Ini 5 Kebiasaan yang Bisa Memicu Saraf Kejepit
“Saraf kejepit dipicu karena kebiasaan mengangkat benda berat, pola hidup sedentary, dan latihan intensitas tinggi. Untuk mengatasinya, kamu dapat menggunakan obat-obatan seperti Panadol Extra 10 Kaplet, Farsifen Plus 10 Tablet, sampai dengan Dolo-Neurobion 10 Tablet yang bisa dibeli di Halodoc.”

DAFTAR ISI
Rekomendasi Obat yang Dapat Membantu Saat Saraf Terjepit
- Panadol Extra 10 Kaplet
- Farsifen Plus 10 Tablet
- Ibuprofen 200 mg 10 Tablet
- Paramex 4 Tablet
- Dolo-Neurobion 10 Tablet
Halodoc, Jakarta – Saraf kejepit terjadi ketika jaringan sekitar menekan area saraf yang terkena. Kebanyakan kasusnya berasal dari leher (radikulopati serviks), punggung tengah atas (radikulopati toraks), atau punggung bawah (radikulopati lumbal).
Saraf terjepit memang terasa nyeri, muncul rasa sakit yang tajam atau sensasi rasa terbakar di area yang terkena. Nah, ada beberapa kebiasaan yang perlu diwaspadai karena dapat memicu saraf kejepit.
Kebiasaan yang Menjadi Pemicu Saraf Kejepit
Saraf kejepit menimbulkan mati rasa, kesemutan, dan kelemahan otot di area yang terkena. Gejala yang berhubungan dengan saraf terjepit itu mungkin saja menjadi lebih parah saat pengidapnya sedang tidur. Risikonya semakin tinggi jika kamu melakukan:
1. Mengangkat benda berat
Mengangkat benda berat memberikan tekanan yang tidak semestinya pada seluruh otot dan persendian di tubuh. Risikonya semakin meningkat, terutama jika kamu melakukannya tanpa posisi yang tepat.
Meski dalam posisi yang tepat pun, stres dan ketegangan pada otot dan sendi yang terjadi secara spontan juga dapat memicu saraf terjepit. Masalah ini menyebabkan rasa nyeri yang intens dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ini beberapa rekomendasi obat yang bisa kamu coba untuk mengatasi saraf kejepit: Ini 5 Rekomendasi Obat yang Ampuh untuk Mengatasi Saraf Kejepit.
2. Pola hidup sedentary
Pola hidup sedentary bisa menjadi pemicu saraf kejepit karena kurangnya aktivitas fisik. Hal ini menyebabkan otot-otot menjadi kaku dan kehilangan fleksibilitas, sehingga meningkatkan risiko tekanan pada saraf.
Gaya hidup kurang aktif juga berhubungan dengan peningkatan berat badan. Kondisi ini memberikan tekanan tambahan pada struktur tubuh, termasuk saraf, yang pada akhirnya meningkatkan kemungkinan saraf terjepit.
3. Latihan intensitas tinggi
Latihan intensitas tinggi memicu kontraksi pada otot yang kuat dan berulang. Aktivitas ini dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah, tendon, dan saraf di sekitar area yang terlibat dalam gerakan.
Latihan intensitas tinggi juga menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada jaringan sekitar, yang berpotensi menekan saraf. Kondisi ini bisa semakin parah tanpa pemanasan atau teknik yang benar.
4. Olahraga kecepatan tinggi
Olahraga kecepatan tinggi, seperti berlari, bersepeda, sprint, tenis, dan bulu tangkis meningkatkan risiko cedera, terutama pada bagian saraf. Penyebabnya utamanya bisa terjadi karena posisi yang tidak seimbang.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga teknik yang benar, melakukan pemanasan sebelum aktivitas, dan memperhatikan postur tubuh agar dapat mengurangi risiko cedera pada saraf.
5. Gerakan berulang
Ketika gerakan dilakukan secara terus-menerus tanpa istirahat yang cukup, saraf-saraf tubuh dapat mengalami iritasi, peradangan, atau kompresi. Hal inilah yang pada gilirannya dapat menyebabkan saraf terjepit.
Saraf kejepit akibat gerakan berulang juga bisa terjadi karena postur tubuh yang buruk atau menggunakan alat yang tidak sesuai juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penekanan pada saraf.
Jika ingin berolahraga atau melakukan aktivitas menggunakan alat tertentu, pastikan untuk memahami prinsip-prinsip ergonomi. Jangan lupa untuk istirahat secara teratur dan melakukan peregangan secara berkala.
Kenali ciri saraf kejepit yang berpotensi mengganggu aktivitas dalam artikel ini: Kenali Ciri Saraf Kejepit yang Mengganggu Aktivitas.
Rekomendasi Obat yang Dapat Membantu Saat Saraf Terjepit
Usaha untuk mengatasi saraf terjepit akan lebih optimal jika kamu juga tak lupa konsumsi obat-obatannya! Berikut beberapa pilihan obat yang bisa kamu gunakan:
1. Panadol Extra 10 Kaplet

