Advertisement

Bedanya Mata Minus dan Mata Silinder yang Perlu Diketahui

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   13 Juni 2025

Mata minus dan mata silinder adalah masalah penglihatan umum yang dapat dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi

Bedanya Mata Minus dan Mata Silinder yang Perlu DiketahuiBedanya Mata Minus dan Mata Silinder yang Perlu Diketahui

Daftar Isi:

  1. Apa Itu Mata Minus?
  2. Apa Itu Mata Silinder?
  3. Perbedaan Mata Minus dan Mata Silinder
  4. Gejala Mata Minus dan Mata Silinder
  5. Penyebab Mata Minus dan Mata Silinder
  6. Diagnosis Mata Minus dan Mata Silinder
  7. Penanganan Mata Minus dan Mata Silinder
  8. Komplikasi Mata Minus dan Mata Silinder
  9. Pencegahan Mata Minus dan Mata Silinder
  10. Kapan Harus ke Dokter?
  11. Kesimpulan

Mata minus (miopia) dan mata silinder (astigmatisme) adalah dua kondisi refraksi mata yang umum. Keduanya dapat menyebabkan penglihatan kabur, tetapi penyebab dan cara penanganannya berbeda. Yuk, simak perbedaan keduanya agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Apa Itu Mata Minus?

Mata minus atau miopia adalah kondisi ketika seseorang dapat melihat objek dekat dengan jelas, tetapi objek jauh tampak buram. Kondisi ini terjadi karena cahaya yang masuk ke mata fokus di depan retina, bukan tepat di retina.

Apa Itu Mata Silinder?

Mata silinder, atau astigmatisme, adalah kondisi penglihatan di mana kornea atau lensa mata memiliki kelengkungan yang tidak merata. Kondisi ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak fokus pada satu titik, sehingga menghasilkan penglihatan kabur atau terdistorsi pada semua jarak.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), astigmatisme adalah salah satu jenis kelainan refraksi yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Kondisi ini bisa terjadi bersamaan dengan mata minus atau mata plus.

Apakah mata silinder bisa sembuh? Baca di sini: Apakah Mata Silinder Bisa Sembuh? Ini Faktanya!

Perbedaan Mata Minus dan Mata Silinder

Perbedaan utama antara mata minus dan mata silinder terletak pada penyebab dan efeknya pada penglihatan:

  • Mata minus: Disebabkan oleh bola mata yang terlalu panjang atau kornea yang terlalu melengkung. Menyebabkan kesulitan melihat objek jauh.
  • Mata silinder: Disebabkan oleh kornea atau lensa yang tidak berbentuk bulat sempurna. Menyebabkan penglihatan kabur atau berbayang pada semua jarak.

Gejala Mata Minus dan Mata Silinder

Berikut adalah gejala umum yang dapat muncul pada penderita mata minus dan mata silinder:

Gejala mata minus

  • Penglihatan buram saat melihat objek jauh.
  • Sering menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas.
  • Sakit kepala akibat tegang mata.
  • Mata lelah setelah membaca atau melihat layar.

Gejala mata silinder

  • Penglihatan kabur atau terdistorsi pada semua jarak.
  • Kesulitan melihat di malam hari.
  • Mata tegang.
  • Sakit kepala.
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Penglihatan ganda.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan mata ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Mata minus pada anak, apa sebabnya? Baca di sini: Penyebab Minus Mata pada Anak? Kenali Faktor Risikonya!

Penyebab Mata Minus dan Mata Silinder

Baik mata minus maupun mata silinder dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan.

Penyebab mata minus

  • Faktor genetik: Anak-anak yang memiliki orang tua dengan mata minus lebih berisiko mengalami kondisi yang sama.
  • Faktor lingkungan: Terlalu banyak menghabiskan waktu untuk melihat objek dekat, seperti membaca atau menggunakan komputer, dapat meningkatkan risiko mata minus.

Penyebab mata silinder

Faktor Genetik: Seringkali, astigmatisme terjadi karena faktor keturunan. Jika ada anggota keluarga yang memiliki mata silinder, risiko seseorang untuk mengalaminya juga meningkat.
Kondisi Medis Lain: Dalam beberapa kasus, astigmatisme dapat disebabkan oleh jaringan parut pada kornea, operasi mata sebelumnya, atau kondisi medis tertentu.

Diagnosis Mata Minus dan Mata Silinder

Diagnosis mata minus dan mata silinder dilakukan melalui pemeriksaan mata komprehensif oleh dokter mata atau optometris. Pemeriksaan ini meliputi:

  • Pemeriksaan tajam penglihatan: Menggunakan Snellen chart untuk mengukur kemampuan melihat pada berbagai jarak.
  • Refraksi: Menentukan resep lensa yang tepat untuk mengoreksi penglihatan.
  • Pemeriksaan kesehatan mata: Memeriksa kondisi umum mata untuk mendeteksi adanya masalah lain.
  • Keratometri: Mengukur kelengkungan kornea untuk mendeteksi astigmatisme.

Penanganan Mata Minus dan Mata Silinder

Mata minus dan mata silinder dapat dikoreksi dengan beberapa metode, antara lain:

  • Kacamata: Lensa kacamata yang diresepkan khusus dapat membantu memfokuskan cahaya dengan tepat pada retina.
  • Lensa kontak: Lensa kontak memberikan koreksi penglihatan yang lebih alami dan nyaman bagi sebagian orang.
  • Operasi refraktif: Prosedur seperti LASIK atau PRK dapat mengubah bentuk kornea secara permanen untuk memperbaiki penglihatan.

Selain opsi di atas, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin. Pemeriksaan mata setidaknya sekali dalam dua tahun, atau lebih sering jika memiliki faktor risiko atau gejala tertentu.

Baca lebih jauh mengenai LASIK di sini: Bisakah Lasik Hilangkan Mata Minus? Ini Penjelasannya

Komplikasi Mata Minus dan Mata Silinder

Jika tidak ditangani dengan baik, mata minus dan mata silinder dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Mata malas (Amblyopia): Terutama pada anak-anak, penglihatan yang tidak dikoreksi dapat menyebabkan perkembangan penglihatan yang buruk pada satu mata.
  • Juling (Strabismus): Mata yang tidak sejajar dapat terjadi akibat upaya mata untuk mengkompensasi penglihatan yang buram.
  • Sakit kepala kronis: Ketegangan mata yang terus-menerus dapat menyebabkan sakit kepala yang sering terjadi.
  • Penurunan kualitas hidup: Kesulitan melihat dengan jelas dapat membatasi aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Pencegahan Mata Minus dan Mata Silinder

Meskipun tidak semua penyebab mata minus dan mata silinder dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko:

  • Batasi waktu melihat objek dekat: Istirahatkan mata secara berkala saat membaca, menggunakan komputer, atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan fokus dekat.
  • Periksa mata secara rutin: Deteksi dini dan koreksi yang tepat dapat mencegah komplikasi.
  • Gunakan pencahayaan yang baik: Pastikan ruangan cukup terang saat membaca atau bekerja.
  • Konsumsi makanan sehat: Nutrisi yang baik penting untuk kesehatan mata secara keseluruhan.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter mata jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Penglihatan buram yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Sakit kepala atau mata tegang yang sering terjadi.
  • Kesulitan melihat di malam hari.
  • Penglihatan ganda.
  • Perubahan mendadak pada penglihatan.

Pemeriksaan mata rutin juga penting untuk mendeteksi masalah penglihatan sejak dini dan mencegah komplikasi.

Kesimpulan

Mata minus dan mata silinder adalah masalah penglihatan umum yang dapat dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi. Periksakan mata secara rutin dan ikuti anjuran dokter untuk menjaga kesehatan penglihatan.

Jika mengalami gejala penglihatan yang mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
National Institutes of Health – Medlineplus. Diakses pada 2025. Astigmatism.
American Academy of Opthalmology. Diakses pada 2025. What Is Astigmatism?
Area Oftalmologica. Diakses pada 2025. What is the difference between myopia and astigmatism.
Healthline. Diakses pada 2025. Nearsightedness (Myopia).