Halodoc, Jakarta – Demam adalah masalah kesehatan yang sangat umum dan hampir semua orang pernah mengalaminya. Ibu hamil juga rentan mengalami demam, karena sistem kekebalan ibu lebih lemah selama kehamilan. 

Demam biasanya tidak disebabkan oleh kondisi yang serius, namun bila terjadi selama kehamilan, hal ini tentu sangat mengganggu. Pasalnya, bukan hanya membuat ibu menjadi tidak nyaman, ibu hamil mungkin juga khawatir bila lonjakan suhu tubuh ibu bisa berdampak pada bayi.



Meski begitu, ibu hamil tidak boleh sembarangan minum obat saat mengalami demam, karena apa pun yang ibu konsumsi bisa memengaruhi kondisi Si Kecil dalam perut. Karena itu, ketahui cara mengatasi demam saat hamil di sini.

Baca juga: Jangan Panik, 6 Hal ini Wajar pada Kehamilan Trimester 1

Apa Penyebab Demam Saat Hamil?

Pertama-tama, perlu ibu ketahui terlebih dahulu bahwa demam bukan sebuah penyakit, melainkan gejala dari kondisi kesehatan yang mendasarinya. Berikut ini kemungkinan penyebab demam selama kehamilan:

• Selesma. Faktanya, ibu lebih rentan terkena infeksi virus umum, seperti pilek, selama masa kehamilan. Sistem kekebalan ibu mengalami perubahan selama kehamilan guna melindungi janin, yang dianggap tubuh sebagai sesuatu yang asing, agar tidak ditolak. Akibatnya, ibu hamil mungkin lebih rentan terserang selesma.
• Flu. Seperti halnya pilek, perubahan sistem kekebalan tubuh ibu selama kehamilan bisa meningkatkan risiko ibu tertular flu. Itulah salah satu alasan pentingnya bagi ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi flu. 

Demam yang ringan mungkin disebabkan oleh infeksi virus yang tidak berbahaya seperti pilek, sedangkan demam yang lebih tinggi mungkin merupakan gejala flu. Selain demam, gejala flu bisa berupa badan terasa pegal dan menggigil.

• Infeksi Bakteri. Terkadang, demam bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi ginjal atau radang tenggorokan.
• Listeriosis. Meskipun risiko terinfeksi listeriosis sangat rendah, ibu hamil memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap infeksi tersebut. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari makan daging mentah, ikan dan keju yang tidak dipasteurisasi untuk menghindari paparan bakteri listeria selama kehamilan, yang bisa menyebabkan demam tinggi.
• COVID-19. Demam juga bisa menjadi salah satu gejala COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru. Bila ibu merasa ibu mungkin sudah terpapar COVID-19, segera hubungi dokter, karena wanita hamil berisiko tinggi mengalami komplikasi dari penyakit tersebut.

Baca juga: Ibu Hamil yang Demam Pengaruhi Perkembangan Janin, Benarkah?

Cara Mengatasi Demam saat Hamil

Umumnya, cara mengatasi demam saat hamil dengan mengonsumsi acetaminophen aman untuk dilakukan ibu hamil. Namun ingat, hindari mengonsumsi aspirin atau ibuprofen selama masa kehamilan kecuali bila direkomendasikan secara khusus oleh dokter kandungan ibu.

Selain minum obat, berikut ini cara mengatasi demam saat hamil yang bisa ibu lakukan:

• Mandi atau berendam dengan air hangat.
• Istirahat yang cukup.
• Minum banyak air putih dan minuman dingin lainnya untuk mencegah dehidrasi sekaligus menurunkan demam.
• Kenakan pakaian dan selimut yang tidak terlalu tebal agar ibu tetap nyaman.

Bila demam ibu tidak kunjung turun setelah mengonsumsi acetaminophen, atau bila ibu mengalami peningkatan kontraksi, sakit perut, kehilangan cairan atau penurunan gerakan janin, segera temui dokter kandungan. Jangan ragu juga untuk memeriksakan diri ke dokter bila ibu memiliki kekhawatiran apa pun.

Baca juga: Ibu Hamil Bolehkah Minum Obat?

Itulah cara mengatasi demam saat hamil yang tepat. Nah, untuk membeli obat pereda demam, ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc. Jadi, ibu hamil tidak perlu keluar rumah, tinggal order saja lewat aplikasi dan pesanan ibu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:

What to Expect. Diakses pada 2021. Fever During Pregnancy.

The Bump. Diakses pada 2021. What to Do for a Fever During Pregnancy.