Rekomendasi obat yang pertama adalah Panadol Extra 10 Kaplet. Dengan kandungan paracetamol dan caffeine di dalamnya, obat ini dapat meringankan nyeri di kala saraf terjepit.
Paracetamol bekerja sebagai analgesik, sehingga meningkatkan ambang rasa sakit. Sementara caffeine bisa menghambat kerja reseptor adenosin, jadi rasa nyeri bisa berkurang.
Untuk penggunaannya, Panadol Extra 10 Kaplet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Kamu perlu meminum 1 kaplet dan ditelan dengan segelas air, 3-4 kali sehari bila gejala memburuk.
Dalam 24 jam, tidak boleh melebihi 8 kaplet dan minimum interval penggunaan dosis adalah 4 jam.
Rentang harga: Rp13.900 – Rp15.500 per strip.
Dapatkan Panadol Extra 10 Kaplet di Toko Kesehatan Halodoc.
2. Farsifen Plus 10 Tablet

Rekomendasi obat untuk meredakan sakit karena saraf terjepit selanjutnya adalah Farsifen Plus 10 Tablet.
Rasa nyeri dapat diatasi karena kandungan paracetamol pada obat ini. Lalu, Ibuprofen di dalamnya juga memiliki efek analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik. Ada juga kafein yang bekerja memulihkan sakit kepala.
Maka dari itu, obat ini juga bisa digunakan saat sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, nyeri haid, dan demam.
Untuk aturan pakainya, orang dewasa dan anak di atas 12 tahun dapat mengikuti dosis 1 kaplet untuk diminum 3-4 kali sehari sesudah makan.
Kisaran harga: Rp7.900 per strip.
Dapatkan Farsifen Plus 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
3. Ibuprofen 200 mg 10 Tablet

Ibuprofen 200 mg 10 Tablet dapat meringankan sakit saat saraf terjepit karena memiliki efek anti peradangan, analgesik, dan antipiretik.
Selain saraf terjepit, kamu juga bisa menggunakan obat ini saat merasakan nyeri karena gejala osteoartritis, dan gejala juvenile artritis reumatoid (rematik kronik yang sering terjadi pada anak di bawah 16 tahun).
Demam pada anak, dan nyeri saat setelah pencabutan gigi, setelah bedah, serta sakit kepala juga dapat diredakan obat ini.
Untuk penggunaannya sendiri, kamu dapat mengkonsumsi Ibuprofen 200 mg 10 Tablet sesudah makan.
Kisaran harga: Rp3.600 per strip
Dapatkan Ibuprofen 200 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
4. Paramex 4 Tablet

Paramex 4 Tablet memiliki kandungan paracetamol, propyphenazone, caffeine, dan dexchlorpheniramine maleate.
Sejumlah senyawa ini dapat membantu meringankan nyeri saat terserang saraf terjepit.
Rasa nyeri karena sakit kepala juga bisa diredakan dengan Paramex 4 Tablet.
Obat ini dianjurkan untuk diminum setelah makan. Untuk orang dewasa dan anak di atas 12 tahun dosis penggunaanya 2 sampai 3 kali sehari sebanyak 1 tablet.
Kisaran harga: Rp2.800 per strip.
Dapatkan Paramex 4 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
5. Dolo-Neurobion 10 Tablet

Rekomendasi obat untuk mengatasi sakit karena saraf terjepit yang terakhir adalah Dolo-Neurobion 10 Tablet.
Obat ini bekerja sebagai pereda nyeri dan sekaligus vitamin neurotropik. Sebab di dalamnya terdapat paracetamol, vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12.
Dolo-Neurobion juga bisa membantu meredakan rasa nyeri karena neuritis dan neuralgia. Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat prostaglandin agar nyeri ringan sampai sedang bisa berkurang.
Lalu, kandungan vitamin B1 di dalamnya memetabolisme karbohidrat, vitamin B6 memetabolisme protein dan asam amino, sementara vitamin B12 yang bisa memelihara keutuhan jaringan saraf.
Untuk aturan pakainya, obat ini boleh diminum sebelum atau sesudah makan 2 sampai 3 kali sehari sebanyak satu tablet.
Kisaran harga: Rp27.100 per strip.
Dapatkan Dolo-Neurobion 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Itulah beberapa kebiasaan yang dapat memicu saraf kejepit dan rekomendasi obat untuk mengatasi rasa sakitnya.
Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis jika mengalami saraf kejepit atau keluhan kesehatan lainnya.
Kamu juga bisa mencari produk kesehatan lainnya untuk di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli dan tepercaya, diantar dalam waktu 1 jam, privasi dalam kemasan terjaga dengan baik!