Advertisement

Demam, Pusing, Batuk, dan Mual? Bisa Jadi Gejala New Covid

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   11 Juni 2025

Hingga pertengahan Mei 2025, varian New Covid telah ditemukan pada lebih dari 500 kasus di 22 negara. 

Demam, Pusing, Batuk, dan Mual? Bisa Jadi Gejala New CovidDemam, Pusing, Batuk, dan Mual? Bisa Jadi Gejala New Covid

DAFTAR ISI

  1. Waspada New Covid, Varian NB.1.8.1
  2. Kenali Gejala New Covid
  3. Apakah Varian New Covid Lebih Berbahaya?
  4. Kapan Harus ke Dokter?

Seiring dengan terus berkembangnya virus COVID-19, kini muncul lagi subvarian baru yang perlu diwaspadai.

Kalau kamu mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, batuk, hingga mual yang datang tiba-tiba, bisa jadi itu bukan cuma flu biasa, melainkan gejala dari varian baru COVID-19: NB.1.8.1.

Meskipun belum masuk ke dalam daftar varian yang paling diwaspadai, subvarian ini sedang diawasi secara ketat oleh World Health Organization (WHO) karena penyebarannya yang cukup cepat di berbagai negara.

Waspada New Covid, Varian NB.1.8.1

Subvarian NB.1.8.1 pertama kali teridentifikasi pada 22 Januari 2025. Baru pada akhir Mei, WHO secara resmi memasukkannya dalam kategori variant under monitoring, artinya, varian ini memiliki potensi untuk menyebar lebih luas dan perlu dipantau dengan saksama.

Hingga pertengahan Mei 2025, varian ini telah ditemukan pada lebih dari 500 kasus di 22 negara. 

Selain itu, yang membuatnya jadi perhatian adalah kenaikan proporsi penyebarannya secara global, dari hanya 2,5 persen menjadi lebih dari 10 persen dalam waktu kurang dari satu bulan.

Baca juga: Hal-Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang COVID-19.

Kenali Gejala New Covid

Gejala dari varian NB.1.8.1 umumnya masih serupa dengan varian Omicron dan turunannya, tetapi tetap perlu diwaspadai karena bisa berbeda-beda pada tiap individu.

Beberapa gejala umum yang sering dilaporkan meliputi:

  • Demam atau menggigil
  • Sakit kepala atau pusing
  • Batuk kering
  • Mual atau rasa tidak nyaman di perut
  • Nyeri otot
  • Lemas atau kelelahan ekstrem

Pada sebagian orang, terutama yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki daya tahan tubuh rendah, gejala bisa muncul lebih berat atau berlangsung lebih lama.

Nah, Ini Bedanya Sakit Kepala Biasa dengan Gejala COVID-19.

Apakah Varian New Covid Lebih Berbahaya?

Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa varian NB.1.8.1 menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian COVID-19 sebelumnya. 

WHO juga belum mengklasifikasikan varian ini sebagai variant of concern (varian yang mengkhawatirkan), namun penularannya yang cepat membuatnya perlu dipantau ketat.

Dari segi karakteristik, varian ini memiliki mutasi pada protein spike, bagian dari virus yang membantu masuk ke dalam sel tubuh. 

Hal ini diduga membuat NB.1.8.1 lebih mudah menular, meski tingkat keparahannya tidak meningkat secara signifikan.

Artinya, meskipun gejalanya tidak lebih berat, jumlah kasus bisa naik jika banyak orang tertular dalam waktu singkat. 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami gejala seperti demam tinggi, sesak napas, batuk tak kunjung membaik, atau kelelahan ekstrem, jangan tunda untuk konsultasi dengan dokter.

Kamu bisa memanfaatkan layanan konsultasi online di Halodoc untuk mendapatkan saran medis yang cepat dan praktis dari rumah.

Ingat, deteksi dini dan penanganan cepat bisa membantu mencegah kondisi memburuk. 

Yuk, tetap waspada dan jaga kesehatan diri serta orang-orang terdekat!

Referensi: 
CDC. Diakses pada 2025. Symptoms of COVID-19. 
Time Magazine. Diakses pada 2025. What to Know About the New COVID-19 Variant NB.1.8.1.
World Health Organization. Diakses pada 2025. Risk evaluation for SARS-CoV-2 Variant Under Monitoring.