Ini Imunisasi yang Wajib Diberikan pada Anak

Halodoc, Jakarta - Sebagai orangtua, kamu pasti ingin terus melakukan apa pun untuk bisa melindungi anak dan menjaga mereka tetap aman dan sehat. Oleh karena itu, sedari anak lahir, ia harus secara berkala diberikan imunisasi. Sebab, ini adalah cara penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya.
Para ahli kesehatan merekomendasikan agar beberapa vaksin diberikan selama masa bayi dan masa kanak-kanak. Untuk bayi baru lahir, ASI memang dapat membantu melindungi dari berbagai penyakit. Namun, kekebalan ini hilang setelah menyusui selesai, apalagi karena satu dan lain hal, ada anak bayi yang tidak diberi ASI sama sekali. Diberi ASI atau tidak, vaksin tetap penting untuk diberikan untuk melindungi mereka dari penyakit. Vaksin juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ke seluruh populasi melalui kekebalan kelompok.
Baca juga: Ketahui Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun
Imunisasi untuk Anak
Vaksin akan bekerja dengan meniru infeksi penyakit tertentu (tetapi bukan gejalanya) di tubuh anak. Ini akan mendorong sistem kekebalan anak untuk mengembangkan senjata yang disebut antibodi.
Antibodi ini melawan penyakit yang seharusnya dicegah oleh vaksin. Dengan tubuhnya yang sekarang siap untuk membuat antibodi, sistem kekebalan anak dapat mengalahkan infeksi penyakit tersebut di masa mendatang.
Vaksinasi tidak semuanya diberikan segera setelah bayi lahir. Masing-masing diberikan pada jadwal yang berbeda. Mereka sebagian besar diberi jarak selama 24 bulan pertama kehidupan anak, dan banyak diberikan dalam beberapa tahap atau dosis. Beberapa anak juga mungkin memerlukan jadwal yang berbeda, berdasarkan kondisi kesehatannya.
Baca juga: Pentingnya Imunisasi Sebelum dan Selama Kehamilan
Beberapa jenis imunisasi yang diberikan kepada anak antara lain:
- HepB: Vaksin ini akan melindungi anak dari hepatitis B (infeksi hati). HepB diberikan dalam tiga dosis. Dosis pertama diberikan pada saat lahir.
- RV: Melindungi anak dari rotavirus, penyebab utama diare. RV diberikan dalam dua atau tiga dosis, tergantung pada vaksin yang digunakan.
- DTaP: Melindungi dari difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan). Vaksin ini membutuhkan lima dosis selama masa bayi dan masa kanak-kanak. Booster Tdap atau Td kemudian diberikan selama masa remaja dan dewasa.
- Hib: Melindungi dari Haemophilus influenzae tipe b. Infeksi ini dulunya merupakan penyebab utama meningitis bakterial. Vaksinasi Hib diberikan dalam tiga atau empat dosis.
- PCV: Melindungi dari penyakit pneumokokus, termasuk pneumonia. PCV diberikan dalam empat dosis.
- IPV: Melindungi dari polio dan diberikan dalam empat dosis.
- Influenza (Flu): Melindungi dari flu, dan ini adalah vaksin musiman yang diberikan setiap tahun. Suntikan flu bisa diberikan kepada anak setiap tahun, mulai usia 6 bulan. (Dosis pertama untuk setiap anak di bawah usia 8 tahun adalah dua dosis yang diberikan dengan jarak 4 minggu.) Musim flu dapat berlangsung dari September hingga Mei.
- MMR: Melindungi dari penyakit campak, gondongan, dan rubella (campak Jerman). MMR diberikan dalam dua dosis. Dosis pertama direkomendasikan untuk bayi antara 12 dan 15 bulan. Dosis kedua biasanya diberikan antara usia 4 dan 6 tahun. Namun, dapat diberikan segera setelah 28 hari setelah dosis pertama.
- Varicella: Melindungi dari cacar air. Varicella dianjurkan untuk semua anak yang sehat, dan ia diberikan dalam dua dosis.
- HepA: Melindungi dari hepatitis A. Ia diberikan sebagai dua dosis antara usia 1 dan 2 tahun.
Baca juga: Senyum Bisa Buat Suntikan Tak Terasa Sakit, Benarkah?
Itulah beberapa jenis imunisasi yang perlu diberikan kepada anak. Namun, vaksin tak bisa selalu diandalkan untuk melindungi kesehatan anak. Kecukupan gizi juga merupakan salah satu penguat sistem imun anak agar terhindar dari penyakit. Kamu juga bisa beli vitamin atau suplemen makan untuk anak di Halodoc. Dengan layanan pesan antar, kamu jadi tak perlu lagi repot keluar rumah hanya untuk beli obat. Pesanan kamu pun akan dikirim dengan kondisi yang rapi kurang dari satu jam. Praktis bukan? Yuk, gunakan aplikasi Halodoc sekarang!