Advertisement

Bayi Kuning saat Lahir? Ini Penyebab dan Cara Merawatnya

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   04 Maret 2025

Bayi kuning merupakan kondisi di mana kulit dan bagian putih mata mereka tampak menguning.

Bayi Kuning saat Lahir? Ini Penyebab dan Cara MerawatnyaBayi Kuning saat Lahir? Ini Penyebab dan Cara Merawatnya

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Bayi Kuning?
  2. Ketahui Penyebab Bayi Kuning
  3. Ini Cara Merawat Bayi Kuning
  4. FAQ

Saat bayi baru lahir tampak menguning, wajar jika orang tua merasa cemas. 

Kondisi ini disebut ikterus neonatal dan cukup umum terjadi, terutama pada bayi yang lahir prematur atau dalam beberapa hari pertama setelah lahir. 

Meski sering kali tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri, bayi kuning tetap perlu dipantau. Yuk, kenali lebih dalam penyebab bayi kuning dan cara merawatnya agar si kecil cepat pulih dan tumbuh sehat!

Apa Itu Bayi Kuning?

Bayi kuning merupakan kondisi yang sering terjadi pada bayi baru lahir, di mana kulit dan bagian putih mata mereka tampak menguning.

Kondisi ini juga dikenal dengan ikterus neonatal dan biasanya disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah, sebuah zat berwarna kuning yang dihasilkan saat tubuh memecah sel darah merah. 

Pada bayi yang baru lahir, organ hati mereka masih berkembang dan belum cukup matang untuk mengolah bilirubin dengan cepat, sehingga zat ini menumpuk pada tubuh bayi dan menyebabkan warna kuning pada kulitnya.

Sebagian besar kasus bayi kuning bersifat ringan dan hilang sendiri dalam waktu 2–3 minggu tanpa perlu pengobatan khusus. 

Namun, jika kadar bilirubin terlalu tinggi, bayi mungkin memerlukan terapi sinar (phototherapy) atau perawatan lain untuk mencegah komplikasi serius, seperti kerusakan otak yang jarang terjadi. 

Ketahui Penyebab Bayi Kuning

Meskipun kondisi ini normal dan bisa hilang dengan sendirinya, penting bagi orang tua untuk memahami apa saja penyebab bayi kuning agar bisa memberikan perawatan yang tepat. 

Berikut beberapa penyebab bayi kuning:

1. Organ Hati yang Belum Matang

Ketika bayi baru lahir, hati mereka masih berkembang dan terkadang belum sepenuhnya mampu untuk mengolah dan membuang bilirubin secara efisien. 

Hal ini disebut jaundice fisiologis dan biasanya muncul 2–3 hari setelah lahir, kemudian akan mereda dalam waktu 1–2 minggu.

Ibu, Ketahui Kadar Normal Bilirubin pada Bayi yang Normal dan Tidak.

2. Pemberian ASI Eksklusif

Bayi yang diberi ASI eksklusif lebih berisiko mengalami kuning, terutama jika asupan ASI di hari-hari awal belum cukup untuk membantu membuang bilirubin dari tubuh (breastfeeding jaundice).

Selain itu, terdapat zat alami dalam ASI yang bisa membuat bilirubin bertahan lebih lama di tubuh bayi (breast milk jaundice). 

Biasanya, hal ini tidak berbahaya dan bayi tetap bisa disusui dengan pemantauan dokter.

Jika kamu ingin tahu cara menurunkan kuning bayi dengan cepat, kamu bisa coba tanyakan dokter spesialis anak di Halodoc.

3. Perbedaan Golongan Darah antara Ibu dan Bayi

Jika ibu dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda, seperti pada kasus inkompatibilitas Rh atau ABO, antibodi dari ibu bisa menyerang sel darah merah bayi.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan sel darah merah pada bayi pecah lebih cepat dan meningkatkan kadar bilirubin.

4. Infeksi atau Masalah Kesehatan

Beberapa kondisi medis, seperti infeksi, kekurangan enzim tertentu, atau gangguan genetik, bisa mempercepat pemecahan sel darah merah atau mengganggu proses pembuangan bilirubin, sehingga bayi tampak lebih kuning dan memerlukan penanganan medis lebih intensif.

Baca juga: Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir, Ini Penyebabnya.

5. Lahir Prematur

Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu lebih rentan mengalami kuning karena organ hati mereka belum berkembang sempurna. 

Selain itu, bayi prematur juga memiliki sel darah merah yang cenderung lebih rapuh, sehingga bilirubin lebih mudah terbentuk.

Jika bayi terlihat kuning, ayah dan ibu tidak perlu panik. Sebagian besar kasus bayi kuning bisa sembuh sendiri seiring berkembangnya fungsi hati bayi. 

Namun, jika warna kuning terlihat makin intens, terutama hingga ke kaki atau bayi tampak lemas, segera periksakan pada dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Deteksi dan penanganan yang cepat bisa membantu bayi pulih dengan baik.

Ini Cara Merawat Bayi Kuning

Bayi yang baru lahir sering mengalami kondisi kuning karena kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah.

Oleh karena itu, diperlukan langkah perawatan khusus agar kondisi bayi cepat membaik. Langkah-langkah tersebut meliputi:

1. Berjemur di bawah sinar matahari pagi

Paparkan bayi ke sinar matahari pagi selama 10-15 menit, sekitar pukul 7 hingga pukul 9 pagi. 

Sinar matahari membantu tubuh bayi mengurai bilirubin lebih cepat, sehingga kadar kuning bisa berkurang secara alami. 

Pastikan bayi hanya mengenakan popok, dan lindungi matanya dengan kain lembut.

Bukan hanya bermanfaat untuk bayi, Ini 5 Manfaat Berjemur di Pagi Hari.

2. Berikan ASI lebih sering

Menyusui secara rutin, sekitar 8-12 kali sehari, membantu mempercepat proses pembuangan bilirubin melalui urine dan feses. 

ASI mengandung nutrisi penting yang mendukung fungsi hati bayi agar lebih cepat mengolah bilirubin berlebih.

3. Fototerapi

Apabila kadar bilirubin cukup tinggi, dokter dapat merekomendasikan prosedur fototerapi. 

Dalam prosedur ini, bayi akan diletakkan di bawah lampu khusus yang memancarkan cahaya biru untuk membantu memecah bilirubin di kulit, agar lebih mudah dikeluarkan melalui tubuh.

Umumnya, bayi hanya akan dipakaikan popok dan pelindung mata agar terapinya maksimal dan tetap aman.

4. Rawat kulit bayi dengan baik

Untuk merawat bayi kuning, pastikan kulit bayi tetap bersih dan lembap. Kulit yang sehat akan lebih baik dalam merespons terapi cahaya atau sinar matahari. 

Ayah dan ibu bisa menggunakan kain lembut saat membersihkan bayi dan hindari produk yang mengandung bahan kimia keras.

5. Pantau kondisi bayi secara rutin

Amati apakah warna kuning pada kulit bayi berkurang atau bertambah. 

Perhatikan juga tanda-tanda lain, seperti bayi tampak lesu, sulit menyusu, dan warna kuning semakin menyebar pada tubuh bagian bawah.

Jika terdapat kekhawatiran, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Ayah dan ibu juga bisa menghubungi dokter spesialis anak di Halodoc, yang mampu memberikan saran pengobatan secara akurat.

Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan mudah dan aman, tanpa harus ke luar rumah.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!

Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2025. Newborn jaundice.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Infant jaundice.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Jaundice in Newborns.

FAQ

1. Apa yang harus dilakukan saat bayi kuning?

Jika bayi terlihat kuning, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, meliputi:

  • Segera konsultasi ke dokter untuk mengecek kadar bilirubin melalui tes darah atau alat khusus.
  • Berikan ASI lebih sering (8–12 kali sehari) untuk membantu bayi buang air besar, yang bisa mengeluarkan bilirubin dari tubuh.
  • Melakukan fototerapi atas anjuran dokter jika kadar bilirubin tinggi.
  • Jemur bayi di pagi hari (sebelum jam 9) selama 10–15 menit untuk membantu proses pemecahan bilirubin secara alami.

2. Berapa lama kuning pada bayi akan hilang?

Pada bayi lahir cukup bulan, kuning biasanya hilang dalam 2–3 minggu tanpa pengobatan khusus.

Sementara bayi prematur, kuning bisa bertahan lebih lama, sekitar 3–4 minggu.

Jika kuning bertahan lebih dari 3 minggu, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk memastikan tidak ada penyebab lain yang lebih serius.

3. Apa yang harus dikonsumsi ibu saat bayi kuning?

Ibu menyusui disarankan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk memperlancar produksi ASI dan membantu proses penyembuhan bayi, misalnya:

  • Makanan tinggi antioksidan, seperti sayuran hijau, wortel, dan buah beri.
  • Protein sehat, misalnya ikan, ayam, telur, dan kacang-kacangan.
  • Lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
  • Perbanyak minum air putih agar tubuh terhidrasi dan produksi ASI lancar.
  • Hindari makanan tinggi lemak jenuh atau olahan berlebihan yang bisa memengaruhi kualitas ASI.

4. Bayi kuning normalnya berapa?

Kadar bilirubin normal pada bayi yaitu di bawah 5 mg/dL, dan bayi dianggap kuning jika kadar bilirubin lebih dari 5 mg/dL.

Tindakan medis biasanya diperlukan jika kadar bilirubin:

  • >12 mg/dL pada bayi cukup bulan.
  • >15 mg/dL pada bayi prematur.
  • >20 mg/dL sebab berbahaya dan berisiko menyebabkan kernikterus (kerusakan otak).

Karena itu, penting untuk memantau warna kulit dan mata bayi serta sering menyusui untuk membantu proses pembuangan bilirubin.

Apabila muncul tanda-tanda kuning makin parah atau bayi jadi lemas, kurang menyusu, atau sulit bangun, segeralah periksakan bayi pada dokter.