Bolehkah Memberikan Kopi pada Balita?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Maret 2021
Bolehkah Memberikan Kopi pada Balita?Bolehkah Memberikan Kopi pada Balita?

Halodoc, Jakarta - Bagi sebagian orang dewasa, tidak bisa memulai hari sebelum menikmati kopi, entah itu kopi panas atau es kopi. Mungkin ayah dan ibu juga pernah mendengar mitos atau melihat kebiasaan orangtua lainnya yang memberikan kopi pada balita dengan alasan supaya tidak kejang. Di sisi lain, ada orangtua yang memberikan es kopi karena Si Kecil meminta minuman ayah atau ibunya. 

Perlu diketahui, kebiasaan orangtua yang suka minum kopi, bisa saja ditiru oleh balita. Saat balita meminta kopi dari orangtua, sebaiknya jangan diberikan begitu saja. Pada dasarnya, anak baru boleh mengonsumsi kopi, minuman berkafein, atau mengandung kopi pada saat usianya di atas 4 tahun. Itupun tidak sembarangan dan ada takarannya.  

Baca juga: Ini Alasan Harus Kurangi Minum Kopi di Pagi Hari

Efek Negatif Jika Balita Minum Kopi

Kopi mungkin membuat orang dewasa merasa lebih siap dan segar dalam menjalani hari. Hal tersebut karena tubuh seukuran orang dewasa sudah mampu mengelola kafein dengan lebih efektif. Sementara itu, tubuh balita tidak mampu mengelola kopi dengan mudah. 

Meskipun orang dewasa merasa lebih berenergi setelah minum kopi, balita bereaksi berbeda terhadap kopi. Berikut ini efek negatif jika balita minum kopi:

  • Insomnia. Balita membutuhkan setidaknya sebelas jam tidur per hari. Sementara kopi adalah zat stimulan dan bisa bertahan di dalam tubuh hingga delapan jam, yang berkontribusi pada hilangnya waktu tidur esensial bagi balita. 
  • Gigi Berlubang. Kopi bersifat asam dan bisa menyebabkan gigi berlubang dan penurunan enamel gigi. Perlu waktu bertahun-tahun untuk enamel baru mengeras begitu gigi dewasa tumbuh. Sedangkan, balita yang minum kopi kemungkinan mengalami masalah kesehatan mulut sebagai akibatnya. 

Baca juga: Kopi Bisa Memperpanjang Usia, Benarkah?

  • Nafsu Makan Menurun. Balita yang sedang tumbuh membutuhkan pola makan seimbang dengan banyak nutrisi. Sebagai penekan nafsu makan, kopi cenderung membuat balita makan lebih sedikit dan kehilangan protein, nutrisi, dan mineral penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya. 
  • Tulang Keropos. Kopi bersifat diuretik, meningkatkan produksi urine. Hal ini bisa menyebabkan hilangnya kalsium dari tubuh, yang menyebabkan pengeroposan tulang. Untuk setiap 100 mg kafein yang tertelan, 6 mg kalsium hilang. Sedangkan, kalsium sangat penting untuk pertumbuhan tulang balita. 
  • Hiperaktif. Kopi merupakan hiper-stimulan, maka bisa menyebabkan hiperaktif, gelisah, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi. Dampaknya bisa berlangsung selama satu hari penuh. Itulah sebabnya, balita jadi lebih rewel setelah minum kopi. 

Perlu diwaspadai, meningkatnya tren minum kopi di kalan orang dewasa juga bisa berdampak pada kebiasaan balita yang jadi menirunya. Sayangnya, banyak orang dewasa yang memandang kafein sebagai hal yang normal dan tanpa risiko. Setidaknya orangtua bisa melihat risiko dari kopi jika dikonsumsi oleh balita. 

Meskipun seteguk kopi mungkin tidak berdampak negatif pada balita seumur hidup, kebiasaan minum kopi sehari-hari bisa menjadi hal yang membahayakan kesehatan balita seiring bertambahnya usia. 

Baca juga: Sulit Konsentrasi, Ini 6 Tanda Kecanduan Kopi

Jika ayah dan ibu melihat Si Kecil memiliki kebiasaan minum kopi setiap hari, sebaiknya segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai dampak potensial pada perkembangan anak. 

Selain itu, katakan pada Si Kecil bahwa kopi bukan pilihan yang sehat untuknya. Sebaiknya ayah dan ibu tidak minum kopi di depan Si Kecil untuk mencegah dia memintanya. Pertimbangkan untuk memberikan minuman yang lebih sehat seperti susu, jus, atau minuman yang lebih sehat lainnya. 

Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2021. Is Coffee Safe for Toddlers to Drink?
Healthline Parenthood. Diakses pada 2021. Is It Safe for My Baby or Toddler to Have Coffee?
Australian Institute of Food Safety. Diakses pada 2021. Is it Safe for Children to Drink Coffee?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan