Gejala Awal Sakit Ginjal yang Jangan Diabaikan
Ada sejumlah gejala awal sakit ginjal yang tak boleh kamu abaikan walau masih tahap ringan ringan.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Sakit Ginjal?
- Sakit Ginjal Sebelah Mana?
- Gejala Awal Sakit Ginjal
- Faktor Risiko Sakit Ginjal
- Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Ginjal
- Cara Mengatasi Penyakit Ginjal
- Kapan Harus Ke Dokter?
- Bagaimana Cara Melindungi Kesehatan Ginjal?
- Apa Kata Riset?
- Hubungi Dokter Ini untuk Jika Muncul Gejala Sakit Ginjal
Setiap bagian tubuh manusia memiliki fungsi masing-masing, termasuk ginjal. Ukuran organ ini sebesar kepalan tangan orang dewasa.
Lantas, ginjal sebelah mana letaknya? Organ ini terletak di dekat bagian tengah punggung, tepat di bawah tulang rusuk.
Ginjal terdiri dari satu pasang organ, yaitu ginjal kiri dan ginjal kanan. Salah satu peran ginjal adalah menyaring semua cairan yang masuk ke dalam tubuh dan menyalurkannya ke kandung kemih.
Hasil akhirnya adalah urine yang bisa membantu mengeluarkan semua racun dalam tubuh.
Tanpa fungsi ginjal yang optimal, tubuh akan mengalami penumpukan cairan, racun, dan kotoran. Kondisi tersebut tentu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang fatal dampaknya.
Maka dari itu, ada baiknya untuk mengetahui gejala awal sakit ginjal, sehingga penanganan dapat dilakukan sedari awal. Apa saja? Simak infonya di sini!
Apa Itu Sakit Ginjal?
Sakit ginjal atau penyakit ginjal, adalah kondisi ketika ginjal mengalami kerusakan dan kehilangan kemampuannya untuk berfungsi dengan baik.
Ginjal memiliki peran vital dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah, yang kemudian dikeluarkan melalui urine.
Ketika ginjal tidak berfungsi optimal, limbah dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Sakit Ginjal Sebelah Mana?
Nyeri akibat sakit ginjal umumnya dirasakan di area punggung bawah, tepat di bawah tulang rusuk. Nyeri ini bisa terasa di satu sisi atau kedua sisi, tergantung pada ginjal mana yang terpengaruh.
Jika hanya satu ginjal yang bermasalah, misalnya karena batu ginjal atau infeksi, nyeri mungkin lebih terasa di sisi tersebut.
Penting untuk diingat bahwa lokasi nyeri saja tidak cukup untuk menentukan diagnosis. Konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Gejala Awal Sakit Ginjal
Penyakit ginjal pada dasarnya dapat dengan mudah tidak disadari pengidapnya. Namun, lama-kelamaan kondisinya akan semakin memburuk dan menimbulkan komplikasi fatal bila tidak segera ditangani.
Oleh karena itu, kamu tak boleh mengabaikan gejalanya, walau masih dalam tahap ringan. Berikut ini adalah beberapa gejala umum sakit ginjal secara umum yang tidak boleh disepelekan, antara lain:
1. Urine Berwarna Keruh
Gejala awal sakit ginjal yang paling umum adalah berubahnya warna urine menjadi keruh (merah kecoklatan). Ini terjadi akibat fungsi ginjal dalam menyaring urine tidak berfungsi optimal.
2. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat
Tidak hanya berwarna keruh, frekuensi buang air kecil juga akan meningkat saat malam hari. Meski frekuensi meningkat, volume urine yang dikeluarkan cenderung sedikit. Selain karena gangguan ginjal, keadaan ini juga dicurigai sebagai gejala diabetes melitus.
3. Kekurangan Darah
Salah satu fungsi ginjal adalah untuk membentuk eritrosit, yaitu sel darah merah yang berperan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika fungsi ini mengalami gangguan, maka, kamu rentan mengidap anemia (kekurangan darah).
4. Nyeri Punggung
Ciri lain dari gangguan fungsi ginjal adalah munculnya rasa nyeri di punggung, tepatnya berada di bagian bawah punggung. Kedua sisi punggung pun akan terasa pegal selama beberapa hari.
5. Perut Kembung
Gangguan ginjal juga ditandai dengan perut kembung. Kondisi ini akan berlangsung lama dan disertai dengan sesak napas serta kedinginan meski berada di ruangan yang hangat.
Meski begitu, perut kembung juga dapat menjadi gejala akan sejumlah penyakit lain. Baca informasi lengkapnya pada artikel: Ini 5 Jenis Penyakit dengan Gejala Perut Kembung.
6. Berkurangnya Nafsu Makan
Perut kembung membuat perut tidak nyaman, sehingga bisa menurunkan nafsu makan. Kondisi ini juga dipicu oleh penumpukan cairan dalam tubuh.
