Kenali Efek Samping dari Pengobatan Adenoiditis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   13 Juni 2019
Kenali Efek Samping dari Pengobatan AdenoiditisKenali Efek Samping dari Pengobatan Adenoiditis

Halodoc, Jakarta - Setiap bagian dari tubuh memiliki fungsinya masing-masing. Salah satu yang memegang tugas penting adalah adenoid, yaitu kelenjar yang terletak di antara belakang hidung dan tenggorokan. Kelenjar ini memiliki fungsi sebagai filter yang mencegah dan melawan bakteri yang mencoba masuk ke dalam tubuh. Tugasnya yang berat terkadang membuat adenoid kewalahan, terinfeksi, dan meradang. Kondisi ini disebut adenoiditis.

Adenoiditis biasanya menyerang anak-anak. Sebab adenoid akan mengecil seiring bertambahnya usia. Ketika telah menjadi remaja, biasanya adenoid akan hilang. Gejala umum adenoiditis adalah sakit tenggorokan, hidung berair, pembengkakan kelenjar di leher, nyeri di kuping dan masalah saluran pernapasan seperti bernapas lewat mulut, bicara lewat saluran pernapasan, mendengkur, atau masalah pernapasan sementara saat tidur.

Baca juga: Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Terserang Adenoiditis

Hal-Hal yang Memicu Adenoiditis

Saat mengalami sakit tenggorokan, terkadang tonsil alias amandel di dalam mulut dapat terinfeksi. Adenoid yang terletak lebih tinggi di dalam mulut, di belakang hidung dan langit-langit mulut, dapat juga ikut terinfeksi. Bakteri yang dapat menyebabkan adenoiditis disebut streptococcus.

Namun, adenoiditis juga dapat disebabkan oleh beberapa jenis virus, termasuk virus Epstein-Barr, adenovirus, dan rhinovirus. Kondisi ini dapat membuat napas lebih sulit dan berujung pada infeksi pernapasan berulang.

Selain itu, ada beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko terkena adenoiditis, yaitu:

  • Infeksi tenggorokan, leher, atau kepala berulang.

  • Infeksi amandel.

  • Kontak dengan virus airborne, kuman, dan bakteri.

Bagaimana Pengobatan dan Efek Sampingnya?

Umumnya, adenoiditis dapat diatasi dengan antibiotik. Namun, jika infeksi terlalu sering, atau antibiotik tidak bekerja, atau anak memiliki masalah pernapasan, prosedur operasi berupa adenoidektomi dapat dilakukan untuk mengangkat adenoid. Operasi amandel juga disarankan untuk dilakukan pada saat yang sama.

Baca juga: Awas, Ini 5 Komplikasi dari Adenoiditis

Saat prosedur dilakukan, anak akan dibius total, dan adenoid (serta amandel) akan dipotong dan diangkat melalui mulut tanpa sayatan tambahan. Selanjutnya, anak akan dipantau di rumah sakit selama minimal 5 jam untuk melihat komplikasi yang dapat timbul.

Setelah menjalani adenoidektomi, anak umumnya mengalami demam ringan dan nyeri tenggorokan, sehingga mengakibatkan pernapasan melalui mulut.

Keropeng putih juga biasanya akan timbul di dekat area yang dioperasi. Keropeng umumnya akan mengelupas sendiri dalam 10 hari setelah operasi. Awasi anak agar tidak mengelupasnya sendiri.

Selain itu, diharapkan juga timbul sedikit bercak darah pada hidung atau mulut. Namun, jika terlihat bercak darah merah terang atau jika anak mengalami pernapasan yang berbunyi, anak harus segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah mendapatkan penanganan medis, ada beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang perlu diterapkan, untuk mempercepat proses penyembuhan, yaitu:

  • Makan makanan sehat.

  • Minum banyak cairan.

  • Cukup tidur.

  • Melakukan hal yang higienis.

Baca juga: Cegah Adenoiditis dengan Pola Hidup Sehat

Itulah sedikit penjelasan tentang adenoiditis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan