Advertisement

Herpes Zoster: Kenali Gejala Awalnya!

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   25 Juni 2025

Penyebab utama herpes zoster adalah reaktivasi virus Varicella-Zoster yang ada di dalam tubuh.

Herpes Zoster: Kenali Gejala Awalnya!Herpes Zoster: Kenali Gejala Awalnya!

DAFTAR ISI


Herpes zoster, atau yang lebih dikenal dengan sebutan cacar api, adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam yang terasa sakit. Penyakit ini disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella-Zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air.

Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut tidak sepenuhnya hilang dari tubuh, melainkan tetap tidak aktif di dalam jaringan saraf. Virus ini dapat aktif kembali bertahun-tahun kemudian dan menyebabkan herpes zoster.

Risiko herpes zoster meningkat seiring bertambahnya usia dan pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Penyebab Herpes Zoster

Penyebab utama herpes zoster adalah reaktivasi virus Varicella-Zoster yang sudah ada di dalam tubuh. Reaktivasi ini seringkali terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menurun akibat usia, stres, penyakit, atau pengobatan tertentu.

Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena herpes zoster meliputi:

  • Usia di atas 50 tahun
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya, karena HIV/AIDS, kanker, atau pengobatan imunosupresan)
  • Stres fisik atau emosional
  • Riwayat keluarga dengan herpes zoster

Gejala Awal Herpes Zoster yang Perlu Diwaspadai

Gejala awal herpes zoster seringkali tidak spesifik dan dapat menyerupai kondisi lain. Mengenali gejala-gejala ini sejak dini sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi.

Berikut adalah beberapa gejala awal herpes zoster yang perlu diwaspadai:

1. Nyeri, Gatal, atau Sensasi Terbakar

Sebelum ruam muncul, kamu dapat merasakan nyeri, gatal, kesemutan, atau sensasi terbakar pada area kulit tertentu.

Rasa sakit ini biasanya terjadi pada satu sisi tubuh dan dapat berlangsung selama beberapa hari.

2. Ruam

Setelah beberapa hari, ruam merah akan muncul di area kulit yang terasa sakit. Ruam ini biasanya berupa bintik-bintik kecil yang kemudian berkembang menjadi lepuhan berisi cairan.

Lepuhan ini biasanya berkelompok dan hanya muncul pada satu sisi tubuh, mengikuti jalur saraf (dermatom).

3. Gejala Mirip Flu

Beberapa orang mungkin mengalami gejala mirip flu seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot sebelum atau bersamaan dengan munculnya ruam.

Selain itu, gejala awal herpes zoster juga meliputi sensitivitas terhadap cahaya, di mana mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.

Baca juga: Perlu Diwaspadai, Kenali 4 Tanda dan Gejala Herpes Zoster.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala-gejala yang mengarah pada herpes zoster, terutama:

  • Kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Ruam muncul di dekat mata.
  • Berusia di atas 60 tahun.
  • Mengalami nyeri yang parah.

Penanganan dini dapat membantu mengurangi keparahan gejala dan mencegah komplikasi jangka panjang.

Diagnosis Herpes Zoster

Diagnosis herpes zoster biasanya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat medis pasien. Dokter akan memeriksa ruam dan menanyakan tentang gejala yang dialami.

Dalam beberapa kasus, dokter perlu mengambil sampel cairan dari lepuhan untuk diuji di laboratorium dan memastikan diagnosis.

Pengobatan Herpes Zoster

Pengobatan herpes zoster bertujuan untuk mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan ruam, dan mencegah komplikasi. Beberapa jenis pengobatan yang umum digunakan meliputi:

  • Obat Antivirus: Obat antivirus seperti acyclovir, valacyclovir, atau famciclovir dapat membantu memperlambat perkembangan virus dan mengurangi keparahan gejala. Obat ini paling efektif jika diberikan dalam 72 jam pertama setelah ruam muncul.
  • Obat Pereda Nyeri: Obat pereda nyeri seperti paracetamol, ibuprofen, atau opioid dapat membantu mengurangi rasa sakit.
  • Krim atau Losion: Krim atau losion seperti kalamin atau kompres dingin dapat membantu meredakan gatal dan peradangan pada kulit.
  • Kortikosteroid: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan nyeri.

Komplikasi Herpes Zoster

Meskipun herpes zoster biasanya sembuh dalam beberapa minggu, beberapa orang mungkin mengalami komplikasi jangka panjang.

Komplikasi yang paling umum adalah neuralgia pascaherpetik (NPH), yaitu nyeri kronis yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah ruam sembuh.

Komplikasi lain yang mungkin terjadi meliputi:

  • Infeksi bakteri pada kulit
  • Masalah penglihatan (jika ruam muncul di dekat mata)
  • Kelumpuhan wajah (sindrom Ramsay Hunt)
  • Peradangan otak (ensefalitis) atau sumsum tulang belakang (mielitis)

Pencegahan Herpes Zoster

Cara terbaik untuk mencegah herpes zoster dan komplikasinya adalah dengan mendapatkan vaksinasi. Vaksin herpes zoster (Shingrix) sangat efektif dalam mencegah penyakit ini pada orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.

Vaksin Shingrix juga dapat mengurangi keparahan gejala dan risiko komplikasi jika kamu tetap terkena herpes zoster.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga merekomendasikan vaksinasi sebagai langkah preventif untuk mengurangi risiko terkena herpes zoster, terutama pada kelompok usia rentan.

Hubungi Dokter di Halodoc untuk Mengatasi Herpes Zoster

Jika kamu mengalami gejala herpes zoster, jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis kulit dan kelamin di Halodoc.

Mereka bisa memberikan saran perawatan yang tepat sekaligus merekomendasikan produk terbaik.

Jangan ragu, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E

Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 2013 dan Universitas Hasanuddin pada 2022.

Saat ini, dokter Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E berpraktik di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Ia juga tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 7321602322144303.

Berpengalaman sebagai dokter spesialis kulit selama 10 tahun, dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait berbagai masalah herpes zoster.

Chat dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E dari Rp 59.000,- di Halodoc.

2. dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E

Kamu juga bisa menghubungi Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E apabila membutuhkan pengobatan terkait herpes zoster.

Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2011 dan Universitas Udayana pada 2017. 

Ia kini berpraktik di Denpasar, Bali dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 5121 602423127230.

Berbekal pengalaman selama 12 tahun, dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar masalah herpes zoster.

Chat dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc. 

Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.

Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.

Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!

Referensi:
Weinberg, A. Diakses pada 2025. Herpes zoster: clinical aspects. Journal of the American Academy of Dermatology, 57(6 Suppl), S30-S35.
Gnann, J. W., & Whitley, R. J. Diakses pada 2025. Clinical practice. Herpes zoster. New England Journal of Medicine, 347(5), 340-346.

FAQ

1. Apakah herpes zoster menular?

Herpes zoster menular, tetapi hanya kepada orang yang belum pernah menderita cacar air atau belum divaksinasi. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuh.

2. Berapa lama herpes zoster berlangsung?

Herpes zoster biasanya berlangsung selama 2-4 minggu.

3. Apakah anak bisa menularkan herpes zoster kepada orang lain?

Anak dapat menularkan virus varicella-zoster kepada orang lain jika mereka belum pernah menderita cacar air atau belum divaksinasi. Penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari kontak dekat dengan orang lain sampai lepuh mengering dan mengeras.

4. Apakah herpes zoster bisa kambuh?

Herpes zoster bisa kambuh, meskipun jarang terjadi.