Bisa Sebabkan Batuk Berdarah, Ini Gejala dan Penyebab Bronkiektasis yang Perlu Diwaspadai
"Batuk berdarah merupakan salah satu gejala abses paru yang bisa berdampak fatal pada saluran pernapasan."

DAFTAR ISI
- Kenali Jenis-Jenis Bronkiektasis
- Gejala Bronkiektasis yang Perlu Diketahui
- Penyebab dan Faktor Risiko Bronkiektasis
- Cara Mengatasi Bronkiektasis
- Apa Studi Terkait Bronkiektasis?
Bronkiektasis adalah kerusakan atau terjadinya pelebaran yang tidak normal pada bronkus dan saluran pernapasan. Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan paru-paru menjadi lebar, kendur, hingga luka.
Sampai saat ini, penyebab pasti bronkiektasis tidak diketahui secara pasti. Namun, umumnya bronkiektasis disebabkan oleh infeksi atau kondisi lain yang melukai dinding saluran pernapasan. Bisa juga disebabkan oleh luka yang menghalangi saluran napas untuk membersihkan lendir yang dihasilkannya.
Saluran udara yang terluka tersebut perlahan-lahan kehilangan kemampuan untuk membersihkan lendir, kuman, debu, dan partikel lain yang terdapat di dalam paru-paru. Alhasil, menyebabkan penumpukan lendir yang menyebabkan bakteri berbahaya berkembang biak.
Kenali Jenis-Jenis Bronkiektasis
Bronkiektasis dikategorikan berdasarkan jenis kerusakan pada saluran udara, yaitu:
1. Bronkiektasis silinder
Bronkiektasis silinder adalah bentuk bronkiektasis yang paling umum dan tidak terlalu parah. Bronkiektasis jenis ini ditandai dengan pelebaran saluran bronkial.
2. Bronkiektasis varises
Jenis bronkiektasis ini ditandai dengan pelebaran dan penyempitan saluran bronkial yang tidak teratur, sehingga saluran tersebut tampak seperti vena varises.
3. Bronkiektasis kistik
Bronkiektasis jenis ini merupakan yang paling parah dan ditandai dengan terbentuknya kista, atau rongga berisi cairan dalam saluran bronkial yang menyerupai bentuk sarang lebah. Pada jenis ini, pasien mungkin mengalami batuk berdarah.
4. Bronkiektasis traksi
Bronkiektasis traksi terjadi ketika jaringan di paru-paru menyebabkan saluran udara menjadi cacat, dan tertarik keluar dari bentuk bronkus (saluran pernapasan utama) asalnya.
Bronkus atau saluran pernapasan utama yang baik seharusnya memiliki penyangga yang kuat sehingga tahan terhadap distorsi. Namun, pada kondisi bronkiektasis traksi, tidak memiliki jaringan ikat penyangga paru-paru sehingga bronkus rentan terhadap distorsi atau guncangan.
Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan seseorang mengalami penyakit ini, salah satunya sistem imun yang rendah.
Gejala Bronkiektasis yang Perlu Diketahui
Biasanya bronkiektasis tidak langsung menimbulkan gejala yang terlihat. Gejalanya biasanya berkembang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk menjadi lebih parah.
Gejala utama dari penyakit ini adalah batuk yang terjadi terus-menerus dan produksi lendir (dahak) yang sangat banyak. Gejala lain dari bronkiektasis yang mungkin terjadi adalah:
- Batuk dengan lendir berwarna kuning atau hijau yang keluar setiap hari.
- Sesak napas.
- Kelelahan.
- Merasa letih dan lesu.
- Demam dan/atau menggigil.
- Terdengar suara mengi atau bersiul saat bernapas.
- Batuk berdarah.
- Dahak berdarah atau lendir berdarah (hemoptisis)
- Nyeri dada.
- Penebalan kulit bawah kuku tangan dan kaki (clubbing).
Batuk berdarah adalah salah satu gejala bronkiektasis. Ketahui selengkapnya di artikel berikut. Batuk Berdarah, Waspada Gejala Bronkiektasis.
Fakta Penting Bronkiektasis
1. Bronkiektasis tidak sama dengan bronkitis.
2. Bronkiektasis dan bronkitis memiliki gejala serupa, perbedaan keduanya terletak pada jangka waktu penyebaran penyakitnya.
