Ini Jadwal dan 15 Daftar Imunisasi yang Wajib bagi Anak
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan berbagai jenis imunisasi dasar untuk anak. Beberapa di antaranya adalah Imunisasi Hepatitis B, polio, rotavirus, influenza, HPV, dan dengue.

DAFTAR ISI
- Daftar dan Jadwal Imunisasi untuk Anak
- Imunisasi Hepatitis B
- Vaksin Polio
- Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin)
- Vaksin DTP (Difteri – Tetanus – Pertusis)
- Imunisasi Hib
- Vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
- Vaksin Rotavirus
- Imunisasi Influenza
- Vaksin MR/MMR (Measles, Rubella)/ (Mumps, Measles, Rubella)
- Imunisasi JE (Japanese Encephalitis)
- Vaksin Varisela
- Imunisasi Hepatitis A
- Vaksin Tifoid
- Imunisasi HPV (Human papillomavirus)
- Imunisasi Dengue
- Tujuan dan Manfaat Imunisasi Anak
Vaksinasi ataupun imunisasi anak tidak hanya melindungi anak dari penyakit mematikan, seperti polio, tetanus, dan difteri. Namun, juga menjaga penularan penyakit yang biasa menyebar dari satu anak ke anak lainnya.
Beberapa jenis penyakit yang bisa dicegah dengan pemberian imunisasi pada anak adalah tuberkulosis, hepatitis B, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, rubella, dan masih banyak lagi. Apa saja daftar imunisasi yang wajib bagi anak? Baca penjelasannya di sini!
Daftar dan Jadwal Imunisasi untuk Anak
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, imunisasi dasar lengkap untuk anak perlu dilakukan sesuai usianya. Memahami daftar vaksin wajib bayi adalah langkah awal yang krusial bagi orang tua untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal. Berikut ini jadwal imunisasi anak yang perlu diketahui orang tua:
1. Imunisasi Hepatitis B
Diberikan sebanyak 5 kali. Dimulai dari bayi yang usianya kurang dari 24 jam, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan 18 bulan. Sebagai bagian dari deretan vaksin wajib bayi, suntikan hepatitis B menciptakan kekebalan jangka panjang yang melindungi anak hingga masa dewasanya.
Vaksin ini dapat melindungi hepatitis B setelah masa kanak-kanak, hingga masa dewasanya.
2. Vaksin Polio
Imunisasi polio diberikan sebanyak 5 kali. Ketika bayi berusia 0 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan dan 18 bulan. Pemberian vaksin polio dapat menghasilkan antibodi dalam darah. Imunisasi anak ini dapat melindunginya dari kelumpuhan polio dengan mencegah penyebaran virus polio ke sistem saraf.
3. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin)
Vaksin BCG diberikan sekali, ketika anak baru lahir. Jenis vaksin wajib bayi ini membantu si kecil mengembangkan perlindungan terhadap tuberkulosis (TB) parah, seperti meningitis TBC.
Baca lebih lanjut mengenai aturan pemberian vaksin ini di artikel Usia Berapa Bayi Sebaiknya Diberikan Imunisasi BCG?
4. Vaksin DTP (Difteri – Tetanus – Pertusis)
Diberikan sebanyak 6 kali di beberapa rentang usia. Dosis pertama kedua dan ketiga diberikan ketika anak menginjak usia dua, tiga, dan empat bulan. Sedang dosis selanjut di usia 18 bulan, rentang 5 – 7 tahun, dan 10 – 18 tahun.
5. Imunisasi Hib
Merupakan imunisasi anak yang diberikan untuk mencegah infeksi Haemophilus influenzae tipe b. Imunisasi ini diberikan sebanyak empat kali, di usia 2, 3, 4, dan 18 bulan.
6. Vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
Diberikan ketika anak menginjak usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan rentang 12 – 15 bulan. Imunisasi anak ini bekerja mencegah infeksi bakteri pneumokokus penyebab pneumonia dan meningitis.
Masuk dalam daftar vaksin wajib bayi terbaru di Indonesia, PCV sangat efektif mencegah pneumonia dan meningitis akibat bakteri pneumokokus.
7. Vaksin Rotavirus
Dosis imunisasi ini sebanyak tiga kali. Diberikan ketika anak berusia 2, 4 dan 6 bulan. Pemberian vaksin ini dapat mencegah anak dari penyakit pencernaan. Beberapa gejala dari infeksi rotavirus adalah diare akut, muntah, sakit perut, dan demam.
8. Imunisasi Influenza
Mulai diberikan sejak anak usia 6 bulan yang diulang setiap tahun 18 tahun, untuk mencegah infeksi flu dan komplikasinya. Vaksin flu secara signifikan mengurangi risiko komplikasi akibat flu.
9. Vaksin MR/MMR (Measles, Rubella)/ (Mumps, Measles, Rubella)
Urutannya adalah di usia 9 bulan anak mendapatkan imunisasi MR pertamanya. Kemudian di rentang 15 – 18 bulan mendapatkan dosis kedua MR/MMR, baru dosis ketiga di rentang 5 – 7 tahun. Kelengkapan vaksin wajib bayi ini sangat penting untuk mencegah wabah campak dan gondongan.
10. Imunisasi JE (Japanese Encephalitis)
Imunisasi anak ini diberikan sebanyak dua kali, di usia 9 bulan dan 24 bulan. JE adalah penyakit yang menyebabkan radang otak yang penyebarannya melalui gigitan nyamuk. Gejalanya mirip flu biasa, namun lebih spesifik bisa menyebabkan kejang, leher kaku, tremor, dan ketidakmampuan berbicara.
11. Vaksin Varisela
Diberikan langsung sebanyak dua dosis di rentang usia 12 – 18 bulan. Tujuan utama dari pemberian vaksin ini adalah untuk mencegah cacar air. Cacar air pada anak bisa menyebabkan demam, sakit kepala, dan bercak kemerahan.
12. Imunisasi Hepatitis A
Imunisasi anak ini diberikan sebanyak dua dosis di rentang usia 12 – 24 bulan. Tujuannya untuk mencegah peradangan pada organ hati. Bila anak tidak diberi vaksin ini dan ternyata di kemudian hari terinfeksi, bukan tak mungkin bisa mengakibatkan komplikasi serius.
13. Vaksin Tifoid
Diberikan pertama kali di usia anak 24 bulan baru kemudian di usia 5 tahun diulang per tiga tahun pemberian satu dosisnya. Imunisasi ini diberikan untuk mencegah demam tifoid pada anak.
14. Imunisasi HPV (Human papillomavirus)
Diberikan pada anak remaja perempuan dan laki-laki. Dengan dua dosis di usia 9 – 14 tahun. Dan pemberian tiga dosis di usia 15 – 18 tahun. Imunisasi anak ini dapat mencegah kutil kelamin, kanker vagina, dan kanker serviks.
15. Imunisasi Dengue
Vaksin ini terdiri dari dua jenis, CYD (Chimeric, Yellow Fever Dengue) dan TAK-003 (backbone-DEN2). CYD diberikan di usia 9-16 tahun sebanyak tiga dosis dengan interval 6 bulan. Sedangkan TAK-003 di usia 6-45 tahun sebanyak dua dosis dengan jarak interval 3 bulan.
Tujuan dan Manfaat Imunisasi Anak
Semua orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Salah satunya adalah memberikan imunisasi dasar anak. Lantas, apa saja tujuan dan manfaatnya?
1. Melindungi anak dari infeksi penyakit tertentu
Anak dapat terlindungi dari lebih banyak penyakit dibandingkan sebelumnya. Contohnya, polio pernah menjadi penyakit yang paling ditakuti di dunia dan menyebabkan kematian dan kelumpuhan di seluruh negeri. Namun saat ini, berkat vaksinasi, jumlah polio pada anak sudah sangat kecil.
2. Mencegah penularan penyakit
Ada bayi yang mungkin tidak dapat menerima vaksinasi tertentu karena alergi parah atau kondisi kesehatan lainnya.Untuk membantu menjaga mereka tetap aman, penting bagi orang tua dan anak-anak yang dapat menerima vaksinasi, untuk mendapatkan imunisasi lengkap.
Selengkapnya mengenai jadwal imunisasi dasar anak bisa dibaca di artikel Ini Jadwal Imunisasi Anak yang Perlu Diketahui.
Kini, ibu dan ayah juga bisa langsung melakukan berbagai vaksinasi anak dari rumah menggunakan layanan Homelab dari Halodoc. Klik gambar di bawah ini untuk melakukan pemesanan vaksin dari aplikasi.



