Ini Beberapa Faktor yang Bisa Sebabkan Anak Jadi Pelaku Bullying
“Bullying atau perundungan dapat terjadi pada rentang usia anak hingga remaja. Agar orang tua lebih siaga, penting untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya bullying.”

DAFTAR ISI
Halodoc, Jakarta – Dalam realitas kompleksnya kehidupan anak-anak, terdapat sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi perilaku mereka menjadi pelaku bully atau perundungan.
Dari lingkungan keluarga yang tidak stabil, hingga tekanan sosial di sekolah, setiap elemen memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir dan perilaku anak.
Memahami faktor-faktor ini adalah langkah pertama yang krusial dalam upaya mencegah dan mengatasi kasus bullying di kalangan anak-anak.
Faktor Penyebab Perilaku Bullying
Dalam fenomena perilaku bullying pada anak-anak, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kemunculannya.
Faktor-faktor tersebut sangat beragam, mulai dari lingkungan keluarga yang kurang mendukung hingga interaksi sosial di lingkungan sekolah yang tidak sehat.
Jadi, apa saja faktor kunci yang secara signifikan berkontribusi terhadap munculnya perilaku bullying pada anak-anak? Berikut adalah contohnya:
1. Kurangnya kasih sayang orang tua
Kurangnya kasih sayang dari orang tua dapat menjadi salah satu faktor utama yang memicu perilaku bully pada anak-anak.
Pola asuh anak yang kurang memberi perhatian atau cinta yang memadai di rumah membuat anak mencari bentuk perhatian di tempat lain, termasuk melalui perilaku bully.
Kekurangan interaksi positif dengan orang tua juga dapat mengakibatkan rendahnya empati dan pengertian terhadap perasaan orang lain, yang menjadi dasar dari perilaku bullying.
2. Berasal dari keluarga yang kasar
Anak-anak dari keluarga yang melakukan kekerasan lebih berisiko terlibat dalam perilaku bullying daripada teman sebaya mereka karena mereka sering memandang kekerasan sebagai hal yang biasa.
Ketika menghadapi anak yang sering menunjukkan kemarahan terhadap orang lain, lebih baik untuk tidak langsung membuat kesimpulan.
Sebaliknya, perlu waktu untuk menyelidiki keadaan di rumah mereka. Anak-anak ini mungkin memerlukan dukungan dan konseling tambahan, bukan hanya tindakan disipliner untuk mengatasi perilaku intimidasi yang mereka alami.
3. Mengalami bullying yang dilakukan oleh saudara
Ketika seorang kakak melakukan kekerasan kepada adiknya, meskipun dalam konteks bercanda, hal ini menimbulkan perasaan tidak berdaya. Ini juga merupakan intimidasi terhadap saudara kandung.
Untuk mendapatkan kembali perasaan berkuasa, anak-anak ini mungkin menindas orang lain, bahkan terkadang meniru kakaknya.
Untuk hal ini, orang tua perlu waspada dan mengetahui Dampak Bullying yang Dilakukan Saudara Kandung.
4. Perasaan rendah diri
Anak-anak yang memiliki perasaan rendah diri cenderung lebih rentan mengalami bullying karena perilaku itu memberikan mereka perasaan kuasa dan kontrol, hal-hal yang dirasakan mereka kurang dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka mungkin juga menggertak atau membesar-besarkan kemampuan mereka untuk menyembunyikan rasa rendah diri.
Perlu diingat bahwa meskipun tindakan bullying menarik perhatian negatif, tetap saja itu adalah bentuk perhatian.
5. Korban bullying
Dalam banyak kasus, anak-anak melakukan bullying karena mereka sendiri telah menjadi korban bullying.
Mereka sering mengalami tekanan dan memiliki ciri-ciri yang serupa dengan korban bullying lainnya.
Untuk meredakan rasa sakit yang mereka alami, mereka mungkin berusaha menindas orang lain. Setiap kali ada insiden bullying, penting untuk menyelidiki secara menyeluruh.
Jika pelaku bully juga merupakan korban bullying, mereka memerlukan dukungan dan bimbingan untuk mengatasi perilaku mereka.
Itulah faktor-faktor penyebab anak menjadi pelaku bullying. Orang tua dan lingkungan menjadi faktor penting terjadinya bullying terhadap anak.
Perlu diingat bahwa setiap kasus bullying bisa berbeda-beda. Jadi, orang tua perlu untuk memberikan dukungan, mendengarkan, dan bertindak cepat untuk membantu anak menghadapi situasi bullying.
Jika membutuhkan konsultasi psikolog, jangan ragu untuk menghubungi mereka melalui aplikasi Halodoc!
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang!