Cara Penularan Penyakit Trakhoma yang Perlu Diwaspadai

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 November 2018
Cara Penularan Penyakit Trakhoma yang Perlu DiwaspadaiCara Penularan Penyakit Trakhoma yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta - Trakhoma merupakan suatu infeksi bakteri pada mata. Penyakit ini adalah penyakit menular, yang juga merupakan penyebab kebutaan tertinggi di dunia. Trakhoma aktif biasanya lebih umum menyerang anak-anak dalam rentang usia 3-5 tahun. Sementara pada orang dewasa, wanita memiliki risiko lebih besar untuk tertular penyakit ini.

Trakhoma biasanya menyerang bagian mata dan kelopak mata terlebih dahulu, dengan gejala awal berupa iritasi dan gatal ringan. Cara penularan penyakit ini umumnya melalui kontak dengan pengidap, dengan memegang benda yang telah terkontaminasi bakteri penyebab infeksi trakhoma. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui cairan tenggorokan yang keluar melalui batuk. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, dan tak jarang berujung pada kebutaan.

Penyebab dan Cara Penularan Trakhoma

Trakhoma terjadi karena adanya infeksi bakteri jenis chlamydia trachomatis. Bakteri ini juga merupakan bakteri penyebab penyakit menular seksual chlamydia (klamidia). Trakhoma dapat menular ketika orang yang terinfeksi menyentuh mata atau hidung mereka, lalu menyentuh orang lain. Penularan trakhoma juga mungkin terjadi melalui perantara benda, serangga, atau lalat yang hinggap di mata. Benda-benda seperti handuk dan pakaian juga bisa menjadi media penularan trakhoma.

Lebih lanjut, bakteri penyebab trakhoma yang menginfeksi akan menyebabkan peradangan pada lapisan dalam kelopak mata. Jika infeksi terjadi berulang, kelopak mata pun akan menjadi terlipat ke dalam. Hal ini kemudian menyebabkan pertumbuhan bulu mata menjadi ikut tumbuh ke dalam, sehingga mengenai mata. Selain itu, infeksi yang parah dan berulang juga dapat menimbulkan jaringan parut pada kornea mata. Kondisi ini kemudian akan membuat mata mengeluarkan lendir atau nanah yang mengandung bakteri, dan bisa tertular pada orang lain.

Beberapa faktor lain yang juga berperan dalam penularan trakhoma adalah sebagai berikut:

  • Tempat tinggal yang terlalu padat atau berhimpitan. Terutama pada daerah pemukiman padat penduduk.

  • Sanitasi buruk, yang kemudian berdampak pada rendahnya tingkat kesehatan individu, misalnya tangan dan wajah yang tidak bersih turut mempermudah penyebaran penyakit ini.

  • Populasi lalat yang tidak terkendali pada suatu daerah akan membuat area tersebut rawan terhadap berbagai infeksi, termasuk trakhoma.

  • Penyebaran trakhoma akan lebih tinggi jika area terkait memiliki populasi anak-anak yang tinggi juga, khususnya berusia 4-6 tahun.

  • Wanita memiliki risiko mengidap trakhoma lebih tinggi dibandingkan pria. Hal ini dapat disebabkan oleh banyaknya kegiatan yang berhubungan dengan mengasuh atau berinteraksi dengan anak-anak.

Gejala yang Ditimbulkan

Selain iritasi dan rasa gatal pada area mata dan kelopak mata, trakhoma juga menimbulkan beberapa gejala lain, seperti:

  • Pembengkakan mata.

  • Sensitif terhadap cahaya.

  • Keluarnya cairan berupa lendir atau nanah dari mata.

  • Meningkatnya detak jantung.

  • Disusul dengan komplikasi pada telinga, hidung, dan tenggorokan.

Gejala trakhoma membutuhkan proses yang lama sebelum akhirnya berkembang menjadi penyakit. Bakteri penyebab trakhoma memiliki periode inkubasi selama 5-12 hari sebelum seseorang mengalami gejala awal berupa iritasi atau peradangan pada lapisan terluar mata dan kelopak (konjungtivitis). Selain itu, gejala trakhoma juga dapat memengaruhi jaringan kelenjar pelumas pada kelopak dan kelenjar air mata (lakrimal), yang menyebabkan mata mengalami kekeringan.

Itu lah sedikit penjelasan tentang trakhoma, cara penularan, dan gejalanya yang perlu diketahui. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal kondisi ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan