Benarkah Obat Diare Anak Sebaiknya Harus Dihabiskan?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 Mei 2021
Benarkah Obat Diare Anak Sebaiknya Harus Dihabiskan?Benarkah Obat Diare Anak Sebaiknya Harus Dihabiskan?

Halodoc, Jakarta - Ketika anak terserang diare, penanganan yang dilakukan berfokus pada mencegah dehidrasi, dan mempercepat pemulihan. Obat diare anak dapat diberikan untuk membantu dua hal tersebut, sekaligus meredakan frekuensi buang air besar yang encer. 

Perlu diketahui bahwa anak-anak rentan terserang diare karena berbagai penyebab. Bisa jadi karena infeksi, alergi, intoleransi terhadap susu atau makanan tertentu, hingga keracunan makanan. Simak lebih lanjut seputar obat diare anak pada pembahasan berikut ini.

Baca juga: Terkena Gejala Diare saat Puasa, Inilah Kemungkinan Penyebabnya

Penggunaan Obat Diare Anak yang Tepat

Perihal apakah obat diare anak sebaiknya dihabiskan atau tidak, sebaiknya ditanyakan langsung pada dokter. Pada beberapa kondisi, dokter mungkin dapat meminta untuk menghabiskan beberapa obat atau suplemen, meski diare sudah mereda. 

Hal tersebut bertujuan untuk membuat pemulihan anak dari diare berjalan optimal. Jadi, penting bagi orangtua untuk proaktif bertanya pada dokter seputar obat diare anak. Bagaimana dosisnya, kapan harus minum obat, apakah obat harus dihabiskan walau sudah sembuh, sebaiknya ditanyakan pada dokter. 

Sebab, pengobatan diare untuk setiap anak bisa saja berbeda-beda, tergantung kondisi dan apa yang jadi penyebab dari diare yang dialami. Misalnya saja, jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri, lalu dokter meresepkan antibiotik. Tentu antibiotik tersebut biasanya akan diminta untuk dihabiskan.

Intinya, ikutilah instruksi dan arahan dari dokter seputar pemberian obat diare anak. Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja, jika ada yang belum jelas.

Baca juga: Inilah Jenis-Jenis Diare yang Rentan Menyebabkan Dehidrasi

Beberapa Pilihan Obat Diare Anak

Sebelum memberikan resep obat diare anak, dokter akan terlebih dahulu memeriksa kondisi anak dan memastikan penyebab dari diare. Beberapa obat diare anak yang umum diberikan oleh dokter adalah:

1.Oralit

Mengandung elektrolit, oralit dapat membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare. Obat ini dapat dibeli bebas di apotik tanpa resep dokter, dalam bentuk serbuk atau cairan siap minum.

2.Obat Antidiare

Obat antidiare seperti loperamide dan kaolin-pektin umum diresepkan dokter untuk frekuensi diare dengan memperlambat gerakan usus. Namun, penggunaan obat ini harus sesuai resep dan dosis yang ditentukan oleh dokter. Meski begitu, obat ini cukup jarang digunakan sebagai pengobatan diare karena memiliki efek samping berupa mual, nyeri perut, dan kembung.

3.Probiotik

Bakteri baik dalam probiotik dapat membantu meredakan diare. Jika diberikan bersama cairan rehidrasi oral atau oralit, obat ini dapat membantu mempercepat masa pemulihan diare.

4.Obat Penurun Panas

Pada beberapa kondisi, diare juga dapat membuat anak mengalami demam. Untuk meredakan gejala tersebut, dokter dapat meresepkan obat penurun panas untuk anak. 

5.Suplemen Zinc

Suplemen ini dapat membantu pemulihan tubuh dan saluran pencernaan anak saat mengalami diare. Pemberian suplemen zinc juga diyakini efektif untuk meringankan diare dan mempercepat proses pemulihan diare pada anak. Namun, pastikan mengikuti dosis dan aturan pakai yang diinstruksikan dokter, ya.

Baca juga: Begini Cara Mencegah Terjadinya Diare Kronis dengan Menjaga Pola Makan

6.Antibiotik

Bila penyebab dari diare yang dialami anak adalah infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik tidak akan efektif jika penyebab diare bukan infeksi bakteri. 

Itulah sedikit pembahasan mengenai obat diare anak. Hindari penggunaan obat diare anak tanpa resep atau petunjuk dokter karena berpotensi membuat kondisi semakin parah. 

Bila dokter meresepkan obat diare anak, ibu bisa beli obatnya dengan mudah lewat aplikasi Halodoc. Pastikan untuk mematuhi dosis dan aturan pakai obat yang diinstruksikan dokter, agar pengobatan diare anak berjalan efektif dan optimal. 

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2021. Zinc Supplementation in the Management of Diarrhoea.
National Health Service UK. Diakses pada 2021. Health A to Z. Diarrhea.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. Diarrhea in Children.
Baby Center. Diakses pada 2021. Diarrhea (Ages 3 to 8).
Patient. Diakses pada 2021. Acute Diarrhoea in Children.
WebMD. Diakses pada 2021. Diarrhea in Children: Causes and Treatments.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan