Ini Berbagai Fakta tentang Masuk Angin dari Sisi Medis

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 September 2023

“Faktanya, masuk angin tidak ada dalam istilah medis dan bukanlah suatu penyakit. Gejala yang orang kira sebagai masuk angin, bisa jadi tanda dari kondisi medis tertentu.”

Ini Berbagai Fakta tentang Masuk Angin dari Sisi MedisIni Berbagai Fakta tentang Masuk Angin dari Sisi Medis

Halodoc, Jakarta – Semua orang Indonesia tentu familiar dengan kondisi masuk angin. Biasanya, saat tubuh terasa tidak enak, pegal-pegal, kembung atau sakit kepala, orang langsung mengira bahwa itu mungkin karena masuk angin.

Perlu kamu ketahui, masuk angin bukan istilah yang ada di dalam dunia medis. Kondisi tersebut bukan suatu penyakit, melainkan hanya istilah yang masyarakat Indonesia sering gunakan untuk menggambarkan keluhan saat tubuh terasa tidak enak.

Untuk lebih mengetahui tentang kondisi ini, simak fakta lengkap di sini!

Penyebab Masuk Angin

Fakta yang paling penting kamu pahami tentang kondisi ini adalah penyebab utamanya tidak berkaitan langsung dengan angin atau hujan. 

Kondisi ini seringkali muncul akibat daya tahan tubuh menurun, sehingga tubuh rentan terinfeksi virus maupun bakteri.

Alasan mengapa orang mengaitkan kondisi ini dengan angin dan hujan masih belum diketahui secara pasti.

Hanya saja, kurang paparan sinar matahari saat musim hujan memang bisa membuat tubuh kurang memproduksi vitamin D.

Kecukupan vitamin D, maupun vitamin C, E, dan E sangat penting dalam menjaga daya tahan tubuh. Jika asupan vitamin tersebut kurang, maka dapat membuat imunitas tubuh menurun.

Alhasil, risiko munculnya penyakit dengan berbagai gejala pun jadi meningkat.

Kondisi Medis yang Sering Disebut Masuk Angin

Seperti yang sudah tertulis di atas, bahwa kondisi ini bukanlah istilah medis dari suatu penyakit.

Namun, gejala yang sering orang keluhkan dari masuk angin bisa saja merupakan tanda dari beberapa penyakit berikut:

1. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)

ISPA seringkali muncul beserta gejala demam, pilek, dan batuk. Penyebab penyakit ini bisa karena virus atau bakteri.

Kebanyakan infeksi saluran pernapasan atas memiliki gejala ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Namun, jika sudah menyerang saluran pernapasan bawah (trakea dan saluran udara dalam paru-paru), gejalanya akan lebih berat.

Misalnya pada pneumonia, dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

2. Gangguan pencernaan

Gejala seperti mual, muntah, perut kembung, diare, sendawa, dan sensasi perih atau nyeri ulu hati seringkali muncul saat seseorang mengalami gangguan pencernaan.

Nah, gejala tersebut juga sering orang sebut sebagai masuk angin. 

Ada berbagai penyebab gangguan pencernaan, mulai dari GERD, infeksi virus atau bakteri, keracunan makanan, atau alergi. 

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas, asam, atau berlemak juga bisa mengganggu pencernaan.

3. COVID-19

Di awal kemunculan COVID-19, orang banyak salah mengartikan bahwa gejala infeksi virus corona tersebut sebagai masuk angin.

Beberapa gejala COVID-19 yaitu demam, meriang, lemas, nyeri otot, mual, muntah, dan diare. 

4. Penyakit jantung

Seseorang mengalami penyakit jantung ketika otot jantung tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen dalam jumlah cukup. 

Hal tersebut dapat terjadi sebagai akibat adanya sumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah jantung.

Alhasil, pengidap penyakit jantung seringkali mengeluhkan nyeri dada yang dianggap sebagai masuk angin.

Keluhan tersebut berupa nyeri ulu hati atau nyeri dada yang menjalar ke lengan, leher atau punggung, serta lemas dan pusing.

5. Demam berdarah dan malaria

Demam berdarah dan maria bisa menyebabkan gejala yang orang keluhkan saat masuk angin. Misalnya, demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan lemas.

Kedua penyakit ini dapat menular melalui gigitan nyamuk. Apabila kamu tidak menangani penyakit tersebut secara tepat, maka dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian.

Mengingat banyak penyakit serius yang disalahartikan sebagai masuk angin, maka kamu perlu berhati-hati dan tidak menyepelekan apapun gejala yang muncul.

Terutama jika gejala terasa cukup  berat dan tidak kunjung membaik. Jika kamu mengalami keluhan selama lebih dari tiga hari, lemas, muntah, dan diare, atau nyeri dada dengan riwayat penyakit jantung, kamu perlu segera menghubungi dokter.

Cara Mengatasi Masuk Angin yang Gejalanya Ringan

Umumnya gejala yang orang keluhkan sebagai masuk angin dapat sembuh sendiri. Meski begitu rasanya tetap tidak nyaman dan mengganggu aktivitas.

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meredakan gejalanya, yaitu:

  • Banyak minum air putih, terutama jika mengalami muntah dan diare. Hal tersebut untuk mencegah dehidrasi.
  • Minum air hangat untuk membantu melegakan gejala infeksi saluran napas. Kamu juga bisa mencampurkan madu atau jahe ke dalam air hangat untuk menghangatkan tubuh.
  • Cukupi kebutuhan istirahat untuk memperkuat daya tahan tubuh agar dapat melawan infeksi.
  • Berhenti merokok dan hindari minum minuman berkafein dan alkohol.
  • Konsumsi obat penurun panas, jika gejala disertai demam dan nyeri otot. 

Itulah fakta tentang masuk angin yang perlu kamu pahami.

Jika kamu atau anggota keluarga mengalami gejala yang sering dikeluhkan sebagai masuk angin, tidak ada salahnya untuk segera menghubungi dokter.

Sebab, bisa jadi gejala yang kamu kira sebagai masuk angin merupakan tanda dari kondisi medis yang lebih serius. 

Klik gambar di bawah untuk mulai konsultasi dokter di Halodoc dengan biaya yang lebih terjangkau.✔️

chat dokter halodoc
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Cold remedies: What works, what doesn’t, what can’t hurt; Common cold.
Healthline. Diakses pada 2023. Acute Respiratory Infection.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan