Dampak Ibu Stres pada Bayi dalam Kandungan
“Stres selama kehamilan bisa memengaruhi perkembangan bayi dalam kandungan. Oleh sebab itu, ketahui cara menghilangkan stres yang tepat selama kehamilan. “

Halodoc, Jakarta – Kehamilan bisa membuat seorang ibu stres sehingga perlu mencari cara menghilangkan stres. Sebab, ibu mengalami berbagai perubahan yang signifikan selama masa kehamilan.
Perubahan ini yang memunculkan berbagai emosi pada ibu, termasuk perasaan cemas atau stres. Meskipun stres adalah hal yang normal, jika tidak mampu mengelolanya dengan baik, maka dapat berdampak pada kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan.
Ibu dapat mengecek tingkat stres yang dialami melalui stress checker berikut ini.
Dampak Ibu Stres pada Bayi
Sebuah studi dalam jurnal JAMA Pediatrics pada 2020 melaporkan bahwa ibu yang mengalami stres atau tekanan mental parah selama kehamilan, sangat mungkin memiliki bayi dengan perkembangan abnormal.
Kondisi ini bisa terjadi karena kondisi stres memengaruhi proses perkembangan otak anak. Jika tidak terkelola dengan baik, ibu berpotensi mengalami dampak berikut:
1. Kelainan Pembentukan Otak Janin
Stres yang terlalu tinggi bisa berpengaruh terhadap perkembangan otak bayi dalam kandungan. Apalagi jika stres selama hamil cukup parah.
Stres kronis sangat berkontribusi terhadap munculnya kelainan dalam pembentukan otak janin. Kelainan ini pun dapat memicu masalah perilaku pada kelanjutan pertumbuhan bayi.
2. Berat Badan Bayi Rendah
Stres selama hamil juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Hal ini juga akan berdampak pada tumbuh kembang janin.
Bayi lahir dengan berat badan rendah terjadi karena penurunan aliran darah ke rahim. Bahkan pada tingkat yang lebih parah hal ini bisa menyebabkan cacat pada janin.
3. Bayi Lahir Prematur
Ibu hamil yang mengalami stres juga dapat mengalami masalah pada plasenta. Saat ibu hamil mengalami stres, terutama pada trimester pertama, plasenta mengalami peningkatan produksi hormon pelepas kortikotropin (CRH).
Hormon ini bertugas untuk mengatur durasi kehamilan dan beberapa waktu yang dibutuhkan sebelum menemui proses persalinan.
Jika ibu hamil stres, kadar hormon ini akan lebih tinggi dari seharusnya sehingga menyebabkan kelahiran lebih cepat. Kondisi inilah yang orang kenal sebagai kelahiran prematur.
4. Bayi Kekurangan Oksigen
Pasokan oksigen bagi janin akan berkurang saat ibu stres dan terlalu banyak beban pikiran.
Hal karena rasa cemas yang muncul saat ibu mengalami stres akan mendorong tubuh memproduksi hormon stres epinephrine dan norepinephrine.
Hormon ini akan memengaruhi janin dan mengurangi suplai oksigen ke rahim. Stres Tinggi saat Hamil, Kapan Sebaiknya ke Dokter?



Cara Menghilangkan Stres pada Ibu Hamil
Para ahli merekomendasikan agar semua ibu hamil melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mengatasi dan mendeteksi kecemasan dan stres.
Perlu ada tindakan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini selama kehamilan.
Pasalnya, stres selama kehamilan merupakan faktor berbahaya yang berdampak pada kesehatan ibu dan janin.
Untungnya ada beberapa cara sederhana untuk mengatasi stress saat hamil. Pikiran Lebih Tenang, Ini 6 Cara Menghilangkan Stres.
Cara lainnya, yaitu:
- Fokus pada bayi, cobalah mengobrol, bernyanyi, dan membaca untuk bayi.
- Istirahat yang cukup.
- Utarakan perasaan jika memiliki kekhawatiran tentang kesejahteraan bayi atau masalah pribadi.
- Oahraga ringan.
- Dapatkan terapi tambahan, misalnya ke salon, spa, atau pijat kehamilan.
- Lakukan hal yang ibu sukai, misalnya, bertemu dengan teman-teman, menonton film, atau membaca novel.
Nah, itulah efek stresnya ibu hamil untuk perkembangan bayi dalam kandungan.
Jika ibu memiliki permasalahan yang menyebabkan stres selama kehamilan, tidak ada salahnya untuk bicara dengan psikolog atau dokter di aplikasi Halodoc.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!


