Ini Fakta Ikan Buntal, Hewan Beracun yang Tak Boleh Dikonsumsi
Ikan buntal mengandung racun mematikan, sehingga konsumsinya berisiko tinggi.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Ikan Buntal?
- Ketahui Fakta Ikan Buntal
- Apa Kata Riset?
- Waspadai Gejala Keracunan Ikan Buntal
Ikan buntal, atau dikenal juga sebagai pufferfish adalah salah satu makhluk laut paling unik sekaligus berbahaya di dunia. Hewan ini terkenal karena kemampuannya menggembungkan tubuh saat merasa terancam, membuatnya terlihat seperti balon berduri yang sulit dimangsa.
Namun, yang lebih mencengangkan dari ikan buntal adalah racunnya, tetrodotoxin, yang sangat mematikan bahkan dalam jumlah kecil.
Dengan bahaya yang mengintai, kamu perlu berhati-hati dan dianjurkan untuk tidak mengonsumsi ikan buntal ini.
Apa Itu Ikan Buntal?
Ikan buntal, atau dikenal dengan nama ilmiah Tetraodontidae, adalah keluarga ikan air asin dan air tawar yang terkenal karena kemampuannya menggembungkan tubuh menjadi bulat saat merasa terancam.
Proses ini dilakukan dengan mengisi perutnya dengan air atau udara, sehingga mereka tampak lebih besar dan sulit dimangsa.
Ikan buntal umumnya ditemukan di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia, termasuk di Asia, Afrika, dan Amerika.
Meskipun menarik, ikan buntal mengandung racun berbahaya bernama tetrodotoxin, yang terkonsentrasi di organ tertentu seperti hati dan ovarium.
Racun ini menjadikannya salah satu hewan paling mematikan di dunia jika tidak ditangani dengan benar.
Ketahui Fakta Ikan Buntal
Ikan buntal dikenal dengan kemampuan uniknya untuk mengembang seperti balon dengan cara menyedot air ke dalam perut agar sulit dimangsa oleh predator.
Namun, ada banyak hal menarik lain tentang ikan buntal selain kemampuan ini. Berikut fakta-fakta menarik yang perlu kamu tahu:
1. Lebih dari 190 Spesies Ikan Buntal
Terdapat lebih dari 190 jenis ikan buntal di dunia. Sebagian besar jenis ikan ini hidup di air laut, meskipun ada kurang dari 30 spesies yang juga hidup di air tawar.
Pada umumnya, jenis ikan ini memiliki karakteristik tubuh dengan bentuk bulat, meski terdapat beberapa spesies yang berbentuk kotak.
2. Tidak Bersisik dan Tidak Berduri
Berbeda dengan kerabatnya, ikan landak berduri, ikan buntal sebenarnya memiliki kulit kasar tanpa sisik atau duri.
Kulit mereka yang bertekstur itulah yang memberikan perlindungan tambahan dari ancaman predator.
3. Memiliki Gigi Unik
Ikan buntal memiliki empat gigi, dua di atas dan dua di bawah. Gigi ini menyatu membentuk paruh tajam.
Gigi ini juga terus tumbuh, sehingga mereka perlu menggerogoti benda keras, seperti cangkang kerang, untuk mencegah gigi tumbuh berlebihan.
4. Racun Mematikan
Hampir semua ikan buntal mengandung tetrodotoxin, racun yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian.
Racun ini ditemukan di hati, organ reproduksi, dan kulit mereka, sehingga memakan ikan buntal tanpa persiapan yang tepat sangat berisiko.
Nah, Ini 6 Ciri-Ciri Keracunan Makanan dan Cara Mengobatinya.
5. Menjadi Hidangan Tradisional Jepang
Meskipun terkenal akan kandungan racunnya, ikan buntal memiliki daya tarik tersendiri di dunia kuliner.
Di Jepang, daging ikan buntal diolah menjadi hidangan mahal nan eksklusif yang biasa disebut dengan fugu.
Namun, proses persiapannya membutuhkan koki berlisensi khusus untuk memastikan bagian beracun dibuang sepenuhnya.
6. Perlu Perawatan Tinggi untuk Dipelihara
Memelihara ikan buntal membutuhkan perhatian ekstra. Mereka memerlukan akuarium yang besar dengan habitat yang dirancang khusus, makanan yang sesuai, serta sistem filtrasi air yang baik.
Selain itu, ikan buntal dapat hidup hingga 10 tahun jika dirawat dengan baik, jadi pastikan kamu siap untuk komitmen jangka panjang.
Apa Kata Riset?
Penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal Cureus pada 2023, telah mengkaji efek berbahaya racun tetrodotoksin (TTX) yang ditemukan pada ikan buntal.
Dalam kasus tersebut tercatat seorang pria berusia 60 tahun yang mengalami keracunan setelah mengonsumsi hati ikan buntal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa racun TTX adalah neurotoksin mematikan yang dapat menyebabkan kelumpuhan, gagal napas, bahkan kematian.
Racun ini tetap aktif meskipun ikan telah dimasak. Dalam kasus ini, pasien yang menerima perawatan suportif pulih secara bertahap dan diperbolehkan pulang setelah tiga hari.
Penelitian menekankan pentingnya diagnosis dan penanganan yang cepat untuk mencegah dampak fatal, serta perlunya edukasi publik mengenai bahaya konsumsi bagian beracun dari ikan buntal.
Fakta Menarik
1. Racun tetrodotoxin pada ikan buntal 1.200 kali lebih berbahaya daripada sianida, cukup untuk membunuh manusia dalam jumlah mikrogram.
2. Ikan buntal dapat menggembungkan tubuhnya dengan menyerap air atau udara untuk menakuti predator.
3. Di Jepang, ikan buntal dijadikan hidangan mewah, namun hanya koki bersertifikat yang boleh mengolahnya untuk menghindari risiko keracunan.
Waspadai Gejala Keracunan Ikan Buntal
Gejala keracunan ikan buntal umumnya muncul dalam waktu 10-45 menit setelah mengonsumsi racun tetrodotoxin yang terdapat pada ikan ini.
Berikut adalah tanda-tanda awal yang umumnya akan terjadi:
- Mati rasa dan kesemutan di sekitar mulut.
- Produksi air liur berlebihan.
- Mual dan muntah.
Sementara itu, gejala lanjutan keracunan ikan buntal ditandai oleh:
- Kelumpuhan otot.
- Kehilangan kesadaran.
- Gagal napas.
Jika tidak segera ditangani, gejala dapat berlanjut menjadi fatal dan menyebabkan komplikasi berbahaya, termasuk kematian.
Penting untuk segera mencari bantuan medis apabila gejala-gejala tersebut muncul setelah mengonsumsi ikan buntal.
Nah, jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait kandungan ikan buntal, kamu bisa menghubungi dokter spesialis gizi di Halodoc.
Mereka siap memberikan layanan konsultasi seputar kandungan pada ikan buntal, maupun penanganan terhadap keracunan ikan buntal.
Tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!