Faktor yang Meningkatkan Risiko Seseorang Mengalami Kanker Lambung

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 November 2020
Faktor yang Meningkatkan Risiko Seseorang Mengalami Kanker LambungFaktor yang Meningkatkan Risiko Seseorang Mengalami Kanker Lambung

Halodoc, Jakarta - Pertumbuhan sel yang terjadi secara abnormal pada lambung bisa menyebabkan terjadinya kanker lambung. Seringnya, pertumbuhan sel yang tidak normal ini terjadi karena adanya perubahan genetik pada sel tersebut. Sayangnya, kanker lambung sangat jarang menunjukkan gejala khusus pada tahap awal. 

Biasanya, pengidap hanya akan mengalami perut kembung dan nyeri pada ulu hati yang sering dianggap sebagai gejala sakit maag. Hal inilah yang membuat dokter sulit mengidentifikasi kanker lambung sejak dini dan sering dijumpai pengidap telah memasuki stadium lanjut dari penyakit ini. 

Selain perut kembung dan nyeri ulu hati, kanker lambung stadium awal biasanya ditandai dengan gejala mual dan muntah, asam lambung naik, dan cepat merasa kenyang saat makan meski hanya sedikit. Jika telah berkembang pada stadium lanjut, kanker lambung akan menunjukkan gejala yang lebih serius, seperti muntah darah, penurunan nafsu makan dan berat badan, tubuh lemas, BAB berdarah atau berwarna hitam, hingga perut membengkak karena penumpukan cairan.

Baca juga: Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Kanker Lambung

Faktor Risiko Kanker Lambung

Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan genetik pada sel di lambung belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit kanker lambung, yaitu:

  • Telah berusia 55 tahun atau lebih.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Adanya riwayat genetik penyakit yang sama pada keluarga.
  • Pernah menjalani prosedur medis pada lambung.

Laki-laki disinyalir memiliki risiko lebih tinggi mengidap penyakit kanker lambung dibandingkan dengan wanita. Tidak hanya itu, kanker lambung juga lebih mungkin terjadi pada seseorang yang pernah mengidap penyakit berikut:

  • Radang lambung kronis;
  • Infeksi bakteri pylori;
  • Polip yang tumbuh di dalam lambung;
  • Infeksi virus Epstein-Barr;
  • Kanker lain, seperti kanker esofagus, prostat, usus, limfoma, dan kanker serviks;
  • Imunitas tubuh yang lemah, seperti karena HIV/AIDS atau penggunaan obat tertentu dalam jangka panjang.

Baca juga: Sering Diabaikan, Sakit Perut Bisa Jadi Tanda Kanker Lambung

Selain faktor medis, kanker lambung juga ternyata lebih berisiko terjadi pada seseorang yang menjalani pola hidup dan pola makan yang tidak sehat, seperti:

  • Terlalu sering mengonsumsi daging, terlebih daging olahan;
  • Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas;
  • Jarang berolahraga;
  • Sering mengonsumsi alkohol;
  • Jarang mengonsumsi sayur dan buah;
  • Terlalu sering mengonsumsi makanan olahan atau makanan tinggi garam;
  • Tidak mengolah dan menyimpan makanan dengan benar. 

Apabila kamu sering mengalami sakit maag atau gangguan pencernaan, sebaiknya tanyakan pada dokter spesialis penyakit dalam atau langsung berobat ke rumah sakit terdekat. Gunakan selalu aplikasi Halodoc supaya kamu lebih mudah ketika bertanya jawab dengan dokter atau berobat ke rumah sakit

Baca juga: Sering Merasa Kelelahan, Waspada Gejala Kanker Lambung

Pengobatan dan Pencegahan Kanker Lambung

Kanker lambung bisa ditangani berdasarkan stadiumnya juga kondisi kesehatan pengidap secara keseluruhan. Beberapa pilihan pengobatan yang bisa dijalani, seperti kemoterapi, radioterapi, operasi, hingga terapi obat bertarget. Dokter sering mengombinasikan keempat jenis pengobatan ini untuk menangani kanker lambung secara menyeluruh. 

Berhenti merokok menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah kanker lambung. Selain itu, kamu juga harus membiasakan pola hidup dan pola makan yang sehat serta menjaga berat badan agar tetap ideal. Jangan lupa untuk rajin berolahraga, setidaknya olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau bersepeda setiap pagi hari. Tidak ketinggalan, segera lakukan pengobatan jika kamu mengalami gejala atau keluhan pada lambung yang tidak biasa. 

Referensi: 
WebMD. Diakses pada 2020. Stomach Cancer.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Stomach Cancer.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan