Advertisement

Cacar Api Menular? Mitos Atau Fakta? Yuk, Cek!

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   25 Juni 2025

Penularan virus penyebab cacar api terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan pada kulit pengidapnya.

Cacar Api Menular? Mitos Atau Fakta? Yuk, Cek!Cacar Api Menular? Mitos Atau Fakta? Yuk, Cek!

DAFTAR ISI:

  1. Apakah Cacar Api Menular?
  2. Bagaimana Cacar Api Menular?
  3. Gejala Cacar Api
  4. Penyebab Cacar Api
  5. Apakah Cacar Api Berbahaya?
  6. Komplikasi Cacar Api
  7. Pengobatan Cacar Api
  8. Pencegahan Cacar Api
  9. Kapan Harus ke Dokter?
  10. Kesimpulan

Cacar api atau herpes zoster sering menimbulkan pertanyaan mengenai penularannya. Penyakit ini disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Pertanyaannya, benarkah cacar api bisa menular?

Yuk, bahas secara mendalam mengenai penularan cacar api, gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahannya.

Apakah Cacar Api Menular?

Cacar api tidak menular dengan cara yang sama seperti cacar air. Cacar api terjadi ketika virus varicella-zoster yang sudah ada di dalam tubuh seseorang (setelah sembuh dari cacar air) aktif kembali.

Namun, virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan cacar api pada orang yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi. Dengan kata lain, umumnya pasien cacar api sudah juga pernah mengalami cacar air sebelumnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seseorang yang terinfeksi virus varicella-zoster untuk pertama kalinya akan mengalami cacar air, bukan cacar api. Jadi, cacar api sendiri tidak menular sebagai cacar api, tetapi virusnya bisa menyebabkan cacar air pada orang lain.

Mau tahu mengenai herpes zoster pada anak? Baca di sini: Cacar Api pada Anak: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Bagaimana Cacar Api Menular?

Penularan virus varicella-zoster dari penderita cacar api terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan. Virus ini tidak menyebar melalui udara seperti virus influenza atau COVID-19. Berikut adalah beberapa cara penularan herpes zoster yang perlu diwaspadai:

  • Kontak langsung: Menyentuh atau bersentuhan dengan lepuhan cacar api yang pecah.
  • Benda yang terkontaminasi: Menyentuh benda yang terkontaminasi cairan lepuhan, seperti pakaian atau handuk, kemudian menyentuh wajah atau area tubuh lainnya.

Penting untuk diingat bahwa seseorang dengan cacar api hanya menularkan virus saat lepuhan masih aktif dan mengeluarkan cairan. Setelah lepuhan mengering dan menjadi koreng, risiko penularan sangat kecil.

Gejala Cacar Api

Gejala cacar api umumnya muncul pada satu sisi tubuh dan mengikuti jalur saraf. Gejala awal mungkin berupa:

  • Kulit melepuh
  • Nyeri, gatal, atau kesemutan pada area kulit tertentu.
  • Demam ringan.
  • Sakit kepala.

Setelah beberapa hari, akan muncul ruam yang berkembang menjadi lepuhan berisi cairan. Lepuhan ini biasanya pecah dalam beberapa hari dan kemudian mengering menjadi koreng. Gejala lain yang mungkin timbul meliputi:

  • Nyeri yang intens, bisa terasa seperti terbakar, menusuk, atau ngilu.
  • Ruam yang terlokalisasi pada satu sisi tubuh, sering kali di sekitar dada atau perut.

Jangan sepelekan ciri-ciri cacar api di atas. Jika salah satu gejalanya muncul, segera hubungi dokter.

Penyebab Cacar Api

Cacar api disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster yang dorman (tidak aktif) di dalam tubuh. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus ini tidak sepenuhnya hilang, tetapi bersembunyi di jaringan saraf. Reaktivasi virus ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti:

  • Usia lanjut: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Disebabkan oleh penyakit, obat-obatan, atau stres.
  • Stres fisik atau emosional.

Sebagian besar orang dewasa membawa virus varicella-zoster di dalam tubuhnya. Namun, tidak semua orang akan mengalami cacar api.

Seperti apa tanda herpes zoster ketika sembuh? Baca di sini: Bisakah Herpes Zoster Sembuh? Kenali Cirinya!

Apakah Cacar Api Berbahaya?

Cacar api umumnya tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Salah satu komplikasi yang paling umum adalah postherpetic neuralgia (PHN), yang menyebabkan nyeri berkepanjangan di area yang terkena ruam cacar api, bahkan setelah ruamnya hilang.

Komplikasi lain termasuk infeksi bakteri pada kulit, masalah penglihatan (jika cacar api terjadi di dekat mata), dan sindrom Ramsay Hunt (jika cacar api mempengaruhi saraf wajah dan telinga).

Komplikasi Cacar Api

Meskipun cacar api umumnya tidak berbahaya, beberapa orang dapat mengalami komplikasi, seperti:

  • Neuralgia postherpetik (NPH): Nyeri kronis yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah ruam cacar api sembuh.
  • Infeksi bakteri: Lepuhan cacar api yang terinfeksi bakteri dapat menyebabkan masalah kulit yang lebih serius.
  • Masalah penglihatan: Jika cacar api menyerang saraf di dekat mata, dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
  • Sindrom ramsay hunt: Jika cacar api menyerang saraf wajah, dapat menyebabkan kelumpuhan wajah dan gangguan pendengaran.

Pengobatan Cacar Api

Pengobatan cacar api bertujuan untuk mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan ruam, dan mencegah komplikasi. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

  • Obat antivirus: Acyclovir, valacyclovir, atau famciclovir dapat membantu memperlambat perkembangan virus dan mengurangi keparahan gejala. Obat ini paling efektif jika diminum dalam waktu 72 jam setelah ruam muncul.
  • Obat pereda nyeri: Obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi nyeri. Dalam kasus nyeri yang parah, dokter mungkin meresepkan obat pereda nyeri yang lebih kuat, seperti opioid.
  • Krim atau salep topikal: Krim atau salep yang mengandung capsaicin atau lidocaine dapat membantu mengurangi nyeri dan gatal pada kulit.

Pencegahan Cacar Api

Cara terbaik untuk mencegah cacar api adalah dengan vaksinasi. Vaksin cacar api (zoster vaccine) direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, bahkan jika mereka pernah mengalami cacar air. Vaksin ini dapat mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi keparahan gejala jika terinfeksi.

Selain vaksinasi, menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat juga penting. Hal ini dapat dilakukan dengan:

  • Makan makanan yang sehat dan bergizi.
  • Tidur yang cukup.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Mengelola stres.

Benarkah vaksin cacar air bisa mencegah cacar api? Baca di sini: Mitos atau Fakta: Vaksin Cacar Air Mencegah Herpes Zoster?

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami gejala cacar api, terutama jika:

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Ruam cacar api menyebar ke mata.
  • Mengalami nyeri yang parah.

Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.

Vaksin Herpes Zoster

Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc

Vaksinasi Shingrix adalah vaksin yang bisa memberikan perlindungan pada orang dewasa terhadap penyakit herpes zoster (cacar ular / cacar api) serta Neuralgia Pasca Herpetik (PHN), yaitu rasa nyeri saraf jangka panjang yang terjadi setelah terkena herpes zoster.

Untungnya, saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc sehingga Vaksinasi Herpes Zoster (Shingrix) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).

Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:

  • Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
  • Protokol kesehatan ketat.
  • Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
  • Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
  • Hemat waktu dan biaya.
  • Harga vaksin influenza mulai dari Rp2.799.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
  • Tanpa perlu antre menunggu.
  • Tanpa biaya tambahan.
  • Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.

Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin herpes zoster, tunggu apalagi?

Booking Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.

Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc vaksin herpes zoster sekarang!

Kesimpulan

Cacar api tidak menular secara langsung seperti cacar air. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan pada penderita cacar api, dan hanya dapat menyebabkan cacar air pada orang yang belum pernah terinfeksi virus varicella-zoster atau belum divaksinasi.

Jika kamu atau ada anggota keluarga yang mengalami gejala cacar api, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Shingles.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Shingles.
CDC. Diakses pada 2025. Shingles (Herpes Zoster).