Ibu, Ini Gejala Cerebral Palsy pada Anak yang Perlu Diwaspadai

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 September 2023

“Ada beberapa gejala cerebral palsy pada anak yang perlu diwaspadai. Di antaranya otot kaku, tremor, dan gerakan lembat.”

Ibu, Ini Gejala Cerebral Palsy pada Anak yang Perlu DiwaspadaiIbu, Ini Gejala Cerebral Palsy pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Cerebral palsy adalah gangguan yang memengaruhi gerakan dan tonus otot atau postur tubuh. Kondisi ini penyebabnya oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang. 

Kondisi cacat motorik ini paling umum terjadi sejak masa kanak-kanak. Hal ini karena cerebral palsy akan memengaruhi otot dan saraf sejak lahir.

Anak dan bayi baru lahir yang mengidap penyakit ini akan mengalami berbagai kelainan gerakan dan koordinasi tubuh, termasuk tidak dapat menggerakkan sebagian tubuhnya. 

Oleh karena itu, ibu perlu mewaspadai gejala cerebral palsy yang sering muncul pada anak. 

Gejala Cerebral Palsy pada Anak

Petunjuk pertama seorang anak mungkin mengidap cerebral palsy adalah keterlambatan motorik, seperti kesulitan untuk belajar duduk atau berjalan. 

Jika seorang anak terdiagnosa memiliki risiko cerebral palsy karena cedera otak dini, ibu perlu melakukan pemeriksaan perkembangan anak secara khusus.

Pemeriksaan ini cukup penting guna melihat tanda-tanda awal dari kondisi tersebut.

Anak-anak dengan cerebral palsy biasanya menunjukkan gejala pada usia beberapa bulan pertama. Namun, seringkali orang tua tidak menyadari masalah ini.

Sebagian besar kasus cerebral palsy baru orang tua ketahui ketika Si Kecil berusia 1 atau 2 tahun. Bahkan, masalah ini terkadang baru terdiagnosa saat anak sudah dewasa.

Ada beberapa gejala cerebral palsy pada anak yang perlu ibu waspadai, antara lain:

  • Otot kaku dan refleks berlebihan (kelenturan).
  • Variasi dalam tonus otot, seperti terlalu kaku atau terlalu terkulai.
  • Otot kaku dengan refleks normal (kekakuan).
  • Kurangnya keseimbangan dan koordinasi otot (ataksia).
  • Tremor atau gerakan tak sadar yang tersentak-sentak.
  • Gerakan lambat, seperti menggeliat.
  • Cenderung menggunakan satu sisi tubuh, seperti hanya meraih dengan satu tangan atau menyeret kaki sambil merangkak.
  • Kesulitan berjalan, seperti berjalan dengan jari kaki, gaya berjalan berjongkok, gaya berjalan seperti gunting dengan menyilangkan lutut, gaya berjalan lebar, atau gaya berjalan asimetris.
  • Kesulitan menunjukkan kemampuan motorik halus, seperti mengancingkan pakaian atau mengambil peralatan.

Gejala cerebral palsy pada anak juga dapat orang tua ketahui pada saat anak berbicara dan makan, berikut beberapa tandanya:

  • Keterlambatan dalam perkembangan bicara.
  • Kesulitan berbicara.
  • Sulit untuk mengisap, mengunyah, atau makan.
  • Air liur berlebihan atau gangguan menelan.
  • Gangguan perkembangan.
  • Keterlambatan dalam mencapai tonggak keterampilan motorik, seperti duduk atau merangkak.
  • Kesulitan belajar.
  • Cacat intelektual.
  • Pertumbuhan tertunda, ukuran badan tidak sesuai dengan usianya.

Selain gejala di atas, Ketahui Berbagai Fakta tentang Cerebral Palsy. 

Tindakan Diagnosis Cerebral Palsy pada Anak

Meski banyak gejala yang dapat menandai kondisi ini, pengecekan medis tetap harus Si Kecil jalani agar mendapatkan diagnosis yang akurat. 

Jika dokter mencurigai anak mengidap cerebral palsy, maka mereka akan mengevaluasi tanda dan gejala anak, memantau pertumbuhan dan perkembangan, meninjau riwayat kesehatan anak, dan melakukan pemeriksaan medis. 

Nah, beberapa pemeriksaan medis yang mungkin akan dokter lakukan yaitu:

  • Pemindaian Otak. Teknologi ini dapat mengidentifikasi area kerusakan atau perkembangan abnormal di otak. Tes ini biasanya berupa MRI dan USG Kranial.
  • Elektroensefalogram (EEG). Jika anak mengalami kejang, EEG dapat mengevaluasi kondisinya lebih lanjut. Kejang dapat berkembang pada anak dengan epilepsi. Dalam tes EEG, serangkaian elektroda ditempelkan ke kulit kepala anak. EEG merekam aktivitas listrik otak anak. Biasanya terjadi perubahan pola gelombang otak normal pada epilepsi.
  • Tes Laboratorium. Tes darah, urine, atau kulit dapat dokter gunakan untuk menyaring masalah genetik atau metabolisme.
  • Pemeriksaan Tambahan. Jika anak terdiagnosa dengan cerebral palsy, dokter mungkin akan merujuk Si Kecil ke dokter spesialis yang berkaitan dengan kondisi tersebut. Beberapa tes tambahan seperti tes penglihatan, pendengaran, berbicara, intelektual, perkembangan, pergerakan dapat dilakukan.

Pemeriksaan medis di atas juga penting untuk mencegah terjadinya komplikasi. Sebab, Cerebral Palsy Bisa Sebabkan Beberapa Komplikasi.

Itulah yang orang tua perlu ketahui tentang gejala cerebral palsy pada anak. Jika terdapat gejala yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter spesialis yang tepat di Halodoc

Klik gambar di bawah ini untuk mulai konsultasi dokter di Halodoc dari mana saja dengan biaya yang lebih terjangkau.✔️

chat dokter anak di halodoc
Referensi:
Healthy Children. Diakses pada 2023. Cerebral Palsy in Children.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Cerebral Palsy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan