Deteksi Dini Gangguan Mental pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Juli 2020
Deteksi Dini Gangguan Mental pada AnakDeteksi Dini Gangguan Mental pada Anak

Halodoc, Jakarta - Gangguan kesehatan pada anak mungkin hal yang sulit untuk dideteksi oleh orangtua. Hal ini mengakibatkan anak tidak mendapatkan perawatan dan bantuan yang mereka butuhkan. Pada peringatan Hari Anak Nasional ini, orangtua diingatkan untuk lebih peka dan memahami bagaimana cara mendeteksi tanda gangguan kesehatan mental pada anak.

“Tidak seperti gangguan kesehatan lainnya, tanda-tanda gangguan kesehatan mental, terlebih pada anak, cenderung sulit untuk dilihat. Sehingga, penting bagi orangtua untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku anak dan memberikan penanganan sejak dini, guna meminimalisasi risiko jangka panjang saat anak tumbuh dewasa,” kata Psikolog Anak, Annelia Sari Sani, S.Psi., pada webinar bertajuk #HaloTalks: Gangguan Mental pada Anak, Musuh yang Tak Terlihat yang diadakan Halodoc, Kamis (23/7).

Baca juga: 4 Gangguan Mental yang Terjadi Tanpa Disadari

Tanda Anak Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Sejumlah pakar ataupun komunitas kesehatan mental di Indonesia cukup khawatir dengan banyaknya anak yang berjuang dengan gangguan kesehatan mental yang tidak terdeteksi. Gejala gangguan kesehatan mental pada anak sering kali dianggap sebatas masalah perilaku. Kurangnya pengetahuan orangtua mengenai gangguan kesehatan mental menyebabkan anak tidak tahu bagaimana mengatasinya. 

Berikut adalah beberapa tanda yang harus diperhatikan orangtua agar dapat mendeteksi gangguan kesehatan mental pada anak:

  • Sering terlihat sangat sedih atau menarik diri dari lingkungan keluarga dan pertemanan. 
  • Mengalami ketakutan luar biasa yang tanpa alasan. 
  • Terlibat dalam perkelahian, menggunakan senjata, atau menyakiti orang lain. 
  • Menurunnya prestasi akademik secara drastis.
  • Berniat menyakiti diri sendiri atau mempunyai keinginan untuk bunuh diri. 
  • Mengalami gangguan makan. Tidak makan, memuntahkan makanan, atau menggunakan obat pencahar untuk menurunkan berat badan. 
  • Tidak memiliki minat untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
  • Kesulitan dalam berkonsentrasi.
  • Penyalahgunaan zat (rokok, narkoba, dan alkohol beruang kali). 
  • Perubahan suasana hati (mood) yang ekstrem.
  • Perubahan drastis pada perilaku atau kepribadian. 

Gejala ini perlu orangtua dan pihak lainnya (keluarga, guru di sekolah, dokter, ataupun teman) ketahui. Tujuannya agar memudahkan orangtua, guru, dokter, dan orang lain yang berhubungan dengan anak mengetahui kapan mereka harus mengambil langkah untuk memberikan bantuan dan perawatan.

Baca juga: Jenis Gangguan Mental yang Dapat Memengaruhi Perkembangan Anak

“Gangguan mental pada usia anak hingga remaja dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk menyebabkan masalah pada perilaku, gangguan emosional dan sosial, gangguan perkembangan dan belajar, gangguan perilaku makan dan kesehatan, hingga gangguan relasi dengan orang tua,” jelas Annelia Sari Sani, Psikolog Anak. 

Penanganan untuk Anak yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

Sayangnya, menurut Co-Founder Ubah Stigma, Asaelia Aleeza, anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan mental masih menerima stigma negatif tentang apa yang dialaminya. Hal ini menyebabkan anak atau remaja malu untuk mengakui gangguan yang dialaminya pada orangtua atau orang yang ia percaya. Ini mengakibatkan anak tidak mendapatkan bantuan dan solusi yang tepat. 

Kurangnya informasi dan pemahaman orangtua tentang gangguan kesehatan mental pada anak menjadi hambatan untuk menanganinya. Mungkin sulit untuk memahami gangguan kesehatan mental pada anak karena perkembangan anak yang normal selalu diikuti proses yang melibatkan perubahan. 

Gejala gangguan yang dialami juga mungkin berbeda atau tersamarkan, tergantung pada usia anak. Selain itu, anak mungkin merasa malu dan tidak dapat menjelaskan bagaimana perasaan mereka atau mengapa mereka memiliki perilaku tertentu. Kekhawatiran tentang stigma tentang penyakit mental, penggunaan obat-obatan, dan tantangan lainnya juga menjadi hambatan bagi orangtua untuk mencari perawatan. 

“Sehingga, saya percaya bahwa dengan membuka komunikasi dua arah secara lebih intensif (antara anak) dengan orang tua, maka penanganan gangguan kesehatan mental dapat dilakukan sejak dini, terlebih dengan kehadiran teknologi telemedicine seperti Halodoc yang mempermudah akses dan bantuan dari tenaga kesehatan profesional.” tambah Asaelia Aleeza yang juga menjadi narasumber dalam #HaloTalks: Gangguan Mental pada Anak, Musuh yang Tak Terlihat.

Baca juga: Perhatikan, 5 Gejala Awal Anak Mengalami Penyakit Mental

Itulah yang perlu orangtua ketahui mengenai gangguan kesehatan mental pada anak. Orantua dapat memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk mencari solusi penanganan pada psikolog yang tersedia. Dengan begitu orangtua dapat mendampingi anak melewati masa sulit yang dialaminya tanpa takut pada stigma negatif. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Childmind. Diakses pada 2020. 11 Simple Signs a Child May Have a Psychiatric Disorder
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Mental illness in children: Know the signs

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan