Hari Gizi Nasional, Inilah Pola Makan Bergizi untuk Si Kecil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Januari 2019
Hari Gizi Nasional, Inilah Pola Makan Bergizi untuk Si KecilHari Gizi Nasional, Inilah Pola Makan Bergizi untuk Si Kecil

Halodoc, Jakarta –  Tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional yang dibuat untuk sebagai peringatan pengkaderan tenaga gizi Indonesia. Ini diawali dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan pada 26 Januari 1951. Selain itu, Hari Gizi Nasional juga dilakukan sebagai acuan bahwa sangat penting untuk menjaga pola makan bergizi buat Si Kecil yang tak lain adalah masa depan bangsa.

Berbicara mengenai makanan yang sesuai dengan kebutuhan anak, pada dasarnya yang paling pas untuk dikonsumsi anak, seperti makanan segar, sehat, bukan junk food agar tetap bugar. Tapi, terkadang tidak seperti yang kita harapkan, sebab Si Kecil tidak suka makan-makanan sehat dan bergizi. Di sinilah peran orangtua untuk memastikan bahwa SI Kecil makan dengan benar dan mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan.

Baca juga: Ini Pola Makan Vegetarian yang Sehat

SI Kecil membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan mengembangkan tubuh yang sehat. Karena itu, mereka harus secara teratur ditawarkan makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya. SI Kecil harus menghindari makanan olahan dan ringan. Sebab, makanan ini mengandung jumlah gula halus yang berlebihan. Mengonsumsi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka dan mempengaruhi kesehatan mereka dari waktu ke waktu.

Lantas, pola makanan seperti apa yang pas untuk dikonsumsi anak supaya tetap mendapatkan makanan dengan muatan bergizi?

Sejatinya, ada 5 kelompok utama makanan dan minuman yang disarankan untuk dikonsumsi oleh anak  yang meliputi:

  1. Buah dan sayur-sayuran

  2. Kentang, roti, nasi, pasta, dan karbohidrat bertepung lainnya

  3. Kacang-kacangan, ikan, telur, daging, dan protein lainnya

  4. Susu dan alternatif

  5. Minyak

Mencoba berbagai jenis makanan dari yang dikelompokkan tadi adalah upaya untuk mendapatkan nutrisi untuk perkembangan SI Kecil. Mereka di antara usia 2 dan 5 tahun secara bertahap bergerak ke arah jenis makanan sama yang direkomendasikan tadi. Sedangkan buat SI Kecil di bawah usia 2 tahun, memiliki kebutuhan nutrisi berbeda, sehingga rekomendasi ini tidak berlaku.

Baca juga: 3 Manfaat Diet Telur untuk Turunkan Berat Badan

Selain memerhatikan jenis makanan, ada pengaturan pola makan dan penyediaan asupan makanan yang sejatinya diperlukan supaya anak dapat terpenuhi kebutuhan gizinya. Hal tersebut meliputi sebagai berikut:

  1. Merencanakan apa yang harus dimakan

  2. Memasak atau menyiapkan makanan di rumah

  3. Belanja makanan secara teratur untuk memasok kebutuhan pangan di rumah

  4. Seleksi terhadap pilihan makanan di luar, di mana sebagian besar adalah kombinasi dari kelompok makanan. Saat merencanakan makan, cari tahu bahan-bahan utama dan pikirkan bagaimana ini masuk dalam 5 kelompok makanan utama.

Kombinasi Makanan Buruk untuk Si Kecil

Proses tumbuh kembang anak yang terus berlanjut seiring dengan pertambahan usianya membuat SI Kecil menjadi rentan. Pola makan yang tidak tepat justru malah membuat SI Kecil  mendapatkan masalah gangguan pencernaan sangat sering, karena itu penting bagi mereka untuk mengonsumsi makanan yang sehat.

Baca juga: 5 Tips Mengatur Pola Makan untuk Anak Obesitas

Kombinasi makanan yang tidak cocok dapat membahayakan kesehatan SI Kecil. Konsumsi makanan tertentu mulai mempengaruhi sistem pencernaan SI Kecil. Sistem pencernaan yang tidak dapat berfungsi dengan baik dapat menyebabkan penumpukan zat beracun di dalam tubuh. Berikut adalah kombinasi makanan yang bisa jadi buruk buat anak:

  1. Sereal dan Jus

  2. Burger dan kentang goreng

  3. Susu dan pisang

  4. Roti putih dan agar-agar

  5. Susu dan roti

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai pola makan yang bergizi untuk SI Kecil, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan