Cara Mendiagnosa COVID-19

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Maret 2021
Cara Mendiagnosa COVID-19Cara Mendiagnosa COVID-19

Halodoc, Jakarta - COVID-19 masih terus menimbulkan kepanikan di semua elemen masyarakat karena gejalanya mirip dengan banyak penyakit. Memang biasanya tanda-tanda yang terjadi berupa gangguan pernapasan. Namun, bagaimana dengan seseorang yang hanya merasa tidak nyaman pada tenggorokan hingga mengalami anosmia? Apa sudah bisa dipastikan terserang virus corona? Untuk memastikan hal tersebut, ketahui beberapa metode untuk diagnosa virus corona berikut ini!

Baca jugaMengenal 3 Jenis Tes Corona yang Digunakan di Indonesia

Beberapa Pemeriksaan untuk Diagnosa Virus Corona

Tanda atau gejala dari COVID-19 dapat terlihat setelah dua hingga 14 hari setelah paparan terjadi. Waktu saat seseorang terpapar dan sebelum mengalami gejala disebut juga dengan masa inkubasi. Pertanda yang paling umum sebelum seseorang dapat mendapatkan diagnosa dari serangan virus corona adalah demam, batuk, kelelahan, hingga tidak dapat mencium bau. Namun, hal tersebut juga dapat terjadi pada beberapa penyakit lainnya.

Beberapa gejala klinis dari COVID-19 tingkat sedang dan parah, antara lain:

  • Sesak napas atau kesulitan untuk bernapas.
  • Nyeri otot.
  • Tubuh alami panas dan dingin.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri pada dada.
  • Mual dan/atau muntah.
  • Diare.
  • Ruam.

Memang tingkat keparahan dari gejala klinis COVID-19 berada di kisaran sangat ringan hingga parah. Bahkan, beberapa orang hanya memiliki sedikit gejala atau tidak sama sekali. Di sisi lain, seseorang juga bisa mengalami gejala yang lebih buruk, seperti sesak napas yang parah dan pneumonia, yang timbul seminggu setelah gejala awal dirasakan.

Lalu, metode apa saja yang ampuh untuk melakukan diagnosa serangan dari virus corona? Berikut ini beberapa pemeriksaan yang dapat menjadi pilihan:

1. Tes Virus

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi virus dengan menggunakan sampel pernapasan, seperti swab dari dalam hidung. Cara ini efektif untuk mendeteksi infeksi dari SARS-CoV-2, virus yang dapat menyebabkan COVID-19. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil dari pemeriksaan ini mungkin sekitar beberapa jam hingga beberapa hari jika perlu analisa di laboratorium. Salah satu contoh tes virus ini adalah RT-PCR. Cek lab untuk virus corona ini memiliki ketepatan yang paling tinggi sejauh ini.

2. Tes Antibodi dan Antigen

Tes antibodi dilakukan dengan mengambil darah untuk memastikan virus corona beredar di dalam tubuh atau tidak. Metode ini tidak disarankan untuk digunakan lagi karena memerlukan waktu satu hingga tiga minggu setelah infeksi membentuk antibodi, sehingga sudah tidak efektif lagi. Contoh dari tes antibodi adalah rapid test

Pilihan lainnya adalah rapid test antigen, yaitu pemeriksaan dengan mendeteksi sistem imun yang telah membentuk antibodi disebabkan virus. Metode ini disebut juga dengan swab antigen karena mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan. Waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan ini hanya sebentar dan tingkat keefektivitasannya di bawah RT-PCR sedikit.

Baca jugaDemam, Pilih Rapid Test Antigen atau Rapid Test Antibodi?

3. Pemeriksaan Radiologi

Metode pemeriksaan lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan radiologi. Cara ini biasanya menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar pada organ yang diinginkan, khusus COVID-19 biasanya dilakukan pada bagian dada atau paru-paru. Beberapa contoh pemeriksaan radiologi untuk memastikan COVID-19 adalah:

  • CT Scan pada Dada: Cara ini disebut-sebut efektif untuk mendiagnosa virus corona di dalam tubuh dengan angka hingga 89,9 persen. Meski begitu, metode ini dapat salah mengidentifikasi sebanyak 38 persen pada seseorang yang tidak mengidap COVID-19.
  • Rontgen Dada: Diagnosa virus corona dengan rontgen dada memiliki tingkat keefektifitasan sebesar 57 persen hingga 89 persen. Di samping itu, diagnosis salah pada seseorang yang sehat berada di angka 11 persen hingga 89 persen.
  • USG Paru-Paru: Pemeriksaan dengan ultrasonografi ke paru-paru ini juga mampu mendiagnosa COVID-19 dengan angka 96 persen, mendekati sempurna. Meski begitu, angka metode ini salah mendiagnosa serangan dari virus corona sebanyak 38 persen.

Nah, sekarang kamu tahu beberapa cara yang efektif untuk diagnosa virus corona di dalam tubuh. Jika memiliki gejalanya, ada baiknya segera mendapatkan pemeriksaan, sehingga penanganan dini dapat dilakukan. Jangan menundanya karena perkembangbiakan dari virus ini terbilang cepat. Jika sudah menyerang semua bagian vital, kematian mungkin saja terjadi.

Baca jugaMemahami Pemeriksaan Spesimen COVID-19, Ini Penjelasannya

Selain itu, kamu juga dapat mendapatkan semua pemeriksaan tersebut melalui aplikasi Halodoc. Kami telah bekerja sama dengan sebagian besar rumah sakit yang ada di Indonesia, sehingga kebebasan ada di tanganmu. Halodoc juga menyediakan layanan drive-thru di beberapa lokasi di Jakarta untuk memastikan tubuh terserang virus corona atau tidak.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Coronavirus disease 2019 (COVID-19).
American Lung Association. Diakses pada 2021. Diagnosing COVID-19.
Cochrane. Diakses pada 2021. How accurate is chest imaging for diagnosing COVID-19?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan