Banyak Terjadi, 5 Masalah Ini Jadi Ancaman Kesehatan Global
Halodoc, Jakarta – Manusia bergerak dinamis, mengikuti perubahan yang terjadi pada dunia. Misalnya pada aspek teknologi dan transportasi, manusia dihadapkan dengan banyak kecanggihan dan kemudahan dalam beraktivitas. Kemajuan ini patut diapresiasi, tapi juga diwaspadai karena tanpa disadari, banyaknya kemudahan membuat manusia sedikit bergerak dan menginginkan hal praktis. Alat transportasi, seperti mobil dan motor, juga menciptakan polusi udara yang berdampak negatif pada kesehatan dan memberi ancaman kesehatan global.
Baca Juga: 4 Penyakit yang Paling Sering Menjangkiti Penduduk Dunia di 2018
Penyakit Tidak Menular Mengancam Kesehatan Masyarakat
Penyakit tidak menular (PTM) kini mengancam kesehatan masyarakat. PTM terjadi karena gaya hidup kurang sehat, seperti kurang tidur, jarang beraktivitas fisik, pola makan yang kurang sehat, sering stres, kebiasaan merokok, minum alkohol, dan jarang minum air putih. Jika dibiarkan, kebiasaan ini meningkatkan risiko penyakit stroke, serangan jantung, diabetes, kanker, ginjal, osteoporosis, alzheimer, dan PTM lainnya.
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut, PTM menyebabkan kematian 41 juta jiwa tiap tahunnya, sebagian besar kasus terjadi pada usia 30 - 69 tahun. Hal ini mengindikasikan PTM memicu kematian prematur pada usia muda. Selain PTM, apa saja masalah dan ancaman kesehatan global versi WHO?
1. Polusi Udara dan Perubahan Iklim
Polusi udara tidak boleh dianggap sepele. Udara kotor ini bisa masuk ke saluran pernapasan dan merusak organ dalam tubuh, seperti paru - paru, jantung, dan otak. Akibatnya, polusi udara bisa menyebabkan asma, paru - paru basah, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan bronkopneumonia. Risiko penyakit ini bisa dicegah dengan menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah.
2. Influenza
Influenza atau dikenal sebagai flu adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan. Flu sering terjadi di musim hujan dan mudah menular, sehingga jangan heran jika satu ruangan mengidap flu secara bersamaan. Pasalnya, virus flu menular lewat percikan air liur (droplet) yang keluar saat pengidap flu bersin atau batuk. Pengidap flu biasanya mengalami gejala berupa demam, sakit kepala, batuk, badan pegal, nafsu makan menurun, dan sakit tenggorokan. Penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi influenza tiap tahun dan menjaga kebersihan, seperti cuci tangan pakai sabun sebelum makan atau menyentuh wajah.
3. Penolakan Vaksin
Penolakan vaksin menghambat upaya pemerintah dalam menanggulangi penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin, seperti tuberkulosis, campak, difteri, batuk rejan, tetanus, polio, hepatitis B, dan influenza. Penolakan ini muncul karena banyak alasan, seperti anggapan penyakit bisa sembuh tanpa vaksinasi, khawatir efek samping vaksin, terpengaruh berita bohong di media sosial, hingga meragukan kualitas dan bahan yang digunakan dalam pembuatan vaksin. Padahal terlepas dari pro - kontra, vaksinasi telah berhasil mencegah 2 - 3 juta kematian per tahun di dunia.
4. Demam Berdarah
Demam berdarah dengue (DBD) mengancam kesehatan masyarakat di dunia. Sejak bulan Januari hingga Maret 2019 nanti, wilayah Jakarta memasuki fase waspada DBD karena banyaknya kasus baru yang muncul. DBD disebabkan oleh virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti.
Gejalanya berupa demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, mual, muntah, dan kelelahan. Penyakit ini bisa dicegah dengan menerapkan 3M plus, yaitu menutup wadah penampungan air, menguras penampungan air secara rutin, mendaur ulang sampah anorganik, menggunakan kasa nyamuk di pintu dan jendela, menggunakan kelambu saat tidur, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan lainnya.
5. HIV/AIDS
HIV masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di dunia. HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga pengidap HIV rentan tertular penyakit. Penularan HIV banyak terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom atau dari ibu ke janin selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Penyakit ini bisa dicegah dengan tidak berganti – ganti pasangan seksual, berhubungan intim pakai kondom, dan tidak menggunakan jarum suntik bergantian.
Baca Juga: 3 Penyakit Menular Seksual yang Berbahaya
Kalau kamu mengalami masalah kesehatan, bicara pada dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebabnya. Gunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!