Coping Stress bagi Remaja yang Mengalami Bullying
Cara mengatasi stres akibat bullying mulai dari mendengarkan musik, melakukan hobi, olahraga, hingga mencari dukungan orang terdekat.

Daftar Isi:
- Apa Itu Bullying?
- Dampak Negatif Bullying pada Kesehatan Mental Remaja
- Coping Stress untuk Remaja yang Alami Bullying
- Tips Mencegah Bullying
- Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Bullying atau perundungan merupakan merupakan tindakan mengganggu, mengusik, atau menyakiti orang lain secara fisik atau psikis. Perilaku ini dapat dilakukan tanpa henti, bahkan dalam jangka waktu yang lama.
Nah, remaja merupakan kelompok individu yang paling rentan mengalami bullying atau menjadi pelaku bullying. Sebab, di usia remaja seseorang cenderung impulsif, emosional, serta memiliki kepribadian yang belum matang.
Padahal, bullying memiliki dampak buruk seperti gangguan emosi, masalah mental, sulit tidur, hingga penurunan prestasi.
Yuk, cari tahu selengkapnya coping stress untuk remaja yang alami bullying pada artikel berikut ini!
Apa Itu Bullying?
Bullying adalah tindakan agresif dan berulang yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap individu lain yang dianggap lebih lemah.
Tindakan ini bisa berupa verbal, fisik, atau sosial, dan sering kali terjadi di sekolah, tempat kerja, atau bahkan secara daring.
Remaja yang mengalami bullying dapat menunjukkan berbagai gejala stres, termasuk:
- Sakit kepala atau sakit perut.
- Sulit tidur atau mimpi buruk.
- Kehilangan nafsu makan.
- Mudah marah atau tersinggung.
- Menarik diri dari teman dan keluarga.
- Penurunan prestasi akademik.
- Kecemasan dan depresi.
Dampak Negatif Bullying pada Kesehatan Mental Remaja
Bullying bukan hanya sekadar masalah perilaku, tetapi juga masalah kesehatan mental yang serius. Berikut adalah beberapa dampak negatif bullying yang perlu diperhatikan:
- Gangguan Kecemasan: Korban bullying seringkali merasa cemas berlebihan, khawatir, dan sulit mengendalikan perasaan tersebut. Kecemasan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup remaja.
- Depresi: Perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas yang disukai, dan perubahan pola tidur atau makan adalah gejala umum depresi akibat bullying. Depresi dapat mempengaruhi kemampuan remaja untuk berfungsi secara normal dan bahkan berujung pada pikiran untuk bunuh diri.
- Penurunan Rasa Percaya Diri: Bullying dapat merusak harga diri dan keyakinan diri remaja. Mereka mungkin merasa tidak berharga, tidak menarik, atau tidak mampu melakukan apa pun dengan benar.
- Isolasi Sosial: Korban bullying seringkali menarik diri dari lingkungan sosial karena merasa malu, takut, atau tidak aman. Isolasi ini dapat memperburuk perasaan kesepian dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental lainnya.
- Gangguan Tidur: Stres akibat bullying dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia atau mimpi buruk. Kurang tidur dapat mempengaruhi konsentrasi, suasana hati, dan kesehatan fisik remaja.
Coping Stress untuk Remaja yang Alami Bullying
Ada berbagai contoh bullying yang mungkin kita temui sehari-hari, seperti:
- Bullying fisik: seperti memukul, menendang, mendorong, perpeloncoan, atau pelecehan.
- Bullying verbal; seperti ejekan, hinaan, dan caci maki, serta bullying dalam hubungan seperti menolak berbicara dengan pasangan atau menjauhkan pasangan dari keluarga.
Inilah Berbagai Jenis Bullying yang Perlu Diketahui, cari tahu agar kamu terhindar dari risikonya.
Remaja yang mengalami bullying bisa hidup dalam ketakutan terus-menerus. Oleh sebab itu, orangtua, guru maupun kerabat terdekat perlu memberi dukungan dan masukan untuk mencegah dampak negatif bullying pada remaja.
Berikut ini coping stress untuk remaja yang mengalami bullying:
1. Bicarakan dengan orang yang dipercaya
Orang yang mengalami bullying biasanya sulit diajak bicara, karena mengalami rasa takut berlebihan terhadap pelaku bullying.
Namun, sebaiknya cobalah membicarakan kendala yang kamu alami dengan orang yang dipercaya.
Cara ini dapat membantu kamu mendapatkan banyak dukungan, bahkan terkadang bisa menjadi jalan keluar yang baik untuk rasa takut dan frustasi yang timbul akibat bullying.
