Advertisement

Gondongan Apakah Menular? Fakta yang Perlu Kamu Tahu

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   18 November 2025

Gondongan apakah menular? Ketahui faktanya agar kamu makin waspada.

Gondongan Apakah Menular? Fakta yang Perlu Kamu TahuGondongan Apakah Menular? Fakta yang Perlu Kamu Tahu

DAFTAR ISI


Kamu mungkin pernah mendengar penyakit gondongan yang membuat pipi tampak bengkak. Kondisi ini memang sering dianggap ringan, tapi banyak orang masih bertanya, gondongan apakah menular?

Penting untuk kamu tahu jawabannya, karena penyakit ini bisa menyebar cukup mudah, terutama di lingkungan sekolah, rumah, atau tempat kerja.

Dengan memahami cara penularan gondongan dan pencegahannya, kamu bisa melindungi diri dan orang-orang terdekat dari risiko infeksi.

Apa Itu Gondongan?

Gondongan atau mumps adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mumps virus, yaitu salah satu anggota famili Paramyxoviridae.

Infeksi ini menyerang kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis yang terletak di dekat telinga.

Saat terinfeksi, kelenjar ini membengkak sehingga wajah penderita terlihat tembam.

Penyakit ini bisa dialami siapa saja, tapi lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja yang belum mendapat vaksin MMR (measles, mumps, rubella).

Meskipun jarang menimbulkan komplikasi serius, gondongan tetap perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan gangguan lain seperti radang testis, ovarium, hingga meningitis pada kasus tertentu.

Gondongan Apakah Menular?

Jawabannya: ya, gondongan menular. Virus gondongan bisa berpindah dari satu orang ke orang lain, terutama melalui kontak dekat.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), seseorang yang terkena gondongan bisa menularkan virus sejak 2 hari sebelum gejala muncul hingga 5 hari setelah kelenjar mulai membengkak.

Inilah sebabnya, jika ada teman atau anggota keluarga yang terkena gondongan, sangat penting untuk menjaga jarak dan menerapkan pencegahan agar tidak ikut tertular.

Seberapa Menular Gondongan?

Gondongan sangat menular, bahkan lebih menular daripada influenza. Tingkat penularan yang tinggi ini disebabkan oleh cara penyebarannya yang mudah melalui droplet pernapasan.

Seseorang yang terinfeksi gondongan dapat menularkan virus ini kepada orang lain dalam rentang waktu yang cukup lama, yaitu beberapa hari sebelum gejala muncul hingga beberapa hari setelah pembengkakan kelenjar mereda.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penularan terjadi sangat cepat terutama di lingkungan padat penduduk atau kontak dekat.

Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk meminimalkan risiko penularan gondongan, terutama bagi individu yang belum mendapatkan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella).

Bagaimana Cara Penularan Gondongan?

ondongan menyebar melalui kontak langsung dengan air liur atau droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi.

Beberapa cara penularan gondongan meliputi:

  • Batuk dan Bersin: Virus dapat menyebar melalui droplet yang dikeluarkan saat batuk atau bersin.
  • Berbagi Peralatan Makan: Menggunakan peralatan makan atau minum yang sama dengan orang yang terinfeksi.
  • Kontak Langsung: Menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian menyentuh mulut atau hidung.
  • Kontak Dekat: Berbicara atau beraktivitas dalam jarak dekat dengan orang yang terinfeksi.

Untuk mencegah penularan, hindari berbagi barang pribadi seperti handuk, peralatan makan, dan botol minum.

Selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir.

Masa Inkubasi Gondongan

Masa inkubasi gondongan adalah waktu antara paparan virus hingga munculnya gejala pertama.

Umumnya, masa inkubasi gondongan berlangsung antara 16 hingga 18 hari, namun dapat bervariasi antara 12 hingga 25 hari.

Selama masa inkubasi, seseorang yang terinfeksi mungkin belum menunjukkan gejala, tetapi sudah dapat menularkan virus kepada orang lain.

Karena masa inkubasi yang cukup panjang, penting untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan jika kamu atau orang di sekitar memiliki risiko terpapar virus gondongan.

Segera konsultasikan dengan dokter jika mencurigai adanya gejala gondongan.

Gejala Gondongan yang Perlu Kamu Kenali

Selain pipi yang tampak bengkak, gondongan memiliki beberapa gejala khas yang sebaiknya kamu waspadai:

  • Demam dan badan terasa lelah
  • Sakit kepala
  • Nyeri saat mengunyah atau menelan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri otot

Biasanya gejala muncul sekitar 16–18 hari setelah paparan virus. Pada sebagian orang, gondongan bisa ringan bahkan tanpa gejala, tapi tetap bisa menularkan ke orang lain.

Nah, Ini Dokter yang Bisa Dihubungi saat Terkena Gondongan jika kamu atau keluarga terdekat mengalami gejalanya.

Diagnosis Gondongan

Diagnosis gondongan biasanya ditegakkan berdasarkan gejala klinis, terutama pembengkakan kelenjar parotis.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien.

Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengkonfirmasi diagnosis.

Beberapa pemeriksaan laboratorium yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Pemeriksaan Darah: Untuk mendeteksi antibodi terhadap virus gondongan.
  • Usap Tenggorokan atau Air Liur: Untuk mengidentifikasi virus gondongan.
  • Pungsi Lumbal: Jika terdapat gejala meningitis atau ensefalitis.

Dengan diagnosis yang tepat, dokter dapat memberikan penanganan yang sesuai dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul.

Pengobatan Gondongan

Tidak ada pengobatan khusus untuk gondongan. Pengobatan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala gondongan meliputi:

  • Istirahat yang Cukup: Istirahat membantu tubuh melawan infeksi virus.
  • Kompres Hangat atau Dingin: Kompres dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan pada kelenjar parotis.
  • Obat Pereda Nyeri: Obat seperti paracetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi demam dan nyeri.
  • Minum Banyak Cairan: Cairan membantu mencegah dehidrasi akibat demam.
  • Hindari Makanan Asam: Makanan asam dapat merangsang produksi air liur dan memperburuk nyeri pada kelenjar parotis.

Penting untuk menghindari kontak dengan orang lain selama masa penularan untuk mencegah penyebaran virus.

Konsultasikan dengan dokter jika gejala memburuk atau timbul komplikasi.

Komplikasi Gondongan

Meskipun gondongan umumnya merupakan penyakit yang ringan, komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada orang dewasa.

Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat gondongan meliputi:

  • Orkitis: Peradangan pada testis (pada pria setelah pubertas), yang dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan.
  • Ovaritis: Peradangan pada ovarium (pada wanita), yang dapat menyebabkan nyeri perut bagian bawah.
  • Meningitis: Peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, yang dapat menyebabkan sakit kepala, leher kaku, dan demam.
  • Ensefalitis: Peradangan pada otak, yang dapat menyebabkan kebingungan, kejang, dan bahkan koma.
  • Pankreatitis: Peradangan pada pankreas, yang dapat menyebabkan nyeri perut bagian atas, mual, dan muntah.
  • Kehilangan Pendengaran: Gondongan dapat menyebabkan kehilangan pendengaran permanen pada beberapa kasus.

Vaksinasi MMR adalah cara terbaik untuk mencegah komplikasi gondongan.

Jika kamu mengalami gejala gondongan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Cara Mencegah Gondongan

Kabar baiknya, gondongan bisa dicegah dengan langkah sederhana. Berikut cara mencegah gondongan yang bisa kamu lakukan:

  1. Vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella): Ini adalah cara paling efektif mencegah gondongan. Anak-anak disarankan mendapat dua dosis vaksin MMR, sementara orang dewasa yang belum pernah divaksin sebaiknya segera melengkapinya. Simak lebih lanjut tentang Vaksin Campak / Rubella (MMR) – Tujuan, Jenis, dan Prosedurnya di sini.
  2. Jaga kebersihan tangan: Rajin cuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer, terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
  3. Hindari berbagi barang pribadi: Jangan menggunakan alat makan, botol minum, atau handuk yang sama dengan orang lain.
  4. Etika batuk dan bersin: Tutup mulut dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk/bersin, lalu buang tisu ke tempat sampah.
  5. Isolasi sementara: Jika kamu terkena gondongan, sebaiknya tetap di rumah minimal 5 hari setelah pembengkakan muncul untuk mencegah menularkan virus ke orang lain.

Pahami lebih lanjut tentang Gondongan – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini.

Vaksin MMR: Efektifkah Mencegah Gondongan?

Vaksin MMR sangat efektif dalam mencegah gondongan. Setelah mendapatkan dua dosis vaksin MMR, sekitar 88% individu terlindungi dari gondongan.

Vaksin ini tidak hanya melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga membantu menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) di masyarakat.

Efek samping vaksin MMR umumnya ringan, seperti demam ringan atau ruam kecil. Efek samping yang lebih serius sangat jarang terjadi. Vaksin MMR aman dan efektif untuk mencegah gondongan dan komplikasi yang terkait.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala gondongan, terutama jika disertai dengan:

  • Sakit kepala parah
  • Leher kaku
  • Kebingungan
  • Kejang
  • Nyeri perut yang parah
  • Pembengkakan pada testis (pada pria)
  • Kehilangan pendengaran

Gejala-gejala ini dapat mengindikasikan komplikasi serius yang memerlukan penanganan medis segera.

Jangan menunda untuk mencari pertolongan medis jika kamu khawatir tentang kesehatanmu atau orang yang sayangi.

Kesimpulan

Jadi, gondongan apakah menular? Ya, penyakit ini bisa menular dengan mudah melalui percikan ludah dan kontak dekat.

Itulah mengapa penting memahami cara penularan gondongan serta langkah pencegahannya, mulai dari vaksinasi MMR hingga menjaga kebersihan diri.

Kalau kamu mengalami gejala gondongan atau tinggal serumah dengan orang yang terinfeksi, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc agar mendapat penanganan yang tepat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2025. Mumps
National Health Service. Diakses pada 2025. Mumps.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Mumps.

FAQ

1. Seperti apa ciri-ciri penyakit gondongan akan sembuh?

Berikut ciri-ciri penyakit gondongan akan sembuh:

  1. Bengkak berkurang di pipi atau bawah telinga.
  2. Nyeri menurun, bisa mengunyah dan menelan lebih nyaman.
  3. Demam turun, tubuh terasa lebih segar.
  4. Nafsu makan kembali.
  5. Tidak muncul bengkak baru di sisi lain wajah.

Umumnya gondongan akan sembuh dalam 1–2 minggu. Segera ke dokter jika bengkak tak membaik setelah 10 hari, demam tinggi terus, atau muncul nyeri di testis/perut bawah.

2. Apakah gondongan bisa terjadi lebih dari sekali?

Umumnya, seseorang yang sudah pernah terkena gondongan dan sembuh akan memiliki kekebalan seumur hidup. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, infeksi ulang mungkin terjadi.

3. Apakah gondongan berbahaya bagi ibu hamil?

Gondongan pada ibu hamil, terutama pada trimester pertama, dapat meningkatkan risiko keguguran. Oleh karena itu, vaksinasi MMR sangat penting sebelum merencanakan kehamilan.

4. Bagaimana cara mencegah penularan gondongan di rumah?

Jika ada anggota keluarga yang terkena gondongan, isolasi orang tersebut, hindari berbagi peralatan makan dan minum, serta selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.