Ini 9 Manfaat Terapi Bekam bagi Kesehatan Tubuh
“Dengan menggunakan alat berupa cangkir, terapi bekam sudah lama diminati karena bisa memberikan banyak manfaat kesehatan. Meski begitu, manfaat bekam masih perlu penelitian lebih lanjut. ”
DAFTAR ISI
- Apa Itu Bekam?
- Berbagai Manfaat Bekam untuk Kesehatan
- Prosedur Terapi Bekam
- Tips Memilih Terapis Bekam
- Hubungi Dokter Ini sebelum Menjalani Terapi Bekam
Halodoc, Jakarta – Bekam merupakan salah satu pengobatan alternatif yang cukup populer dan banyak peminatnya karena mampu mengatasi banyak masalah kesehatan.
Terapi yang berasal dari Timur Tengah dan Cina ini bisa kamu lakukan dengan menggunakan cangkir khusus untuk mengisap racun atau darah kotor yang ada dalam tubuh.
Banyak yang meyakini metode pengobatan ini mampu mengurangi perasaan sakit, peradangan, relaksasi, dan masih banyak lagi. Mau tahu apa saja manfaat bekam untuk kesehatan tubuh?
Apa Itu bekam?
Bekam adalah salah satu dari banyak metode pengobatan tradisional Cina untuk menghilangkan stagnasi dan merangsang aliran qi (chi). Qi adalah aliran bebas energi vital yang beredar melalui tubuh dan dunia sekitar kita. Jika qi terganggu, hal itu bisa menimbulkan stagnasi (penyumbatan) atau ketidakseimbangan dalam tubuh.
Jadi, bekam menghilangkan penyumbatan energi yang diidentifikasi oleh praktisi pengobatan Cina tradisional sebagai penghalang aliran qi yang sehat yang bisa menyebabkan penyakit.
Intinya, bekam bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah, mengendurkan fasia atau jaringan ikat, dan karenanya bisa merangsang penyembuhan.
Ini mirip dengan cara pemijatan jaringan dalam yang dapat kamu gunakan untuk memecah jaringan parut dan mengurangi rasa sakit.Selain bekam, cari tahu juga Ini Langkah Sederhana untuk Meredakan Nyeri Otot.
Berbagai Manfaat Bekam untuk Kesehatan
Mengacu pada Journal of Acupuncture and Meridian Studies dan studi lainnya, terapi ini dapat mengatasi beberapa penyakit lokal atau sistematik.
Beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan, antara lain:
1. Meningkatkan aliran darah ke kulit
Bekam terkenal mampu mengoptimalkan aliran darah. Hal ini terdapat dalam sebuah jurnal berjudul Cupping Therapy: An Analysis of The Effects of Suction on Skin and The Possible Influence on Human Health, yang dipublikasikan oleh Complementary Therapies in Clinical Practice.
Menurut penelitian tersebut terapi bekam mampu meningkatkan aliran darah dan meregangkan jaringan di bawah area bekam.
Ketika aliran darah berjalan baik dalam tubuh, hal ini membuat tubuh dapat menyembuhkan berbagai peradangan atau keluhan secara alami.
2. Mengubah sifat biomekanik pada kulit
Sifat biomekanik dalam kulit mampu menjaga kesehatan kulit. Kondisi ini membuat kulit tetap elastis, kulit mampu terlindungi dari berbagai paparan virus atau bakteri, hingga mencegah penuaan dini pada kulit.
3. Meningkatkan toleransi nyeri
Terapi bekam dapat menurunkan nyeri yang terjadi pada tubuh karena aliran darah yang lebih optimal.
Namun, saat tindakannya, terkadang kondisi ini memicu rasa nyeri, tetapi rasa nyeri bervariasi dan tidak menyakitkan.
4. Mengurangi peradangan
Berbagai penyakit yang terjadi akibat adanya peradangan dalam tubuh dapat membaik dengan melakukan bekam. Salah satunya adalah arthritis.
Melansir dari Journal of Advanced Pharmaceutical Technology and Research, terdapat sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi efek terapi bekam dengan penyakit radang sendi.
Hasilnya, terapi bekam menunjukkan hasil yang efektif dan signifikan untuk mengurangi peradangan pada radang sendi, menghilangkan nyeri, hingga menurunkan kekakuan pada sendi.
5. Meningkatkan imunitas seluler
Manfaat bekam yang paling utama adalah melancarkan aliran darah. Ketika aliran darah optimal, maka imunitas seluler juga akan menjadi lebih optimal.
Imunitas seluler adalah respons imun tubuh yang berfungsi mencegah paparan bakteri dan virus.
6. Menurunkan risiko penyakit asam urat
Rutin melakukan bekam diduga dapat menurunkan risiko penyakit asam urat dalam tubuh.
Akan tetapi, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut terkait terapi bekam dengan penyakit asam urat.
Hal yang perlu ditegaskan, kamu juga perlu menjalani pola makan dan gaya hidup sehat untuk mengelola gejala atau menurunkan risiko penyakit asam urat.
7. Mengatasi sakit kepala dan migrain
Terdapat sebuah penelitian di jurnal Biomedical Research and Therapy (2019) mengenai terapi bekam.
Penelitian ini meneliti 132 orang yang mengidap sakit kepala kronis dan migrain.
Hasilnya, sakit kepala yang mereka alami terasa membaik dengan menjalani terapi bekam.
Mereka juga mengalami penurunan nyeri yang cukup signifikan daripada kelompok yang tidak menjalani terapi bekam.
8. Mengatasi kesuburan dan gangguan ginekologi
Melakukan bekam nyatanya dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kesuburan dan mengatasi gangguan ginekologi yang dialami.
Melansir dari jurnal Medical Acupunture dengan judul Positive Effect of Acupuncture and Cupping in Infertility Treatment, terapi akupunktur yang dilanjutkan dengan bekam dapat melepaskan stres, dan memperbaiki kondisi saluran tuba falopi sehingga meningkatkan kesuburan.
Selain bekam, kamu juga perlu tahu Manfaat Terapi Akupunktur untuk Kesehatan Tubuh.
9. Mengatasi berbagai penyakit
Bekam secara tradisional juga sudah bisa kamu gunakan untuk mengatasi gangguan paru-paru seperti batuk, kongesti bronkus, dan asma.
Terapi ini juga secara tradisional bisa mengatasi kelumpuhan (paralisis), keluhan pencernaan, dan nyeri.
Para peneliti bahkan telah mempelajari bekam (terutama di Cina), dan mereka menemukan manfaat terapi tersebut untuk beberapa kondisi seperti:
- Kecemasan.
- Depresi.
- Sakit punggung.
- Varises.
- Tekanan darah tinggi.
- Eksim.
- Jerawat.
- Radang sendi.
- Fibromyalgia.
- Diabetes.
- Anemia.
- Herpes zoster (herpes zoster).
- Insomnia.
- Asam urat.
Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih para ahli butuhkan untuk mengonfirmasi manfaat dari terapi ini. Tujuannya untuk mendukung kesehatan atau penyembuhan dari penyakit.
Prosedur Terapi Bekam
Sebelum menjalani terapi, kamu mungkin perlu mengonsumsi makanan ringan dalam 2-3 jam sebelum sesi berlangsung.
Berdasarkan metodenya, bekam terbagi menjadi dua jenis, yaitu bekam kering dan bekam basah. Selama perawatan, berikut langkah-langkahnya:
- Praktisi akan bertanya terkait gejala yang kamu rasakan, bahkan memeriksa riwayat kesehatan untuk seseorang yang pertama kali melakukannya.
- Sebelum memulai terapi, praktisi akan memasukkan bahan yang mudah terbakar, seperti alkohol, racikan herbal, atau kertas khusus ke dalam cangkir dan membakarnya.