3. Bronkiektasis menyebabkan pelebaran saluran pernapasan secara permanen, sedangkan bronkitis adalah infeksi sementara dan tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang.
Penyebab dan Faktor Risiko Bronkiektasis
Bronkiektasis terjadi ketika saluran udara di paru-paru rusak dan melebar yang umumnya disebabkan oleh infeksi. Sering kali penyebab pasti bronkiektasis tidak bisa diketahui. Namun, ada beberapa kondisi yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya bronkiektasis, antara lain:
- Infeksi paru pada masa kanak-kanak, seperti TBC dan campak.
- Penurunan sistem imun tubuh (imunodefisiensi). Sistem kekebalan tubuh seseorang yang lemah dapat membuat paru-paru lebih rentan mengalami kerusakan.
- Aspergillosis bronkopulmonalis alergi (ABPA). Penyebab bronkiektasis ini terjadi karena kondisi alergi terhadap jamur aspergillus.
- Aspirasi. Aspirasi adalah istilah medis untuk isi perut yang secara tidak sengaja masuk ke paru-paru, alih-alih langsung turun ke saluran pencernaan. Makanan atau bahkan asam lambung yang naik ke paru-paru dapat memicu peradangan yang berujung pada bronkiektasis.
- Fibrosis kistik. Merupakan kelainan genetik di mana paru-paru tersumbat oleh lendir.
- Kelainan silia. Dimana silia yang merupakan struktur kecil seperti rambut yang melapisi udara di paru-paru mengalami kelainan sehingga tidak mampu membersihkan lendir dari saluran udara.
Bronkiektasis juga disebabkan oleh dua fase kerusakan saluran pernapasan.
Fase pertama:
- Kerusakan awal yang disebabkan oleh infeksi.
- Gangguan peradangan paru-paru.
- Cenderung tidak dapat dideteksi penyebab awalnya.
Fase kedua:
- Peradangan lebih parah terjadi.
- Kerusakan lebih lanjut pada paru-paru.
- Infeksi berulang.
Ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk mencegah bronkiektasis. Baca selengkapnya di artikel ini: “4 Cara Ini untuk Mencegah Bronkiektasis”.
Cara Mengatasi Bronkiektasis
Bronkiektasis tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi ada beberapa cara untuk mengelola atau mengatasi gejalanya. Beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan adalah:
- Mengonsumsi obat. Dalam beberapa kasus, penggunaan obat dianjurkan untuk mempermudah proses penyembuhan dan membersihkan paru-paru dari lendir dan dahak. Obat-obatan ini dapat berupa obat nebulizer (obat uap). Kamu juga dapat mengonsumsi antibiotik untuk mencegah infeksi bakteri lebih parah terjadi pada paru-paru.
- Terapi fisik. Kamu bisa melakukan terapi fisik dengan melakukan teknik pembersihan saluran napas yang bertujuan untuk mengeluarkan lendir dari paru-paru. Kamu bisa meminta bantuan fisioterapis untuk mempelajari teknik terapi ini.
- Antibiotik hingga pembedahan. Jika kamu mengalami infeksi yang sangat parah, dokter mungkin menyarankan kamu untuk mengonsumsi antibiotik jangka panjang. Pembedahan juga mungkin terjadi apabila kondisi bronkiektasis yang kamu alami semakin parah.
Seperti penjelasan di atas, penyakit ini bisa menyebabkan batuk-batuk pada pengidapnya. Mau tahu apa saja pilihan obat batuk yang efektif? Baca di artikel ini: “Ini Rekomendasi 7 Obat Batuk Berdahak yang Ampuh dan Aman”.
Apa Studi Terkait Bronkiektasis?
Penelitian terbaru pada tahun 2024 berjudul Pathophysiology and Genomics of Bronchiectasis memaparkan bahwa infeksi adalah pendorong utama perkembangan penyakit bronkiektasis. Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri, mikobakteri, jamur, dan virus.
Sampai saat ini belum ada peneliti yang bisa membuktikan penyebab awal dari bronkiektasis. Pola hidup bersih dan sehat adalah salah satu langkah terbaik untuk menghindari infeksi pada saluran pernapasan dan paru-paru.