Ini Cara Mengamati Gangguan Makan pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Juli 2020
Ini Cara Mengamati Gangguan Makan pada AnakIni Cara Mengamati Gangguan Makan pada Anak

Halodoc, Jakarta – Siapa bilang gangguan makan hanya dialami oleh orang dewasa saja? Nyatanya, anak-anak dan remaja pun bisa mengalami gangguan makan. Namun, gangguan makan pada anak seringkali tidak disadari karena sering disalahkira sebagai masalah makan biasa yang wajar dialami oleh anak-anak. 

Itulah mengapa penting bagi orangtua untuk mengetahui cara mengamati gejala-gejala gangguan makan pada anak, agar pengobatan dapat dilakukan segera mungkin, sehingga masalah tersebut tidak sampai mengganggu pertumbuhan Si Kecil.

Gangguan makan adalah gangguan yang memengaruhi sikap seseorang terhadap makanan yang menyebabkan perubahan perilaku dan kebiasaan makannya. Hal ini dapat menjadi kondisi serius yang membahayakan kesehatan, emosi, dan hubungannya dengan orang lain. 


Jenis Gangguan Makan dan Ciri-cirinya

Jenis gangguan makan yang cukup umum dan mungkin saja bisa dialami oleh anak dan remaja, antara lain anoreksia, bulimia, binge-eating, dan gangguan makan yang bersifat menjauhi makanan (avoidant/restrictive food intake disorder atau ARFID).

  • Anoreksia

Ciri-ciri anak yang mengidap anoreksia, yaitu:

  • Makan sangat sedikit dengan sengaja. Hal ini menyebabkan berat badan anak menurun drastis.
  • Sangat takut mengalami kenaikan berat badan atau takut gemuk.
  • Memiliki citra tubuh yang terdistorsi. Pengidap merasa dirinya gemuk, bahkan ketika ia sangat kurus.

Untuk menurunkan berat badan, anak-anak dan remaja yang mengidap anoreksia juga bisa melakukan beberapa cara, seperti olahraga secara berlebihan atau mengonsumsi obat pencahar.

  • Bulimia

Ciri-ciri anak yang mengidap bulimia:

  • Makan secara berlebihan dan seringkali tidak bisa berhenti. Kondisi ini disebut juga binge-eating.
  • Melakukan apapun untuk mengatasi efek makan secara berlebihan. Misalnya, ia mungkin membuat diri sendiri memuntahkan dengan sengaja makanan yang baru dimakannya. Hal ini untuk mencegah penambahan berat badan. Selain itu, mereka juga dapat mengonsumsi obat pencahar atau berolahraga secara berlebihan.
  • Menilai diri sendiri berdasarkan bentuk dan berat badan.

Anak-anak dan remaja yang mengidap bulimia dapat makan dalam porsi yang sangat banyak daripada kebanyakan orang selama periode waktu tertentu. Bila anak mengonsumsi banyak makanan dan mengeluarkannya lagi secara teratur, maka bisa jadi ia mengidap bulimia. 

Namun, kebanyakan pengidap bulimia biasanya makan dan mengeluarkan makanan dari tubuhnya secara sembunyi-sembunyi. Tidak seperti pengidap anoreksia, orang dengan bulimia bisa memiliki tubuh yang kurus atau berat badan rata-rata dan kelebihan berat badan.

  • Binge-eating

Anak yang mengidap gangguan makan binge-eating memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Makan secara berlebihan dan seringkali tidak bisa berhenti.
  • Makan dalam jumlah yang banyak, bahkan ketika ia tidak lapar.
  • Mungkin merasa kesal atau bermasalah setelah makan secara berlebihan.
  • Berat badan meningkat secara signifikan dan mungkin menjadi sangat gemuk.

