Advertisement

Ciuman Tidak Menularkan HIV, Ini Faktanya

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   28 November 2025

HIV adalah virus yang melemahkan dan merusak sistem kekebalan tubuh, penularannya bisa melalui darah dan cairan tubuh pada pengidap, terkecuali air liur.

Ciuman Tidak Menularkan HIV, Ini FaktanyaCiuman Tidak Menularkan HIV, Ini Faktanya

DAFTAR ISI


HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini merusak dan menghancurkan sel CD4 (sel darah putih atau sel-T).

Penyakit ini ditularkan melalui hubungan intim tanpa pengaman, bergantian menggunakan jarum suntik dan proses persalinan caesar. Tapi, HIV tidak ditularkan melalui air liur saat orang berciuman.

Belum ada langkah pengobatan yang dapat mengatasi HIV. Dengan kata lain, pengidap akan terjangkit virus seumur hidupnya. Namun, dengan langkah perawatan yang tepat, pengidap bisa berumur panjang dan hidup normal.

Faktanya, HIV Tidak Menular Melalui Mulut

Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka selaput lendir di area vagina atau rektum (bagian akhir dari usus besar). Meski mulut juga memiliki selaput lendir, tapi tidak mengandung sel-sel yang rentan terhadap HIV, seperti vagina dan rektum. 

Virus HIV tidak terdapat dalam air liur. Di dalamnya mengandung beberapa protein dan enzim yang memiliki fungsi berbeda, seperti memulai proses pencernaan, membantu pelumasan mulut dan melawan kuman.

Inhibitor protease leukosit sekretori (SLPI) adalah enzim yang ada dalam air liur, lendir dan cairan mani. SLPI mencegah HIV menginfeksi monosit dan sel T, yang merupakan jenis sel darah putih bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Air liur mengandung konsentrasi SLPI yang jauh lebih tinggi ketimbang cairan vagina dan rektum. Inilah mengapa HIV terkandung di dalam seluruh cairan tubuh, kecuali air liur.

Berciuman dengan pengidap HIV tidak meningkatkan risiko tertular HIV, tapi jika dilakukan dengan mulut tertutup. Penularan juga tidak akan terjadi jika pengidap tidak memiliki luka atau gusi berdarah.

Jika kamu berciuman dengan pengidap yang memiliki luka dalam mulutnya, virus akan masuk ke aliran darah dan menginfeksi tubuh. Kalau sudah begitu, kamu bisa langsung tertular.

Fakta Tentang Penularan HIV Melalui Air Liur

Satu-satunya cara penularan HIV adalah kontak langsung dengan cairan tubuh pengidap, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan lendir dalam dubur, ASI dan cairan yang keluar sebelum penetrasi dimulai.

Penularan utama terjadi dengan:

1. Hubungan Seksual

HIV bisa menular dengan melakukan seks anal atau vagina tanpa menggunakan kondom. Transmisi virus terjadi ketika cairan tubuh bersentuhan langsung dengan selaput lendir atau jaringan luka di area vagina atau rektum.

Seks anal memiliki risiko penularan HIV yang lebih tinggi ketimbang seks vaginal. Sebab, jaringan yang melapisi anus lebih rentan terhadap kerusakan dan perdarahan.

2. Penggunaan Jarum Suntik

Proses penularan HIV bisa terjadi melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan pengidap. Virus penyebab HIV bisa hidup di jarum bekas hingga 42 hari.

3. Kehamilan dan Menyusui

Wanita pengidap HIV bisa menularkan ke janin selama proses kehamilan, persalinan dan menyusui. Namun, transmisi virus pada janin bisa dicegah dengan prosedur rawat jalan yang sesuai dengan kondisi pengidap.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat penularan HIV dari ibu ke anak berkisar antara 15 hingga 45 persen. Dengan perawatan yang tepat, risiko penularan bisa menurun hingga kurang dari 5 persen.

Risiko Penularan HIV Melalui Ciuman

Meskipun HIV tidak menular melalui air liur, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko penularan melalui ciuman, meskipun sangat jarang:

  • Ciuman Dalam (Deep Kissing): Jika kedua orang memiliki luka terbuka atau gusi berdarah di mulut, ada sedikit risiko penularan jika terjadi pertukaran darah.
  • Adanya Penyakit Menular Seksual (PMS): Infeksi PMS dapat menyebabkan luka atau peradangan pada area genital atau mulut, yang berpotensi meningkatkan risiko penularan HIV jika terjadi kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.

Simak selengkapnya, Ini Jenis dan Rekomendasi Obat HIV yang Perlu Diketahui.

Pencegahan HIV yang Efektif

Berikut ini beberapa cara yang efektif untuk mencegah HIV:

  • Gunakan Kondom: Selalu gunakan kondom saat berhubungan seksual.
  • Hindari Penggunaan Jarum Suntik Bersama: Jangan pernah berbagi jarum suntik dengan orang lain.
  • Tes HIV Secara Teratur: Lakukan tes HIV secara teratur, terutama jika kamu memiliki perilaku berisiko tinggi.
  • Pengobatan ARV (Antiretroviral): Jika kamu terinfeksi HIV, segera mulai pengobatan ARV untuk mengendalikan virus dan mencegah penularan ke orang lain.
  • PrEP (Pre-exposure Prophylaxis): Jika kamu berisiko tinggi terinfeksi HIV, pertimbangkan untuk mengonsumsi PrEP, obat yang dapat mencegah infeksi HIV.

Menurut Kemenkes RI, pencegahan HIV yang efektif melibatkan pendekatan komprehensif yang mencakup pendidikan, tes HIV, penggunaan kondom, dan pengobatan ARV.

Selain mencegah penyakit seperti HIV, ini 7 Manfaat Menggunakan Kondom untuk Kesehatan.

Kapan Harus Melakukan Tes HIV?

Seseorang disarankan melakukan tes HIV jika:

  • Pernah melakukan hubungan seksual tanpa kondom.
  • Berbagi jarum suntik dengan orang lain.
  • Menerima transfusi darah sebelum tahun 1985 (sebelum skrining HIV menjadi standar).
  • Memiliki pasangan yang positif HIV.
  • Mengalami gejala yang menyerupai infeksi HIV, seperti demam, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Yuk, simak juga Review Onestep HIV Test, Solusi Tes HIV Mandiri Tanpa Ribet!

Kesimpulan

HIV tidak menular melalui air liur dalam kondisi normal. Risiko penularan melalui ciuman sangat rendah dan hanya mungkin terjadi jika ada luka terbuka atau gusi berdarah pada kedua orang yang berciuman.

Untuk mencegah penularan HIV, selalu gunakan kondom saat berhubungan seksual, hindari penggunaan jarum suntik bersama, dan lakukan tes HIV secara teratur.

Jika kamu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang HIV, segera konsultasikan dengan dokter.

Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.

Kini kamu juga bisa melakukan skrining penyakit menular seksual dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya).

Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, yuk download Halodoc sekarang juga.

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc. 

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat! 

Referensi:
National Health Service UK. Diakses pada 2025. Can you catch HIV from kissing?
Medical News Today. Diakses pada 2025. Why you cannot get HIV from kissing.
Healthline. Diakses pada 2025. Is HIV Transmitted Through Kissing? What You Should Know.