7. Kualitas Tidur yang Buruk
Dilansir dari WebMD, studi menunjukkan adanya keterkaitan antara sleep apnea dengan penyakit ginjal kronis. Kondisi tersebut seiring waktu dapat merusak organ tersebut dan menimbulkan gagal ginjal.
Pasalnya, sleep apnea dapat melukai ginjal secara sebagian dengan menghambat asupan oksigen yang dibutuhkan tubuh.
Di samping itu, penyakit gagal ginjal kronis juga dapat menyebabkan sleep apnea dan mempersempit tenggorokan, serta menimbulkan penumpukan racun pada tubuh.
8. Kulit Kering dan Terasa Gatal
Organ ginjal yang sehat dapat melakukan berbagai fungsi yang vital pada tubuh. Misalnya menghilangkan limbah dan cairan ekstra dari tubuh, membantu produksi sel darah merah, membantu menjaga kesehatan tulang, dan bekerja mempertahankan jumlah mineral yang terkandung dalam darah.
Apabila kulit menjadi kering dan terasa gatal tak kunjung hilang, bisa jadi kondisi tersebut adalah tanda penyakit ginjal. Kondisi tersebut dapat terjadi akibat fungsi ginjal yang menurun, tidak lagi dapat menjaga keseimbangan mineral dan nutrisi pada darah.
Faktor Risiko Sakit Ginjal
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sakit ginjal, antara lain:
- Diabetes: Diabetes adalah penyebab utama penyakit ginjal kronis. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi): Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat merusak pembuluh darah di ginjal.
- Riwayat keluarga dengan sakit ginjal: Jika ada anggota keluarga yang menderita sakit ginjal, risiko kamu terkena penyakit ini meningkat.
- Penyakit jantung: Penyakit jantung dan penyakit ginjal seringkali saling berhubungan.
- Obesitas: Obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi, yang keduanya merupakan faktor risiko sakit ginjal.
- Usia lanjut: Risiko sakit ginjal meningkat seiring bertambahnya usia.
Penggunaan obat-obatan tertentu: Penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dapat merusak ginjal.
Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Ginjal
Untuk mendiagnosis penyakit ginjal, dokter dapat melakukan tes-tes berikut:
1. Tes darah
Beberapa pemeriksaan darah yang bisa bantu mendiagnosis masalah ginjal, antara lain:
- Kreatinin: Pengukuran kreatinin sangat penting karena ini adalah produk sisa metabolisme otot yang biasanya disaring dari darah oleh ginjal. Peningkatan kadar kreatinin bisa mengindikasikan penurunan fungsi ginjal.
- Urea: Ini adalah produk limbah yang terbentuk setelah protein dipecah. Tingginya kadar urea dalam darah (uremia) bisa mengindikasikan bahwa ginjal tidak bekerja efektif.
- Glomerular Filtration Rate (GFR): Ini adalah kalkulasi yang dilakukan berdasarkan kadar kreatinin dalam darah, usia, ras, dan jenis kelamin pasien. GFR membantu menilai tingkat keparahan penyakit ginjal dengan menunjukkan kecepatan filtrasi glomerular, yaitu seberapa cepat ginjal membersihkan darah dari limbah.
2. Tes urine
Pemeriksaan urine untuk mendeteksi masalah ginjal mencakup:
- Protein dalam Urine: Biasanya, protein tidak ditemukan dalam jumlah yang signifikan dalam urine. Adanya kandungan protein, yang dikenal sebagai proteinuria, dapat menandakan kerusakan pada membran filter ginjal.
- Albumin dalam Urine (Albuminuria): Albumin adalah jenis protein yang seharusnya tidak ditemukan dalam urine. Kehadirannya bisa menandakan kerusakan ginjal awal.
- Darah dalam Urine: Dikenal sebagai hematuria, keberadaan darah dalam urine bisa menunjukkan infeksi, batu ginjal, atau kondisi lain yang mempengaruhi ginjal.
3. Pencitraan radiologis
Pencitraan radiologis mencakup:
- CT Scan: Teknik pencitraan ini bisa sangat detail sehingga membantu dokter untuk melihat ukuran, bentuk, dan struktur ginjal serta potensi masalah seperti batu atau tumor.
- Ultrasonografi (USG): Pemeriksaan ini bisa menggambarkan kondisi ginjal dan struktur di sekitarnya dengan gelombang suara. Hal ini juga bisa membantu dalam mendeteksi kista, batu ginjal, dan juga untuk menilai aliran darah ke ginjal.
4. Biopsi Ginjal
Biopsi ginjal melibatkan:
- Pengambilan Sampel Jaringan: Sebuah jarum kecil digunakan untuk mengambil sampel jaringan ginjal yang kemudian dianalisis di laboratorium.
