Berapa Tekanan Darah Normal pada Manusia?

Halodoc, Jakarta - Darah adalah salah satu bagian dalam tubuh yang memiliki peran amat vital dalam kehidupan. Fungsi cairan berwarna merah ini beragam, salah satunya mengirimkan oksigen dari paru-paru ke jaringan dan organ tubuh lainnya. Selain mengirim oksigen, darah membawa hormon, nutrisi, hingga antibodi ke seluruh tubuh.
Pada beberapa kasus tubuh bisa mengalami berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan darah, salah satunya tekanan darah tinggi. Hipertensi ini terjadi ketika tekanan darah dalam tubuh di atas batas normal.
Hati-hati, tekanan darah tinggi bukan kondisi yang bisa dipandang sebelah mata. Bila dibiarkan berlarut-larut kondisi ini bisa memicu berbagai masalah serius bagi tubuh.
Pertanyaannya, berapa sih tekanan darah normal pada manusia? Lalu, kapan seseorang bisa dikatakan mengidap hipertensi?
Baca juga: 7 Makanan yang Efektif Menurunkan Darah Tinggi
Ukuran Tekanan Darah Normal dan Hipertensi
Menurut catatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,13 miliar orang di seluruh dunia mengidap hipertensi. Parahnya lagi, angka ini diprediksi bakal meroket pada 2025, kira-kira 1,5 miliar orang mengidap tekanan darah tinggi di masa tersebut. Cukup banyak, bukan?
Kembali ke tajuk utama, berapa sih ukuran tekanan darah normal pada manusia? Nah, berikut ukuran tekanan darah normal hingga hipertensi menurut Harvard Medical School:
- Normal. Sistolik di bawah 120 dan diastolik di bawah 80.
- Prehipertensi. Sistolik 120-139 dan diastolik 80-89.
- Hipertensi tahap 1. Sistolik 140-159 dan diastolik 90-99.
- Hipertensi tahap 2. sittolik di atas 160 dan diastolik di atas 100.
Tekanan darah pada setiap orang bisa saja berbeda-beda karena berbagai macam faktor, salah satu faktor yang memengaruhinya adalah usia. Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin tinggi pula kisaran normal tekanan darah pada tubuhnya.
Baca juga: Tekanan Darah Tinggi Membahayakan Kesehatan, Ini Buktinya
Amati Gejala Hipertensi
Pada kebanyakan kasus, hipertensi tidak menimbulkan gejala pada pengidapnya. Biasanya, pengidapnya baru mengetahui dirinya mengidap hipertensi ketika melakukan pemeriksaan tekanan darah di fasilitas kesehatan. Kondisi ini yang membuat tekanan darah tinggi dikenal sebagai “silent killer”.
Ada pula pengidap tekanan darah tinggi yang mengalami gejala-gejala hipertensi. Menurut WHO dan National Institutes of Health, gejala tekanan darah tinggi meliputi:
- Tengkuk terasa berat atau sakit.
- Nyeri dada.
- Mimisan.
- Kelelahan.
- Telinga berdengung.
- Mual dan muntah.
- Pandangan menjadi kabur.
- Kebingungan.
- Tremor otot.
- Kelelahan.
- Irama jantung tidak teratur.
Nah, bila dirimu mengalami keluhan atau gejala tekanan darah tinggi di atas, cobalah temui dokter untuk mendapatkan penanganan atau saran medis yang tepat. Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Baca juga: 3 Tips Olahraga untuk Pengidap Hipertensi
Awas, Komplikasinya Tidak Main-Main
Ada berbagai komplikasi dari tekanan darah tinggi yang perlu diwaspadai. Tekanan darah tinggi yang dibiarkan tanpa penanganan medis bisa memicu:
- Serangan jantung, akibat suplai darah ke jantung tersumbat dan sel-sel otot jantung mati karena kekurangan oksigen. Semakin lama aliran darah tersumbat, semakin besar kerusakan pada jantung.
- Nyeri dada, juga disebut angina.
- Detak jantung tidak teratur, yang dapat menyebabkan kematian mendadak.
- Gagal jantung, jantung tidak dapat memompa cukup darah dan oksigen ke organ tubuh vital lainnya.
- Stroke, akibat pecahnya atau sumbatan arteri yang memasok darh dan oksigen ke otak.
- Kerusakan pada ginjal, yang bisa berujung pada gagal ginjal.
Tuh, sangat mengerikan bukan komplikasi dari hipertensi? Nah, bagi kamu yang mengidap tekanan darah tinggi, cobalah lakukan pemeriksaan rutin demi mencegah komplikasinya.
Kamu bisa memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, kan?