Ini 2 Penyebab dan Gejala Agitasi yang Perlu Diwaspadai
Penyebab agitasi dapat dibedakan menjadi dua aspek, yaitu aspek psikologis dan aspek medis.

Daftar Isi:
- Apa Itu Agitasi?
- Penyebab Agitasi
- Gejala Agitasi yang Perlu Diwaspadai
- Cara Mengatasi Agitasi
- Pencegahan Agitasi
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Merasa gelisah sesekali adalah hal wajar, misalnya saat menghadapi banyak pekerjaan. Namun, bila rasa gelisah muncul berulang dan semakin parah, kondisi ini disebut agitasi.
Agitasi merupakan perasaan jengkel, cemas, atau gelisah yang bisa dipicu oleh tindakan, ucapan, maupun peristiwa tertentu, bahkan terkadang tanpa sebab yang jelas.
Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele karena dapat mengganggu kenyamanan, produktivitas, hingga kehidupan sosial.
Nah, untuk memahaminya lebih jauh, penting mengenali penyebab dan gejala agitasi yang perlu diwaspadai.
Apa Itu Agitasi?
Agitasi adalah keadaan gelisah atau mudah tersinggung yang ekstrem. Seseorang yang mengalami agitasi mungkin merasa cemas, bingung, atau tegang.
Agitasi dapat bermanifestasi dalam berbagai perilaku, termasuk mondar-mandir, berbicara cepat, berteriak, atau bahkan melakukan kekerasan.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gangguan mental emosional dan perilaku dapat menjadi penyebab seseorang mengalami agitasi.
Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah kondisi ini berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Penyebab Agitasi
Ada beberapa penyebab dari agitasi yang perlu diketahui, baik secara psikologis maupun medis. Berikut adalah penjelasannya:
1. Penyebab Akibat Faktor Psikologis
- Stres seperti pekerjaan yang menumpuk atau lingkungan kerja yang tak sehat. Selain itu, stres karena jadwal sekolah yang padat juga dapat menimbulkan agitasi pada remaja.
- Sedang merasakan burnout, yaitu kondisi stres kronis di mana seseorang merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional. Hal ini dapat disebabkan oleh situasi seperti pekerjaan atau rutinitas yang membosankan.
- Tekanan dari teman sebaya.
- Sedang berduka akibat kesedihan tertentu, seperti meninggalnya orang terdekat.
2. Penyebab Akibat Faktor Medis
Sementara itu, ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan agitasi meliputi:
- Siklus menstruasi yang terganggu, bagi mereka yang memiliki gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD).
- Mengidap gangguan kecemasan atau suasana hati, seperti depresi atau gangguan bipolar.
- Kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon, seperti hipotiroidisme.
- ketergantungan atau sedang mengalami sakaw (putus asupan) dari alkohol.
- Penggunaan obat-obatan terlarang yang menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku.
- Mengidap gangguan perkembangan tertentu, seperti autisme.
- Pada kasus yang jarang agitasi juga dapat terjadi akibat gangguan neurologis, seperti mengidap tumor otak.
Jika kamu sering merasa gelisah tanpa alasan yang jelas, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Sebab, kondisi kesehatan mental atau fisik yang mendasarinya dapat memengaruhi suasana hati secara negatif.
Dengan memeriksakan diri, dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebab agitasi, dan bila perlu meresepkan obat-obatan.
Gejala Agitasi yang Perlu Diwaspadai
Secara umum, agitasi dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti:
- Timbulnya perasaan tidak enak atau ketidaknyamanan (gelisah).
- Adanya dorongan untuk terus bergerak, mungkin tanpa tujuan yang pasti.
- Munculnya sifat mudah tersinggung, meski pada hal yang seharusnya sepele.
- Kurang memiliki kesabaran.
- Merasa gugup saat agitasi menyerang.
- Perilaku keras kepala.
- Terlalu banyak kegembiraan.
Selain beberapa gejala tersebut, seseorang yang mengalami agitasi juga mungkin akan bertindak marah atau kasar pada saat yang sama. Namun, perlu digaris bawahi bahwa kondisi ini tidak sama dengan agresi.
Selain itu, agitasi juga berbeda dengan kondisi akathisia. Nah, akathisia sendiri merupakan gangguan gerak yang membuat seseorang kesulitan untuk berdiam diri. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penggunaan obat antipsikotik.
Cara Mengatasi Agitasi
Mengatasi agitasi tergantung pada penyebabnya. Namun, ada beberapa strategi umum yang dapat membantu menenangkan seseorang yang mengalami agitasi:
- Ciptakan Lingkungan yang Tenang: Jauhkan orang tersebut dari kebisingan, keramaian, dan gangguan lainnya.
- Berbicara dengan Tenang dan Lembut: Gunakan nada bicara yang menenangkan dan hindari berdebat atau mengkonfrontasi orang tersebut.
- Dengarkan dengan Empati: Biarkan orang tersebut mengungkapkan perasaan mereka tanpa menghakimi.
- Berikan Ruang: Jangan memaksakan diri terlalu dekat dengan orang tersebut. Beri mereka ruang untuk bernapas dan merasa aman.
- Alihkan Perhatian: Coba alihkan perhatian orang tersebut dengan aktivitas yang menenangkan, seperti mendengarkan musik, membaca buku, atau berjalan-jalan.
- Teknik Relaksasi: Ajarkan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam atau meditasi.
Kamu bisa coba Cara Mengatasi Stres yang Efektif dan Mudah Dilakukan.
Pencegahan Agitasi
Meskipun tidak selalu mungkin untuk mencegah agitasi, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:
- Kelola Stres: Pelajari teknik manajemen stres, seperti yoga, meditasi, atau olahraga.
- Tidur yang Cukup: Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam.
- Makan Makanan yang Sehat: Konsumsi makanan yang seimbang dan hindari makanan olahan, gula, dan kafein berlebihan.
- Hindari Alkohol dan Obat-obatan Terlarang: Zat-zat ini dapat memicu agitasi.
- Cari Dukungan: Jika merasa cemas atau stres, bicaralah dengan teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental.
Supaya tetap sehat, kamu perlu mendukung sistem imun tubuh dengan mengonsumsi vitamin. Simak rekomendasinya pada artikel berikut ini: 5 Rekomendasi dan Jenis Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari bantuan medis jika:
- Agitasi terjadi secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas.
- Agitasi disertai dengan gejala lain, seperti demam, sakit kepala parah, atau kesulitan bernapas.
- Agitasi menyebabkan perilaku agresif atau membahayakan diri sendiri atau orang lain.
- Agitasi tidak membaik dengan perawatan di rumah.
Kesimpulan
Agitasi adalah kondisi yang perlu diwaspadai dan ditangani dengan tepat. Dengan memahami penyebab dan gejalanya, serta mencari bantuan medis yang sesuai, seseorang dapat mengatasi agitasi dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Jika mengalami gejala agitasi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Konsultasi dengan psikolog atau psikiater kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


