter.
Kamu juga bisa menghubungi dokter Halodoc mengenai hal ini agar lebih jelas dan bisa melakukan tindakan selanjutnya sesuai anjuran medis.
Tanpa perlu repot, kamu bisa berbicara dengan dokter secara online, kapan dan di mana saja.
Penyebab Pup Bayi Berwarna Hijau
Pup bayi berwarna hijau bisa menjadi hal yang umum, terutama pada bayi yang baru lahir. Berikut adalah beberapa penyebab pup bayi berwarna hijau:
- Meconium: Feses pertama bayi yang baru lahir (mekonium) berwarna hijau kehitaman. Ini normal dan akan berubah menjadi kuning atau cokelat dalam beberapa hari.
- ASI: Pada bayi yang diberi ASI, pup berwarna hijau bisa disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi ibu. Beberapa makanan, seperti sayuran hijau atau produk susu, dapat memengaruhi warna feses bayi.
- Formula: Beberapa jenis formula bayi juga dapat menyebabkan pup berwarna hijau.
- Reaksi alergi atau sensitivitas: Terkadang, pup berwarna hijau bisa menjadi tanda alergi atau sensitivitas terhadap makanan tertentu dalam ASI atau formula. Konsultasikan dengan dokter anak jika kamu mencurigai adanya alergi.
- Infeksi: Infeksi virus atau bakteri juga dapat menyebabkan perubahan warna pada pup bayi.



Penanganan BAB Berwarna Hijau
Jika BAB berwarna hijau disertai dengan gejala lain, kamu harus lakukan pemeriksaan ke dokter. Ini terutama bila ada gejala-gejala lain yang mengiringi seperti:
- Perubahan warna kotoran yang tidak terkait dengan perubahan pola makan.
- Diare yang berlangsung lama.
- Kotoran hijau kronis (terjadi pada jangka waktu yang lama).
- Memiliki gejala yang menyertai seperti kram perut yang parah.
Biasanya, perawatan untuk gangguan yang berhubungan dengan kotoran hijau meliputi:
1. Konsumsi obat-obatan
Untuk infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik sesuai dengan kondisi gangguan yang menjadi penyebab.
2. Perawatan rumah
Jika penyebab BAB berwarna hijau dikarenakan penyakit Celiac, kamu harus mengikuti diet bebas gluten.
Dokter mungkin merujuk ke ahli gizi. Gangguan pencernaan lainnya, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa biasanya juga memerlukan perubahan pola makan.
3. Operasi
Pada beberapa kondisi, penyakit pada pencernaan seperti penyakit Crohn akan memerlukan pembedahan untuk mengatasinya.
BAB Warna Hijau, Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini
Selain dipicu oleh penggunaan antibiotik dan prosedur medis tertentu, ada beberapa kondisi spesifik yang ditandai oleh BAB berwarna hijau
1. Malabsorpsi empedu
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menyerap empedu dengan benar.
Empedu adalah cairan yang diproduksi oleh hati untuk membantu mencerna lemak. Jika empedu tidak terserap, dapat menyebabkan tinja berwarna hijau.
Kondisi ini dapat di sebabkan oleh penyakit seperti penyakit Crohn, atau pengangkatan kantung empedu.
2. Infeksi clostridium difficile
Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan diare parah, yang sering kali berwarna hijau.
Infeksi ini sering terjadi setelah penggunaan antibiotik yang mengganggu keseimbangan bakteri usus.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, infeksi C.difficile adalah penyebab umum diare terkait antibiotik.
3. Sindrom malabsorpsi
Kondisi seperti penyakit celiac atau intoleransi laktosa dapat menyebabkan malabsorpsi nutrisi, termasuk lemak, yang dapat menghasilkan tinja berwarna hijau.
4. Penyakit inflamasi usus
Penyakit Crohn dan kolitis ulserativa dapat menyebabkan peradangan pada usus, yang dapat memengaruhi warna dan konsistensi tinja.
Peradangan akan mempercepat transit usus, memungkinkan empedu yang belum diubah untuk mewarnai tinja menjadi hijau.
Hubungan Pup Bayi Hijau Encer dengan Foremilk-Hindmilk Imbalance
Banyak ibu mengira pup bayi hijau dan encer selalu menandakan infeksi atau gangguan pencernaan.
Padahal, salah satu penyebab yang jarang dibahas adalah kondisi yang disebut foremilk-hindmilk imbalance.
- Foremilk adalah ASI yang keluar di awal menyusui, lebih encer dan tinggi kadar laktosa.
- Hindmilk adalah ASI yang keluar di akhir sesi menyusui, lebih kental dan kaya lemak.
Jika bayi terlalu sering berpindah payudara sebelum mengosongkan satu sisi, ia lebih banyak mendapat foremilk dibanding hindmilk.
Akibatnya, kadar laktosa tinggi membuat pencernaan bayi lebih cepat, sehingga feses bisa tampak hijau, encer, dan berbusa.
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, tapi bisa membuat bayi lebih rewel karena perut kembung atau sering buang angin.
Solusi sederhana adalah memastikan bayi menyusu cukup lama di satu payudara sebelum berpindah ke sisi lain, sehingga ia mendapat keseimbangan antara foremilk dan hindmilk.
Rekomendasi Dokter untuk Menangani BAB Berwarna Hijau
Kamu bisa menghubungi dokter jika khawatir mengalami BAB berwarna hijau.
Berikut adalah daftar dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 6 tahun dan mendapatkan penilaian baik para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
1. dr. Vera Bahar Sp.PD

Dokter Vera Bahar Sp.PD merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia pada 2008 dan Universitas Hasanuddin pada 2021.
Saat ini, ia melakukan praktik di Wajo, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Dengan pengalamannya selama 15 tahun, ia dapat memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar cara mengatasi BAB yang berwarna hijau.
Chat dr. Vera Bahar Sp.PD mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc
2. dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD

Dokter Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD mendapatkan gelar dokternya di Universitas Hang Tuah Surabaya pada 2012.
Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Sam Ratulangi Manado pada 2020 untuk mendapatkan gelar dokter spesialis penyakit dalam.
Dokter Puguh merupakan anggota aktif dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan saat ini berpraktik di Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat.
Dengan pengalaman selama 12 tahun, dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar BAB berwarna hijau.
Ia juga bisa memberikan solusi seputar hipertensi, diabetes, gangguan kesehatan lansia, masalah kesehatan paru, alergi dan imunitas, serta fungsi ginjal.
Chat dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD mulai dari Rp 59.000,-
3. dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO

Pilihan lainnya, yaitu dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pada 2015 dan 2023.
Dokter Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO kini berpraktik di Lampung Tengah dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Memiliki pengalaman sebagai dokter spesialis penyakit dalam selama 9 tahun, dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar cara mengatasi BAB berwarna hijau.
Ia juga bisa memberikan saran terkait alergi dan imunitas, hipertensi, diabetes, autoimun, fungsi ginjal dan gangguan kesehatan lansia.
Chat dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO dari Rp 59.000,- di Halodoc
Itulah berbagai daftar dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi tentang cara mengatasi BAB berwarna hijau.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!