- Ketika api mati, cangkir akan langsung terapis letakkan pada permukaan kulit. Kamu mungkin akan merasa ada tekanan mengisap saat cangkir menempel pada tubuh. Hal itu karena udara di dalam cangkir menciptakan ruang hampa yang menarik kulit dan otot ke dalam cangkir.
- Praktisi mungkin membiarkan kamu beristirahat selama beberapa menit hingga waktunya melepaskan cangkir. Pada terapi bekam kering, cangkir akan menempel dalam waktu yang sudah ditentukan, biasanya sekitar 3 menit. Sedangkan pada terapi basah, cangkir akan menempel selama 3 menit.
- Terapis akan mengangkat cangkir dan membuat sayatan kecil pada area kulit tersebut untuk mengeluarkan darah. Lalu, cangkir akan terapis letakkan kembali di tempat semula untuk penyedotan kedua selama beberapa menit untuk mengeluarkan darah.
- Setelah selesai, terapis akan mengolesi bagian yang terluka dengan salep antibiotik dan kemudian ia tutup dengan perban untuk mencegah infeksi. Perlu kamu ketahui, kulit bisa memerah bahkan memar ringan setelahnya. Hal itu wajar karena pembuluh darah merespons perubahan tekanan.
Namun sekarang ini, bekam bisa kamu lakukan dengan pompa karet untuk menciptakan isapan daripada cara tradisional yang menggunakan metode panas.
Untuk efektivitasnya sendiri belum bisa para ahli pastikan lebih baik mana dari dua tindakan tersebut.
Cari tahu juga manfaat bekam pada bagian kepala melalui artikel ini “Benarkah Terapi Bekam di Kepala Bermanfaat untuk Kesehatan?”.
Tips Memilih Terapis Bekam
Pastikan untuk memilih terapis yang profesional saat melakukan bekam. Ketika kamu tepat dalam memilih terapis, maka rasa nyeri yang muncul akibat bekam pun dapat menurun.
Dengan begitu, kamu bisa menjalani terapi ini dengan lebih nyaman.
Jangan lupa untuk memilih terapis bekam yang memastikan kebersihan dan sterilisasi peralatan yang digunakan.
Mangkuk atau gelas bekam bisa terbuat dari kaca, plastik, bambu, atau seramik.
Nah, pastikan terapis telah membersihkan dan mensterilisasi gelas untuk mencegah penularan penyakit.
Hubungi Dokter Ini sebelum Menjalani Terapi Bekam
Sebelum melakukan terapi bekam, ada baiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter di Halodoc.
Tujuannya agar kamu terhindar dari hal yang tidak diinginkan dari efek samping terapi bekam.
Mereka bisa memberikan saran apakah kamu bisa melakukan terapi ini atau tidak berdasarkan kondisi kesehatan yang kamu miliki.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Bendy Dwi Irawan
Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Bendy Dwi Irawan. Ia merupakan lulusan Universitas Malahayati Lampung pada 2019.
Saat ini, dr. Bendy Dwi Irawan berpraktik di Lampung Utara dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR JE00000236113617.
Dengan pengalaman selama 4 tahun, dr. Bendy Dwi Irawan bisa memberikan informasi di Halodoc sebelum kamu melakukan bekam.
Chat dr. Bendy Dwi Irawan mulai dari Rp 22.500,- di Halodoc.
2. dr. Rama Dani Putra
Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Rama Dani Putra. Ia merupakan lulusan Universitas Baiturrahmah pada 2016.
Saat ini, ia berpraktik di Batam, Riau, dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR 1311100223174037.
Dengan pengalaman selama 7 tahun, dr. Rama Dani Putra bisa memberikan informasi di Halodoc apabila kamu hendak melakukan bekam.
Chat dr. Rama Dani Putra mulai dari Rp 50.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi apabila kamu hendak melakukan bekam.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apa lagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!