- Pemeriksaan Mikroskopis: Sampel jaringan diperiksa di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi jenis penyakit ginjal, tingkat kerusakan jaringan, dan kemungkinan penyebab kerusakan tersebut.
Penggunaan kombinasi dari tes darah, tes urine, pencitraan radiologis, dan biopsi bisa memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi ginjal.
Cara ini bisa membantu dokter dalam membuat diagnosis yang lebih akurat dan terarah.
Untuk informasi yang lebih mendalam, simak artikel seputar Penyakit Ginjal – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan berikut ini.
Fakta Unik tentang Ginjal
Ginjal memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan kerusakan. Seseorang bisa hidup sehat dengan hanya satu ginjal, dan bahkan bila sebagian ginjal rusak, organ ini bisa tetap berfungsi.
Cara Mengatasi Penyakit Ginjal
Dalam mengatasi penyakit ginjal, perlu melibatkan serangkaian tindakan guna mengendalikan gejalanya.
Penanganan juga bertujuan untuk memperlambat perkembangan penyakit dan mengurangi risiko komplikasi.
Berikut adalah berbagai cara mengatasi penyakit ginjal, termasuk kapan waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter:
1. Pengobatan medis
Dokter dapat memberikan rekomendasi pengobatan medis, seperti:
- Cuci Darah (Dialisis): Ketika ginjal tidak lagi bisa menjalankan fungsinya efektif, dialisis diperlukan untuk mengambil alih fungsi ekskresi ginjal. Dialisis membantu membersihkan darah dari limbah dan mengatur keseimbangan mineral dan elektrolit dalam tubuh.
- Transplantasi Ginjal: Ini adalah solusi jangka panjang untuk gagal ginjal. Transplantasi melibatkan penggantian ginjal yang sakit dengan ginjal yang sehat dari donor yang cocok.
2. Perubahan gaya hidup dan pola makan
Selain mendapatkan pengobatan medis, pengidap masalah ginjal juga perlu mengubah gaya hidup dan pola makannya seperti berikut ini:
- Pola Makan: Makanan yang kaya akan antioksidan, rendah protein dan garam dapat mengurangi beban kerja ginjal. Penting untuk membatasi asupan nutrisi tertentu seperti fosfor dan kalium yang bisa menumpuk dalam darah karena fungsi ginjal yang telah memburuk.
- Pengaturan Tekanan Darah: Hipertensi adalah penyebab umum penyakit ginjal. Mengontrol tekanan darah dengan diet rendah garam, olahraga teratur, dan obat-obatan dapat membantu mengurangi risiko atau memperlambat perkembangan penyakit ginjal.
- Gaya Hidup Sehat: Menghindari rokok dan alkohol, menjaga berat badan ideal, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu memelihara kesehatan ginjal.
3. Monitoring dan pemeriksaan berkala
Setelah mendapat pengobatan medis dan mengubah gaya hidup, pengidapnya juga perlu melakukan pemeriksaan berkala.
Konsultasi dengan dokter secara rutin dapat membantu memantau fungsi ginjal dan efektivitas pengobatan.
Tes darah dan urine secara berkala juga diperlukan untuk menilai fungsi ginjal dan memantau keseimbangan mineral.
Gejala seperti kelelahan, pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki, sesak napas, dan perubahan dalam jumlah urine harus diwaspadai. Gejala-gejala ini menandakan perlu adanya penyesuaian pengobatan.
4. Mengatasi komplikasi
Penyakit ginjal dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit kardiovaskular, anemia, dan kerusakan pada sistem ekskresi lainnya.
Pengobatan komprehensif yang mencakup kontrol gula darah, tekanan darah, dan perawatan terhadap komplikasi tersebut penting.
Kapan Harus Ke Dokter?
Setiap perubahan mendadak atau signifikan dalam gejala yang dirasakan harus segera dilaporkan ke dokter.
Setelah didiagnosis dengan penyakit ginjal, rencana follow-up dengan dokter secara rutin sangat penting untuk memantau kondisi dan mengadaptasi pengobatan sesuai dengan perkembangan penyakit.
Pengelolaan penyakit ginjal melibatkan pendekatan yang terkoordinasi antara penderita, keluarganya, dan tim kesehatan untuk secara efektif mengatasi dan meminimalisir dampak dari penyakit ini.
Jika kamu sudah didiagnosis mengidap penyakit ginjal, Ini Dokter Spesialis untuk Pengobatan Gagal Ginjal untuk mengetahui perawatan yang tepat supaya kondisi ginjal tak semakin memburuk.
Bagaimana Cara Melindungi Kesehatan Ginjal?
Dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney disease, seseorang rentan untuk terkena penyakit ginjal kronis bila memiliki beberapa faktor risiko. Mulai dari mengidap diabetes, tekanan darah tinggi, mengidap penyakit jantung, hingga riwayat keluarga.
Nah, melindungi ginjal dapat dilakukan dengan mencegah atau mengelola kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Misalnya seperti diabetes atau tekanan darah tinggi. Mengonsumsi makanan sehat dengan nutrisi dan gizi seimbang juga perlu dilakukan sebagai upaya penerapan hidup sehat.
Selain itu, berolahraga secara rutin untuk mengendalikan kadar gula dan lemak pada tubuh juga perlu dilakukan.
Terakhir, konsumsi minuman beralkohol harus dibatasi dan kebiasaan buruk seperti merokok juga perlu dihentikan.
Sebab, dehidrasi kronis juga bisa menjadi penyebab gagal ginjal. Yuk, baca alasannya pada artikel: Dehidrasi Kronis Dapat Sebabkan Terjadinya Gagal Ginjal.
Apa Kata Riset?
Penelitian terbaru yang dimuat dalam BMJ Journal mengungkapkan teknik baru dalam menangani penyakit ginjal kronis dengan cara memperbaiki cara kita memantau kondisi ini.
Studi ini juga menjelaskan tentang cara menyesuaikan pengobatan sesuai dengan tingkat risiko masing-masing pasien.
Temuan ini menunjukkan bahwa dengan memantau kadar protein dalam urine dan memperkirakan seberapa baik ginjal memfilter darah (disebut laju filtrasi glomerulus atau GFR) melalui zat tertentu dalam darah seperti kreatinin dan cystatin C, dokter bisa lebih akurat dalam mendiagnosis dan mengelola penyakit ginjal.
Pendekatan ini diharapkan bisa disesuaikan untuk setiap individu, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit bertambah parah dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Hubungi Dokter Ini untuk Jika Muncul Gejala Sakit Ginjal
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala sakit ginjal, jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis melalui Halodoc.
Dokter spesialis di Halodoc siap memberikan saran perawatan tepat terkait sakit ginjal.
Jangan khawatir, sebab mereka sudah berpengalaman selama bertahun-tahun serta memperoleh ulasan yang baik dari pasien sebelumnya yang mereka tangani.
Nah, berikut ini daftarnya:
1. dr. Siska Damayanti Sp.PD

Kamu bisa berkonsultasi dengan dr. Siska Damayanti Sp.PD., seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tahun 2010 dan 2018.
Saat ini, ia membuka praktik di Gresik, Jawa Timur dan aktif tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 3521401423118521.
Berbekal pengalaman selama 16 tahun, dr. Siska Damayanti Sp.PD siap memberikan solusi tepat dalam mengatasi sakit ginjal.
Selain itu, dr. Siska Damayanti Sp.PD juga melayani konsultasi seputar pertolongan pertama pada hematemesis, penanganan asam lambung, dan radang tenggorokan.
Chat dr. Siska Damayanti Sp.PD Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.
2. dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P

Dokter rekomendasi lainnya yaitu dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang pada 2014 dan Universitas Brawijaya pada 2023.
Ia kini menjalani praktik di Malang, Jawa Timur, dan tercatat sebagai anggota aktif Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dengan nomor STR QX00001140799033.
Berbekal pengalaman selama 9 tahun, dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait cara mengatasi sakit ginjal.
Selain itu, kamu juga bisa berdiskusi dengan dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P seputar pengobatan emfisema dan gangguan pernapasan lainnya.
Chat dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.
Dokter rekomendasi di atas siap memberikan diagnosis dan saran perawatan terhadap sakit ginjal dengan akurat.
Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja dengan mudah dan cepat.
Jika dokter sedang offline atau tidak tersedia, kamu tidak perlu khawatir. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Kesimpulan
Mengenali gejala awal sakit ginjal sangat penting untuk penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Jika kamu mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter.
Selain itu, lakukan langkah-langkah pencegahan seperti menjaga tekanan darah dan kadar gula darah, menjaga berat badan ideal, serta melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Dengan deteksi dini dan gaya hidup sehat, kamu dapat menjaga kesehatan ginjal.
Itulah beberapa gejala awal sakit ginjal yang tidak boleh disepelekan. Apabila kamu merasakan beberapa gejala tersebut, kamu bisa menghubungi dokter spesialis penyakit dalam.
Sebab, sakit ginjal yang tidak tertangani sedari dini dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius yang fatal dampaknya bagi kesehatan.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Selain itu, obat dan produk kesehatan kini lebih mudah didapat di Apotek Online Halodoc.
Produk dijamin 100% asli dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, obat diantar dari apotek terdekat rumahmu dalam waktu 1 jam.
Download Halodoc sekarang untuk pengalaman belanja yang lebih praktis!


