Catat, Ini Dampak Kutu Air yang Dibiarkan Tanpa Diobati
"Kutu air bisa merepotkan jika tidak obati. Beberapa komplikasi yang akan muncul adalah jock itch, infeksi jamur kuku, infeksi kulit bagian lain, dan infeksi bakteri sekunder.”

Halodoc, Jakarta – Kutu air (tinea pedis) umumnya muncul saat kaki banyak berkeringat dan memakai sepatu yang ketat. Gejalanya sendiri adalah ruam di sela-sela jari kaki.
Penyakit ini berkaitan dengan infeksi jamur lain seperti kurap dan gatal di selakangan. Untuk pencegahannya, kamu bisa sering-sering membiarkan kaki terkena udara dengan berjalan menggunakan sandal, cuci kaki setiap hari, dan ganti kaus kaki secara teratur.
Cara pengobatannya adalah dengan obat antijamur, tapi perlu diingat juga bahwa infeksinya bisa sering kali kambuh. Lantas, apa dampaknya bila kondisi ini tak segera diobati?
Dampak dari Kutu Air yang Tidak Diobati
Infeksi kutu air bisa menyebabkan masalah kesehatan lain dengan menyebar ke bagian tubuh yang hangat dan lembab lewat tangan atau handuk. Berikut beberapa komplikasi yang bisa terjadi jika kutu air dibiarkan tanpa diobati:
1. Munculnya jock itch
Kutu air bisa menyebabkan jock itch (gatal selangkangan) ketika tangan menyentuh selangkangan setelah menyentuh kaki yang terinfeksi. Atau bisa juga karena kontak dengan pakaian yang terkontaminasi. Untuk mencegah penyebaran jamur ke selangkangan saat berpakaian, kamu bisa memakai kaus kaki terlebih dahulu.
Kutu air bisa menimbulkan iritasi kulit di sekitar selangkangan, paha bagian dalam, serta bokong. Gejalanya adalah adanya perubahan warna kulit menjadi merah, coklat, atau putih, dan munculnya benjolan kecil atau luka.
Setelah paham dampaknya, yuk jangan abaikan kutu air! Cari tahu rekomendasi obat-obatan yang ampuh dan mudah dicari agar kutu air mereda di sini: “Ini Pilihan Obat Kutu Air yang Ampuh dan Tersedia di Apotek “.
2. Infeksi pada kuku
Infeksi jamur kuku (onikomikosis dermatofita) bisa muncul karena jamur yang serupa dengan penyebab kutu air, yang normalnya terjadi di sela-sela jari kaki. Pada penyakit kutu air jamur ini berkembang di lapisan kulit luar yang terdiri dari keratin. Tapi, ketika jamur ini menyebar ke kuku dan masuk keratin kuku, infeksi kuku jamur bisa menyerang.
Gejala infeksinya ditandai dengan perubahan warna, penebalan, kerapuhan, dan retakan pada kuku. Selain itu, kuku juga bisa terlepas dari dasarnya.
3. Infeksi kulit bagian lain
Kutu air yang tidak diobati bisa menyebabkan kurap ketika jamur penyebab kutu air menyebar ke area tubuh yang lain. Contohnya seperti lengan, kaki, badan, dan wajah.
Tanda-tandanya biasanya muncul kurang lebih 14 hari setelah kulit kamu terkena kontak dengan jamur dari kutu air. Perlahan muncul sisik berbentuk lingkaran, bercak di bagian pinggirnya, dan kulit menjadi gatal.
Tahukah kamu kalau kutu air bisa diatasi dengan bahan alami yang mudah didapat? Yuk cari tahu selengkapnya di sini: “6 Bahan Alami untuk Atasi Kutu Air”.
4. Infeksi bakteri sekunder
Kutu air yang tidak diatasi juga berperan dalam hadirnya infeksi bakteri sekunder (infeksi yang muncul bersamaan dengan infeksi sebelumnya karena bakteri lain).
Hal ini bisa menjadi faktor risiko umum berkembangnya selulitis. Orang dengan selulitis yang sering kambuh di kaki harus menjalani pemeriksaan untuk mendeteksi kemungkinan adanya jamur kuku.
Begitu juga dengan orang yang akan menjalani operasi bypass jantung dengan penggunaan cangkok vena dari kaki. Mereka harus diperiksa dan diobati dulu kutu airnya sebelum operasi untuk mencegah infeksi pada kaki dimana vena akan dicangkok.
Itulah beberapa dampak dari kutu air yang dibiarkan tanpa diobati. Jika kamu punya keluhan serupa beberapa kondisi di atas kamu bisa cari obat dan kebutuhan perawatan kulit lainnya di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya dikirim dari apotek tepercaya!