Ikatan Batin Ibu dan Anak, Ini Penjelasan Medisnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 April 2021
Ikatan Batin Ibu dan Anak, Ini Penjelasan MedisnyaIkatan Batin Ibu dan Anak, Ini Penjelasan Medisnya

Halodoc, Jakarta - Semua ibu pasti akan memiliki ikatan batin yang kuat dengan buah hatinya. Ikatan batin ini telah terbentuk secara alamiah sejak Si Kecil masih berada di dalam kandungan. Sebenarnya, bagaimana ikatan ini bisa terbentuk? Ternyata, keberadaan sang buah hati dalam kandungan membuat ibu merasa bahagia, terlebih ketika Si Kecil sudah lahir. Ketika bahagia dirasakan, tubuh akan memproduksi hormon dopamin.

Semakin hari, hormon ini akan semakin banyak dibuat oleh tubuh, yang menjadi penguat ikatan batin ibu dan anak. Jika dijelaskan dalam dunia medis, berikut ini hal-hal yang dapat membentuk ikatan batin antara ibu dan anak:

1. Dalam Kandungan

Tak perlu melihatnya secara langsung, ikatan batin sudah dapat dirasakan oleh ibu pada anaknya sejak dalam kandungan. Meski belum mengetahui jenis kelamin atau wajah Si Kecil, ibu selalu mengajaknya berbicara, bernyanyi, membacakan cerita, atau memutar musik untuknya. Ini menjadi salah satu cara memperkuat ikatan batin ibu dan anak sejak dini.

Baca juga: Cara Ini Bantu Ibu Jalin Ikatan dengan Bayi

2. Menyusui

Menyusui memang menjadi salah satu cara terbaik dalam membangun ikatan batin antara ibu dan anak. Ketika menyusui, ibu mengusap kepala Si Kecil, bernyanyi, menatap matanya, berbicara dengan nada lembut, serta membiarkannya berbaring di tubuh ibu. Hal ini akan membentuk pola asuh anak yang baik untuk sang buah hati.

3. Memijat

Pijatan untuk bayi tak hanya memperkuat ikatan batin ibu dan anak, hal ini juga dapat memperkuat sistem imun dan mengurangi terjadinya alergi. Melalui sentuhan, ibu dapat membangun kedekatan emosional dengan anak. Pijat bayi juga sangat baik dilakukan setelah memandikannya.

Baca juga: Ini Alasan Anak Kembar Punya Ikatan Batin yang Kuat

4. Tidur Bersama

Tak hanya tidur bersama, ibu juga dapat memeluk Si Kecil untuk membangun ikatan batin yang lebih kuat. Tidak hanya itu, berbaring bersama juga akan membuat ibu lebih mudah untuk menyusui. Namun, pastikan Si Kecil tetap aman ya, bu!

5. Memandikan

Waktu mandi adalah kesempatan ibu untuk melakukan sentuhan intens pada Si Kecil. Ibu juga bisa bercerita, bernyanyi, atau bermain sabun bersama saat mandi. 

6. Menggendong

Ibu akan menjadi orang pertama yang sangat dibutuhkan anak di awal kelahirannya karena mereka belum dapat mengenali keadaan atau orang lain di sekitarnya. Melalui kegiatan menggendong, ibu telah membantu anak menghadapi transisi kehidupan yang terasa asing di luar kandungan. Dengan begitu, anak bisa mendengar detak jantung ibu dan mencium aroma tubuh ibu sehingga ikatan batin dapat terbentuk dengan sendirinya.

Tak hanya ibu yang dapat merasakan ikatan batin dengan anak, Si Kecil pun akan merasakan hal yang sama. Inilah mengapa sangat penting untuk menjaga suasana hati ibu agar tetap rileks dan bahagia. Pasalnya, Si Kecil dapat mengetahui dan merespons setiap emosi yang ibu tunjukkan. Pun, ibu yang merasa stres dan tidak bahagia juga dapat berpengaruh bagi kesehatan mental Si Kecil.

Baca juga: Punya Anak Kembar, Ini Cara agar Tidak Pilih Kasih

Jika ibu mengalami gejala stres atau kecemasan, jangan ragu untuk bercerita pada pasangan atau langsung dengan psikolog. Gunakan aplikasi Halodoc supaya ibu lebih mudah saat tanya jawab. Pastikan ibu sudah download aplikasinya karena Halodoc juga bisa untuk beli obat dan vitamin serta buat janji berobat ke rumah sakit terdekat. 

Selain itu, ibu juga dapat melakukan upaya-upaya berikut untuk mengurangi gejala stres yang dirasakan:

  • Tarik napas dalam, coba untuk tenang dan lupakan tekanan yang ada. Ibu dapat memikirkan jika Si Kecil lebih berharga ketimbang masalah yang tengah ibu hadapi.
  • Jika cara tersebut belum berhasil, coba untuk mengompres wajah dengan air hangat.
  • Mandi dengan air hangat. Air hangat dapat membantu memperlancar peredarah darah sehingga ibu dapat merasa tenang dengan lebih cepat.

Jika langkah-langkah tersebut tidak berhasil, ibu dapat meluapkannya dengan menangis. Namun, sebaiknya jangan lakukan ini di depan Si Kecil. Selama ibu berusaha untuk menenangkan diri, ibu bisa menitipkan Si Kecil pada orang terdekat.

Referensi:
The Healthy. Diakses pada 2021. The Scientific Reason the Mother-Child Bond Is So Powerful.
Health Day. Diakses pada 2021. The Motherlode of 'Mother Love' Chemicals.
UC Davis Health. Diakses pada 2021. Bonding is Essential for Normal Infant Development.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan