Seberapa Penting Lansia untuk Melakukan Cek Tekanan Darah?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 November 2020
Seberapa Penting Lansia untuk Melakukan Cek Tekanan Darah?Seberapa Penting Lansia untuk Melakukan Cek Tekanan Darah?

Halodoc, Jakarta - Memasuki usia senja, berbagai risiko penyakit akan meningkat. Itulah sebabnya orang lanjut usia atau lansia disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Salah satu pemeriksaan dasar yang penting bagi lansia adalah cek tekanan darah. Sebab, nilai tekanan darah pada lansia perlu dipantau secara berkala. 

Alasannya, risiko mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi akan meningkat seiring bertambahnya usia. Jadi, penting bagi lansia untuk rutin melakukan cek tekanan darah. Dengan begitu, nilai tekanan darah normal bisa terpantau dengan baik. 

Baca juga: 5 Tips Aman Berpuasa Bagi Pengidap Hipertensi

Nilai Tekanan Darah yang Normal pada Lansia

Tekanan darah adalah ukuran yang menentukan seberapa kuat jantung memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Nilai tekanan darah setiap orang bisa bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk usia. Jadi, nilai tekanan darah pada lansia bisa sedikit berbeda dengan orang dewasa, anak-anak, dan ibu hamil. 

Normalnya, nilai tekanan darah pada orang dewasa yang sehat berada di kisaran 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Namun, nilai tekanan darah normal pada lansia berada di rentang angka yang sedikit lebih tinggi, yaitu 130/80 mmHg hingga 140/90 mmHg.

Angka 130 atau 140 disebut dengan istilah angka sistolik, yaitu tekanan dalam pembuluh darah saat jantung berkontraksi untuk memompa darah bersih ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 80 atau 90 disebut angka diastolik, yaitu tekanan pembuluh darah saat jantung tidak berkontraksi dan menerima aliran darah balik dari seluruh tubuh yang membawa darah kotor.

Baca juga: Ternyata Ini Manfaat Puasa untuk Pengidap Hipertensi

Mengapa nilai tekanan darah normal pada lansia sedikit lebih tinggi dibanding orang dewasa muda? Pembuluh darah cenderung semakin mengeras atau kaku seiring bertambahnya usia. Hal ini membuat jantung harus bekerja lebih keras, sehingga membuat tekanan darah jadi lebih tinggi.

Apa yang Terjadi Jika Tekanan Darah pada Lansia Tinggi?

Lansia dikatakan memiliki tekanan darah tinggi jika nilai tekanan darahnya mencapai lebih dari 140/90 mmHg. Saat berusia di atas 60 tahun, tekanan darah lansia memang akan cenderung meningkat. Namun, tekanan darah cenderung menurun ketika lansia sudah mencapai usia 80 tahun atau lebih.

Tekanan darah yang tinggi pada lansia bisa saja tidak menimbulkan gejala. Namun, lansia atau keluarga yang merawatnya perlu waspada apabila lansia memiliki hipertensi disertai gejala pusing, lemas, nyeri dada, sesak napas, penurunan kesadaran, pingsan, dan kelemahan anggota gerak tubuh.

Hal itu bisa jadi menandakan bahwa lansia mengalami komplikasi hipertensi, seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, atau gangguan fungsi ginjal. Komplikasi tersebut bisa berisiko tinggi terjadi pada lansia yang mengidap hipertensi, dan riwayat penyakit penyerta sebelumnya.

Baca juga: Mana yang Lebih Berbahaya, Hipotensi atau Hipertensi?

Oleh karena itu, sebelum timbul gejala atau kondisi yang tidak diinginkan, penting untuk melakukan cek tekanan darah secara rutin. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter, kapan dan di mana saja.  

Referensi:
The Official Journal of the Gulf Heart Association. Diakses pada 2020. Hypertension Management in the Elderly: What is the Optimal Target Blood Pressure? 
American Heart Association. Diakses pada 2020. Experts Recommend Lower Blood Pressure for Older Americans.
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2020. Blood Pressure Goals May Need to Change with Age.
Healthline. Diakses pada 2020. Blood Pressure Readings Explained

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan