Batuk Pada Anak Tak Kunjung Sembuh, Kapan Harus ke Dokter?
Waspada jika anak batuk berlangsung selama hampir sebulan, disertai serak, rejan, mengi, dan adanya stridor.

DAFTAR ISI
- Gejala Batuk Pada Anak yang Harus Diwaspadai
- Penyebab Batuk pada Anak Tak Kunjung Sembuh
- Bagaimana Dokter Mendiagnosis Penyebab Batuk Kronis pada Anak?
- Komplikasi yang Mungkin Terjadi Akibat Batuk Berkepanjangan
- Kapan Harus ke Dokter?
- Langkah Pencegahan agar Anak Tidak Mudah Batuk
Batuk pada anak sebenarnya adalah kondisi yang umum dan bisa reda dengan mudah. Tapi, ada kalanya orang tua harus waspada jika melihat Si Kecil batuk, terutama jika batuk berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan berkembang menjadi masalah kesehatan berkelanjutan.
Lantas, apa saja tanda-tanda batuk berkepanjangan pada anak yang mengkhawatirkan? Serta kapan sebaiknya mencari bantuan medis untuk penyembuhan anak?
Gejala Batuk Pada Anak yang Harus Diwaspadai
Jangan abaikan kesehatan anak jika mulai mengalami batuk yang diikuti dengan tanda-tanda berikut ini:
1. Batuk dalam jangka waktu yang panjang
Terkadang saat anak sedang batuk, pilek juga muncul dan membuat kondisinya tak reda selama berminggu-minggu. Jika pilek datang berulang kali, bukan tidak mungkin batuk Si Kecil bisa bertahan sampai tiga minggu lamanya.
Nah, batuk berkepanjangan seperti itu bisa jadi menjadi pertanda bahwa anak sedang terserang serangkaian penyakit pernapasan. Mulai dari asma, alergi, infeksi kronis sinus, atau infeksi saluran pernapasan.
Untuk mengantisipasi batuk, sebaiknya selalu sediakan obat batuk untuk anak . Cek rekomendasi yang ampuh dan mudah dicari di sini: “Ibu, Ini 7 Rekomendasi Obat Batuk Anak yang Perlu Ada di Rumah”.
2. Munculnya suara seperti “gonggongan” saat batuk
Batuk menggonggong atau Croup adalah infeksi saluran napas bagian atas yang menghalangi pernapasan sehingga menyebabkan batuk. Kondisi ini terjadi karena ada pembengkakan di kotak suara, tenggorokan, dan bronkus.
Pita suara yang membengkak juga bisa menyebabkan suara serak seperti gonggongan ketika batuk. Tak hanya itu, bengkaknya pita suara juga mengakibatkan anak kesulitan bernapas
Croup sendiri disebabkan oleh alergi, perubahan suhu di malam hari, atau infeksi karena virus.
3. Adanya suara rejan
Batuk tak kunjung sembuh yang disertai “rejan” atau suara tarikan napas melengking juga harus diwaspadai. Pasalnya, jika kondisi ini muncul setelah Si Kecil batuk, ada kemungkinan anak terjangkit pertusis atau batuk rejan.
Batuk rejan menjadi tanda bahwa anak terserang bakteri bordetella pertusis. Kondisi ini mudah menular dan bisa jadi membahayakan bagi bayi yang belum mendapatkan vaksin pertusis.
4. Munculnya mengi
Apabila anak terkena batuk yang disertai mengi atau napas berbunyi, itu tandanya ada sesuatu yang menghalangi saluran napas bagian bawahnya.
Beberapa pemicunya adalah infeksi pernapasan seperti bronkitis atau pneumonia, asma, serta adanya benda yang tersangkut di saluran pernapasannya.
Batuk berdahak pada anak bisa diatasi dari rumah lho! Yuk cari tahu langkah-langkahnya di sini: Ini 8 Cara Alami Redakan Batuk Berdahak pada Anak.
5. Adanya stridor
Batuk disertai stridor, atau suara napas yang berisik dan keras yang terdengar saat anak menarik napas, bisa jadi menandakan adanya kondisi kesehatan pernapasan lain.
Sebab, munculnya stridor sering kali dipicu oleh pembengkakan pada saluran napas bagian atas.
Tapi, terkadang kondisi ini disebabkan oleh infeksi yang lebih serius seperti epiglotitis atau adanya benda asing yang tersangkut di saluran napas anak.
Penyebab Batuk pada Anak Tak Kunjung Sembuh
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan batuk pada anak tidak kunjung sembuh, di antaranya:
- Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA): ISPA, seperti pilek atau flu, adalah penyebab paling umum batuk pada anak. Virus penyebab ISPA dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan, yang memicu batuk.
- Asma: Asma adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan. Batuk merupakan salah satu gejala utama asma pada anak-anak.
- Alergi: Alergi terhadap serbuk sari, debu, atau bulu binatang dapat menyebabkan batuk pada anak. Reaksi alergi memicu produksi lendir berlebih di saluran pernapasan, yang memicu batuk.
- Pneumonia: Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Batuk adalah salah satu gejala utama pneumonia, dan biasanya disertai dengan demam dan sesak napas.
- Benda asing: Pada anak-anak, terutama balita, batuk bisa disebabkan oleh adanya benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.
- Batuk rejan (Pertusis): Batuk rejan adalah infeksi bakteri yang sangat menular dan menyebabkan batuk parah yang berlangsung lama. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah batuk rejan.
Bagaimana Dokter Mendiagnosis Penyebab Batuk Kronis pada Anak?
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan anak.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang mungkin dilakukan meliputi:
- Pemeriksaan darah: Untuk mendeteksi adanya infeksi atau kondisi medis lainnya.
- Rontgen dada: Untuk melihat kondisi paru-paru dan mendeteksi adanya pneumonia atau masalah lainnya.
- Tes alergi: Untuk mengetahui apakah batuk disebabkan oleh alergi.
- Tes fungsi paru-Paru (Spirometri): Untuk mengevaluasi fungsi paru-paru, terutama jika dicurigai asma.
- Pemeriksaan dahak: Untuk mengidentifikasi bakteri atau virus penyebab infeksi.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi Akibat Batuk Berkepanjangan
Jika tidak ditangani dengan tepat, batuk berkepanjangan pada anak dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Gangguan Tidur
- Dehidrasi
- Pneumonia
- Penurunan Berat Badan
- Gangguan Pertumbuhan
Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika anak mengalami batuk yang tak kunjung sembuh atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.
Kapan Harus ke Dokter?
Anak mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas? Yuk segera konsultasi dengan dokter. Apalagi bila diikuti dengan beberapa kondisi di bawah ini:
- Demam lebih dari tiga hari.
- Wajahnya kemerahan atau ungu saat batuk.
- Muntah.
- Tidak berselera makan dan minum dalam waktu yang lama.
- Sering mengeluarkan air liur.
- Keringat basah kuyup semalaman.
- Batuk mengeluarkan darah.
- Lesu dan rewel.
Langkah Pencegahan agar Anak Tidak Mudah Batuk
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah anak mudah terserang batuk:
- Vaksinasi: Pastikan anak mendapatkan vaksinasi lengkap, termasuk vaksin influenza dan vaksin pertusis (batuk rejan).
- Cuci tangan secara teratur: Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah batuk atau bersin, dan sebelum makan.
- Hindari kontak dengan orang sakit: Jauhkan anak dari orang yang sedang sakit, terutama yang mengalami gejala pernapasan seperti batuk atau pilek.
- Jaga kebersihan lingkungan: Bersihkan rumah secara teratur dan pastikan ventilasi udara berjalan dengan baik.
- Hindari paparan asap rokok: Asap rokok dapat mengiritasi saluran pernapasan dan meningkatkan risiko batuk pada anak.
Itulah penjelasan seputar batuk pada anak yang perlu diketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis anak di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga ibu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun.
Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Boston Children’s Hospital. Diakses pada 2025. Cough.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Chronic Cough.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Chronic cough.
Medicine Net. Diakses pada 2025. Children’s Cough: Symptoms and Causes.
Web MD. Diakses pada 2025. Causes and Treatment of Coughs in Children.
FAQ
1. Berapa lama batuk pada anak dianggap normal?
Batuk akibat infeksi virus biasanya akan hilang dalam 1-2 minggu. Jika batuk berlangsung lebih dari 2 minggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
2. Apakah madu aman untuk meredakan batuk pada anak?
Madu dapat membantu meredakan batuk pada anak di atas 1 tahun. Hindari memberikan madu pada bayi di bawah 1 tahun karena risiko botulisme.
3. Kapan saya harus membawa anak ke IGD karena batuk?
Segera bawa anak ke IGD jika mengalami sesak napas berat, bibir atau wajah kebiruan, atau kesulitan menelan.