Dalam beberapa kasus, bullying juga bisa memicu depresi. Kondisi harus segera ditangani agar tak menimbulkan masalah mental yang lebih jauh. Dalam beberapa kasus, psikiater akan meresepkan obat untuk mengatasi depresi.
Baca selengkapnya di artikel ini:
- Kapan Seseorang Perlu Konsumsi Antidepresan?
- Ini Pilihan Obat Penenang Depresi yang Biasa Diresepkan Dokter.
2. Mendengarkan musik
Mirip seperti olahraga, mendengarkan musik yang disukai ternyata juga mampu memperbaiki mood.
Mendengarkan musik membantu melepaskan hormon dopamine yang dapat meningkatkan suasana hati. Aktivitas yang satu ini juga bisa dijadikan terapi untuk mencegah stres dan depresi.
3. Melakukan hobi
Cobalah melakukan hal yang menyenangkan, supaya kamu tidak terfokus pada masalah yang terjadi.
Kamu bisa melakukan hobi yang disukai seperti berolahraga, membaca buku, melukis, bermain alat musik, atau mempelajari bahasa asing.
Dengan begitu, kamu bisa fokus menyenangkan diri sendiri sehingga perasaan tidak nyaman akibat bullying bisa mereda.
Mau tahu lebih jauh mengenai cyberbullying? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Cyberbullying: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya“.
4. Berolahraga
Olahraga bukan cuma bermanfaat untuk kesehatan fisik. Faktanya, aktivitas yang satu ini juga bermanfaat untuk kesehatan mental.
Dengan berolahraga, hormon endorfin akan meningkat sehingga suasana hati menjadi lebih baik. Selain itu, hormon kortisol dan adrenalin pemicu stres juga bisa mereda.
Kamu bisa pilih olahraga dengan jenis dan durasi yang ringan untuk meredakan stres akibat bullying. Contohnya, berjalan kaki, berenang, bersepeda, atau yoga.
Berikut ini 5 Jenis Olahraga yang Ampuh Mengusir Stres. Kamu bisa pilih salah satu atau sesuaikan dengan minat!
5. Konsumsi makanan sehat
Selain aktif secara fisik dengan berolahraga, kamu juga perlu mengonsumsi makanan sehat agar terhindar dari stres.
Ada banyak pilihan makanan sehat yang bisa dikonsumsi untuk meredakan stres. Contohnya beri, alpukat, jeruk, salmon, kacang mede, cokelat, serta sayuran hijau.
Makanan tersebut mengandung senyawa yang berperan dalam menurunkan kadar hormon stres, serta meningkatkan hormon serotonin. Dengan mengonsumsinya, energi tubuh akan meningkat dan suasana hati membaik.
6. Batasi penggunaan media sosial
Saat kamu mengalami stres akibat bullying, cobalah untuk membatasi penggunaan media sosial dan bermain handphone. Sebab, terkadang konten yang muncul di sosial media justru bisa membuat stres semakin memburuk.
Cobalah untuk membatasi screen time, serta alihkan waktu untuk hal yang lebih positif seperti journaling atau melakukan aktivitas seru bersama orangtua.
7. Cari dukungan dari orang terdekat
Temukan teman sejati yang benar-benar tulus. Jika kamu pernah mengalami bullying, beri tahu teman sejatimu supaya mereka dapat membantu. Hal ini bisa membuat kamu merasa aman dan terlindungi.
Sebaliknya, hindari menyendiri terutama ketika bullying sedang terjadi. Sebab, menarik diri dari lingkungan sekitar justru membuat kamu sedih berkepanjangan, cemas, hingga tidak percaya diri.
Selain teman, kamu juga bisa melapor kepada guru atau bicara dengan orangtua untuk mendapatkan dukungan.
Tips Mencegah Bullying
Mencegah bullying lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah bullying:
- Edukasi: Tingkatkan kesadaran tentang bullying di kalangan remaja, orang tua, dan guru.
- Kebijakan Anti-Bullying: Sekolah harus memiliki kebijakan anti-bullying yang jelas dan tegas.
- Pengawasan: Tingkatkan pengawasan di area-area yang rawan terjadi bullying, seperti di kantin, toilet, dan lapangan bermain.
- Intervensi Dini: Segera tindak lanjuti setiap laporan bullying dan berikan dukungan kepada korban dan pelaku.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Jika stres akibat bullying sudah sangat berat dan mengganggu aktivitas sehari-hari, segera cari bantuan profesional.
Konsultasi dengan psikolog atau psikiater kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!