Orang dengan binge-eating mengonsumsi makanan lebih cepat dari biasanya. Mereka juga cenderung makan sendirian, sehingga orang lain tidak melihat seberapa banyak makanan yang mereka makan. Namun, tidak seperti pengidap bulimia, orang dengan gangguan binge-eating tidak memuntahkan kembali atau minum obat pencahar untuk menebus makanan yang dikonsumsinya secara berlebihan.

Baca juga: 4 Terapi Pengobatan untuk Atasi Binge Eating Disorder

  • ARFID

Orang dengan gangguan asupan makanan terbatas memiliki ciri-ciri berikut:

  • Tidak tertarik pada makanan atau menghindari makanan.
  • Berat badan menurun.
  • Tidak takut dengan kenaikan berat badan.
  • Tidak memiliki citra tubuh yang buruk.

Orang-orang dengan ARFID tidak suka makan karena mereka telah mati rasa atau tidak tertarik dengan bau, rasa, tekstur, atau warna makanan. Mereka mungkin juga takut tersedak atau muntah. Namun, mereka tidak memiliki anoreksia, bulimia, atau masalah medis lain yang menjelaskan perilaku makannya.

Baca juga: Anak Susah Makan? Begini Cara Mengatasinya


Cara Mengamati Gangguan Makan pada Anak

Karena merasa malu, enggan, atau tidak tahu bagaimana caranya, anak yang mengalami gangguan makan mungkin tidak akan menceritakan gangguan yang mereka miliki pada orangtua. Karena itu, orangtua dapat mewaspadai gangguan makan pada anak dengan mengamati tanda-tanda berikut:

  • Perubahan Berat Badan yang Tidak Normal

Seiring pertumbuhannya, anak-anak harus mengalami pertambahan berat badan yang sesuai. Bila berat badan anak tidak bertambah, malah turun, hal ini bisa menjadi salah satu tanda gangguan makan. Fluktuasi berat badan yang drastis dan tidak dapat dijelaskan juga dapat mencerminkan gangguan makan.

  • Menghindari Makan Bersama Keluarga

Makan bersama keluarga dapat mendorong kebiasaan makan yang sehat pada anak-anak. Namun, beberapa anak dengan gangguan makan biasanya enggan makan bersama keluarga. Berhati-hatilah bila anak selalu mencari cara untuk menghindari makan bersama keluarga, seperti bersikeras ingin makan bersama teman atau menolak makan di depan anggota keluarga lain.

Tanda peringatan gangguan makan lainnya yang perlu diwaspadai orangtua adalah bila anak mulai memberi perhatian yang berlebihan terhadap cara pengolahan makanan (seperti digoreng vs dipanggang, dengan mentega vs tanpa mentega), porsi makanan (terlalu banyak atau terlalu sedikit), dan label yang tertera pada kemasan makanan.

Baca juga: Terobsesi Makanan Sehat, Waspada Gejala Ortoreksia

  • Peningkatan Aktivitas Fisik

Anak-anak yang mengidap gangguan makan dapat berolahraga secara kompulsif. Berolahraga secara kompulsif tidak selalu menandakan gangguan makan, tetapi keduanya seringkali berkaitan. Pada pengidap anoreksia nervosa, olahraga berlebihan biasanya bertujuan untuk mengendalikan berat badan dan dapat meningkat menjadi lebih ekstrem. Sedangkan untuk pengidap bulimia, olahraga berlebihan menjadi cara untuk mengompensasi makan berlebihan.

  • Menjadi Sangat Fokus pada Penampilan

Seorang anak yang menghabiskan banyak waktu di depan cermin atau terlalu sering menimbang diri mereka juga bisa menjadi tanda yang perlu mendapat perhatian khusus dari orangtua.

Itulah cara mengamati gangguan makan pada anak. Bila Si Kecil menunjukkan ciri-ciri gangguan makan, coba bicarakan saja pada dokter dengan menggunakan saja aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, untuk minta saran kesehatan kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Eating Disorders.
Walden Behavioral Care. Diakses pada 2020. 8 Silent Signs of Eating Disorders in Children.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan