Ibu, Ini 4 Penyebab Sakit Gigi Anak yang Sering Diabaikan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Februari 2023

“Sakit gigi dapat menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada anak. Ada beberapa penyebab sakit gigi anak, seperti gigi berlubang, munculnya gigi baru, hingga kebiasaan menggertakkan gigi.”

Ibu, Ini 4 Penyebab Sakit Gigi Anak yang Sering DiabaikanIbu, Ini 4 Penyebab Sakit Gigi Anak yang Sering Diabaikan

Halodoc, Jakarta – Jika anak mengeluhkan nyeri atau tidak nyaman pada bagian mulut dan gigi, sebaiknya jangan abaikan kondisi ini. Sakit gigi anak yang sering diabaikan berisiko membuat kondisi kesehatan giginya semakin memburuk.

Selain mengetahui cara mengatasi sakit gigi yang terjadi pada anak, ibu juga perlu tahu penyebab sakit gigi anak agar ibu bisa mencegah kondisi ini terjadi secara berulang. Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Penyebab Sakit Gigi Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua

Sakit gigi terjadi ketika pulpa mengalami peradangan dan infeksi. Pulpa adalah bagian lunak di dalam gigi yang menyimpan sejumlah pembuluh darah dan saraf.

Sakit gigi dapat menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada anak. Hasilnya, anak akan menjadi lebih rewel. Bukan itu saja, anak yang mengalami sakit gigi pun bisa mengalami keluhan kesehatan lain. Contohnya seperti demam, penurunan nafsu makan, hingga kemampuan aktivitas yang menurun.

Agar sakit gigi tidak memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak, hindarilah berbagai penyebab sakit gigi pada anak yang mungkin sering diabaikan oleh orang tua, seperti:

1. Gigi berlubang

Gigi berlubang adalah salah satu penyebab sakit gigi anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua. Terkadang lubang yang muncul pada gigi tidak terlalu besar sehingga orang tua kesulitan untuk mengetahui kondisi tersebut.

Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko anak mengalami gigi berlubang. Contohnya seperti kebiasaan sikat gigi yang kurang baik, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, hingga kurang mengonsumsi air putih.

2. Muncul gigi baru

Munculnya gigi baru juga dapat menyebabkan anak mengalami sakit gigi. Bukan hanya terjadi pada gigi susu, sakit gigi juga dapat terjadi saat anak akan memiliki gigi permanen yang baru.

Saat gigi mulai mendorong jaringan gusi, maka anak-anak bisa mengalami rasa nyeri atau tidak nyaman, khususnya saat mengunyah makanan. Anak juga akan lebih sensitif terhadap beberapa jenis makanan dan suhu. Rasa nyeri dan tidak nyaman akan membaik setelah gigi muncul secara sempurna.

3. Kebiasaan menyikat gigi yang terlalu kasar

Menyikat gigi adalah kebiasaan baik yang harus diajarkan sejak dini. Namun, pastikanlah untuk menggunakan sikat dan teknik sikat gigi yang sesuai dengan usia anak. 

Usahakan menggunakan sikat dengan bulu yang halus dan jangan terlalu kasar saat menyikat gigi. Sebab hal ini dapat mengikis enamel yang melindungi gigi. Jika tidak sengaja terkikis, maka gigi anak akan menjadi lebih sensitif dan memicu nyeri.

Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan peradangan pada gusi. Kondisi gusi yang mengalami peradangan akan terlihat memiliki warna lebih merah dengan tekstur yang lebih lembut.

4. Kebiasaan menggertakkan gigi

Jika anak mengeluhkan sakit gigi tanpa adanya tanda kerusakan gigi, bisa jadi ini akibat kebiasaan menggertakkan gigi. Kondisi ini juga bisa membuat lapisan enamel pada gigi anak menjadi terkikis, sehingga memicu sakit gigi anak.

Cara Mengatasi Sakit Gigi pada Anak

Mengatasi sakit gigi pada anak akan sesuai dengan usia dan penyebabnya. Namun, untuk meringankan sakit gigi, ibu bisa memberikan kompres dingin. Balut es batu dengan kain yang lembut, tempelkan pada bagian yang mengalami nyeri selama 20 menit. Ibu bisa ulangi beberapa kali dalam satu hari.

Kompres dingin bisa membuat pembuluh darah lebih menyempit sehingga meredakan rasa sakit. Selain itu, dingin juga dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan.

Jika anak sudah lebih besar dan bisa berkumur dengan baik, ibu bisa memberikan air hangat dengan larutan garam untuk berkumur. Pastikan air garam jangan tertelan. Untuk itu, cara ini tidak disarankan bagi anak-anak yang belum memiliki kemampuan berkumur dengan baik.

Segera kunjungi dokter gigi anak untuk memastikan kondisi kesehatan anak. Pengobatan akan sesuai dengan kebutuhannya, seperti menggunakan antibiotik atau obat-obatan lainnya.

Ibu bisa cek kebutuhan obat resep dari dokter dan konsultasi dokter menggunakan Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Referensi:

University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2023. Toothache (Pulpitis) in Children.

The Kid Dentist. Diakses pada 2023. Common Causes of Tooth Pain in Children.

Healthline. Diakses pada 2023. 11 Home and Natural Remedies for Toothache Pain.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan