Vaksin BCG

DAFTAR ISI
- Apa itu Vaksin BCG?
- Manfaat Vaksin BCG
- Kapan Imunisasi BCG Diberikan?
- Berapa Kali Imunisasi BCG Diberikan?
- Cara Kerja Imunisasi BCG
- Siapa yang Perlu Mendapatkan Vaksin BCG?
- Apa Kata Riset?
- Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menjalani Vaksinasi BCG
- Dosis dan Jadwal Imunisasi BCG
- Cara Pemberian Vaksin BCG
- Interaksi Vaksin BCG dengan Obat Lain
- Efek Samping vaksin BCG pada Bayi
Apa Itu Vaksin BCG?
Bacillus Calmette Guerin (BCG) adalah vaksin yang memberikan perlindungan terhadap infeksi tuberkulosis (TB). Ini adalah infeksi serius yang memengaruhi paru-paru dan otak (meningitis), tulang, sendi serta ginjal.
Vaksin BCG mengandung bakteri hidup yang telah dilemahkan, yang disebut Mycobacterium bovis (bacillus Calmette-Guérin), yang mirip dengan bakteri yang menyebabkan TB.
Cara kerjanya dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi. Tujuan utamanya adalah menghancurkan bakteri TB, tanpa menyebabkan penyakit.
Vaksin BCG 70-80 persen efektif melawan bentuk TB yang paling parah, seperti meningitis TB. Orang yang berisiko TB, pengidap tumor kandung kemih atau kanker kandung kemih perlu mendapatkannya
- Golongan: obat resep.
- Kategori: vaksin.
- Manfaat: mencegah tuberkulosis.
- Digunakan oleh: dewasa dan anak-anak.
- Vaksin BCG untuk ibu hamil dan menyusui: studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Penggunaan obat atau vaksin dalam kategori ini harus penuh pertimbangan. Manfaatnya haruslah melebihi risiko terhadap janin.
Simak dalam artikel ini: 7 Manfaat Vaksin BCG untuk Anak dan Orang Dewasa.
Manfaat Vaksin BCG
Manfaat vaksin BCG adalah mencegah kemungkinan komplikasi parah, ketika seseorang untuk terinfeksi TB.
Namun, bila sampai terpapar, vaksin tersebut bermanfaat untuk mencegah bentuk penyakit TB yang parah, seperti meningitis TB, terutama pada anak-anak.
Vaksin BCG bekerja lebih efektif pada bayi. Sementara pada orang dewasa, manfaat vaksin tidak sebaik strategi pencegahan lain.
Kapan Imunisasi BCG Diberikan?
Vaksin BCG telah menjadi bagian dari program imunisasi WHO sejak tahun 1960-an. Vaksin ini dibuat menggunakan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dilemahkan.
Berdasarkan panduan Kementerian Kesehatan, imunisasi BCG diberikan kepada bayi berusia satu bulan dan sering dilakukan bersamaan dengan imunisasi polio 1.
Vaksin BCG terbukti efektif untuk bayi, meskipun tingkat keberhasilannya pada anak remaja dan dewasa lebih bervariasi.
Secara umum, hanya bayi yang dianjurkan untuk menerima vaksin ini, kecuali pada anak yang lebih besar dengan risiko tinggi tertular tuberkulosis, sesuai pertimbangan khusus.
Namun, pemberian vaksin BCG perlu ditunda dalam kondisi tertentu, seperti:
- Berat badan bayi kurang dari 2,5 kg atau kondisi kesehatan tidak stabil
- Bayi lahir dari ibu positif HIV sementara hasil tes HIV bayi belum diketahui
- Telah menerima vaksin hidup lain dalam waktu empat minggu terakhir
- Sedang demam atau menderita penyakit berat lainnya
Kamu juga bisa mendapatkan berbagai jenis imunisasi anak lainnya tanpa perlu keluar rumah melalui layanan Homecare by Halodoc.
Layanan ini pun telah tersedia di beberapa kota seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Tunggu apa lagi? Yuk dapatkan pesan sekarang!
Berapa Kali Imunisasi BCG Diberikan?
Imunisasi BCG biasanya hanya diberikan sekali seumur hidup saat bayi.
Namun, ada kelompok tertentu yang tidak boleh menerima vaksin BCG, di antaranya:
- Pernah atau sedang mengidap tuberkulosis
- Sedang hamil
- Sedang menjalani pengobatan kanker atau penyakit yang melemahkan sistem imun
- Positif HIV
- Hasil tes kulit tuberkulin menunjukkan reaksi positif
Cara Kerja Imunisasi BCG
Cara kerja vaksin BCG dimulai ketika tim medis menyuntikkan imunisasi BCG di bawah kulit, biasanya pada lengan atas. Setelah masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan mulai merespons dengan mengenali komponen bakteri dalam vaksin.
Hal tersebut mencakup peningkatan aktivitas sel-sel kekebalan seperti sel makrofag dan sel T. Selanjutnya, tubuh akan menghasilkan respons imun yang khusus terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Respons imun ini mencakup produksi antibodi yang bertujuan untuk menghancurkan bakteri TB, serta aktivasi sel-sel kekebalan lainnya untuk membantu memerangi infeksi.
Proses pembentukan imunitas setelah imunisasi BCG memerlukan waktu. Biasanya, sekitar 2 hingga 6 minggu setelah vaksinasi, tubuh akan mulai membentuk kekebalan terhadap bakteri TB.
Artinya, jika seseorang terpapar bakteri TB di masa mendatang, sistem kekebalan tubuhnya akan lebih siap untuk melawan infeksi tersebut, mengurangi risiko perkembangan penyakit tuberkulosis yang lebih serius.
Menurut studi dalam Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkal Pinang, berjudul Efektivitas Imunisasi BCG terhadap Kejadian Tuberkulosis Anak di Kabupaten Bangka, efektivitas imunisasi BCG adalah 85%, dan dinyatakan efektif mencegah kejadian tuberkulosis pada anak. Sementara itu, anak yang tidak mendapat imunisasi BCG beresiko 6,87 kali lebih tinggi untuk menderita TB Anak.
Masih menurut studi di atas, vaksin BCG akan sangat efektif bila diberikan segera setelah lahir atau paling lambat 2 bulan setelah lahir.
Fakta Tentang Vaksin BCG
Vaksin BCG pertama kali dikembangkan pada tahun 1921 oleh Albert Calmette dan Camille Guérin di Institut Pasteur di Lille, Prancis. Artinya, vaksin ini telah digunakan selama lebih dari satu abad untuk melawan tuberkulosis (TB).
Siapa yang Perlu Mendapatkan Vaksin BCG?
Kelompok orang yang perlu mendapatkan vaksin BCG biasanya mereka yang memiliki sistem imun rendah. Pemberian vaksin BCG bertujuan untuk mencegah tuberkulosis pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit tersebut, atau di tempat yang umum terkena TB. Kelompok orang yang berisiko tinggi terkena TB, antara lain:
- Bayi, anak-anak dan orang dewasa yang tinggal di negara dengan kasus TB tinggi.
- Orang dewasa yang bepergian ke negara dengan kasus TB tinggi.
- Orang dewasa yang bekerja sebagai petugas kesehatan.
- Melakukan kontak dekat untuk waktu yang lama dengan seseorang yang mengidap TB.
Adapun kelompok orang yang tidak bisa menerima imunisasi BCG, adalah:
- Orang dengan riwayat alergi parah terhadap komponen vaksin BCG, seperti neomisin atau streptomisin.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah, seperti pasien dengan HIV/AIDS atau yang menjalani kemoterapi.
- Mengidap penyakit infeksi akut atau demam tinggi.
- Wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan.
- Orang dengan riwayat tuberkulosis aktif atau sedang dalam pengobatan untuk TB.
- Orang dengan dengan gangguan kulit pada area tempat menyuntikkan vaksinasi , seperti luka terbuka atau ruam berat.
- Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah.
Apa Kata Riset?
Pandemi COVID-19 mendorong banyak ilmuwan dalam mencari solusi untuk mengurangi dampaknya. Salah satu yang diteliti adalah efektivitas vaksin BCG.
Penelitian yang dipublikasikan pada Science Direct, bertujuan mengumpulkan bukti-bukti tentang efek vaksin BCG dalam mencegah penyakit infeksi saluran pernapasan yang parah, termasuk COVID-19, bukan berfokus pada pencegahan TBC.
Para peneliti melakukan pencarian literatur secara sistematis di berbagai database dan internet untuk menemukan penelitian-penelitian yang relevan. Setelah diseleksi, ada sembilan penelitian yang memenuhi kriteria.
Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin BCG memiliki efek perlindungan yang kuat terhadap infeksi saluran pernapasan atas dan bawah.
Contohnya, di negara-negara yang menerapkan kebijakan vaksinasi BCG universal, angka kejadian COVID-19 lebih rendah dibandingkan negara yang tidak.
Selain itu, BCG juga ditemukan melindungi dari infeksi seperti virus influenza A yang mematikan, influenza pandemik (H1N1), dan infeksi saluran pernapasan akut lainnya.
Mekanismenya, BCG meningkatkan respons imun tubuh, termasuk sel T dan sel memori. BCG juga memprogram ulang sel-sel imun tertentu sehingga memberikan perlindungan terhadap berbagai infeksi pernapasan selain TBC.
Kesimpulannya, di negara dengan vaksinasi BCG universal, angka kejadian dan kematian akibat infeksi virus pernapasan akut, termasuk COVID-19, secara signifikan lebih rendah.
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami peran BCG dari waktu ke waktu dan di berbagai kelompok usia, manfaatnya pada populasi khusus seperti petugas kesehatan, dan penghematan biaya terkait kebijakan vaksinasi BCG universal.
Peringatan Sebelum Melakukan Vaksin BCG
Sebelum menjalani vaksinasi BCG, orang yang menjalani vaksinasi perlu memerhatikan beberapa hal ini agar proses vaksinasi berjalan dengan lancar dan aman:
- Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani vaksinasi, terutama jika ada riwayat alergi atau masalah kesehatan lainnya.
- Beritahu dokter jika ada riwayat alergi terhadap antibiotik tertentu, seperti neomisin atau streptomisin, karena vaksin BCG mengandung bahan-bahan ini.
- Informasikan pada dokter jika sedang dalam keadaan sakit atau mengalami infeksi akut, karena mungkin perlu menunda vaksinasi sampai kondisi kesehatan membaik.
- Periksa jadwal vaksinasi BCG di fasilitas kesehatan terdekat dan pastikan untuk datang tepat waktu.
- Lakukan pemeriksaan kondisi kulit pada area yang akan mendapatkan vaksinasi. Pastikan tidak ada luka terbuka, ruam berat, atau masalah kulit lainnya, karena dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk merespons vaksin dengan baik.
- Jangan lupa memberitahu petugas kesehatan jika sedang hamil atau merencanakan kehamilan, karena orang dengan golongan tersebut tidak mendapatkan rekomendasi untuk melakukan vaksinasi BCG.
- Berikan informasi mengenai riwayat kesehatan dan riwayat keluarga kepada petugas kesehatan. Tujuannya agar dapat menilai apakah vaksinasi BCG sesuai dengan kondisi kesehatan.
- Pastikan untuk memahami manfaat dan risiko vaksinasi BCG sebelum memberikan persetujuan untuk menjalani vaksinasi.
- Siapkan diri secara mental dan fisik untuk menjalani vaksinasi BCG, termasuk membawa anak-anak dengan suasana hati yang tenang dan nyaman.
- Setelah vaksinasi, perhatikan reaksi tubuh dan ikuti petunjuk dari petugas kesehatan untuk merawat area suntikan agar tidak terjadi masalah.
Dosis dan Jadwal Imunisasi BCG
Imunisasi BCG pada bayi umur berapa? Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian jadwal vaksin BCG pada tahun 2023 sudah bisa diberikan sejak Si Kecil berusia 0–1 bulan. Lantas, berapa kali pemberian imunisasi BCG? Hanya 1 kali.
Namun, jadwal terbarunya sesaat setelah lahir atau sebelum Si Kecil menginjak 1 bulan. Jenis vaksin ini bermanfaat untuk mencegah paparan virus Mycobacterium tuberculosis.
Patogen ini berperan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC) kurang lebih selama 15 tahun. Tak hanya anak-anak, orang dewasa juga direkomendasikan untuk mendapatkan vaksinasi ini.
Ini dosis umum pemberiannya:
- Anak di bawah 1 bulan: 2 ml air steril dicampurkan ke 0.2–0.3 ml obat, kemudian disuntikkan ke kulit.
- Anak di atas 1 bulan: 1 ml air steril dicampurkan ke 0.2–0.3 ml obat, lalu disuntikkan ke kulit.
- Orang dewasa: 0.2 – 0.3 ml melalui suntikan ke kulit.
Untuk beberapa alasan, vaksin BCG bisa jadi ditunda bila anak mengalami beberapa kondisi berikut:
- Sedang tidak dalam kondisi sehat.
- Karena BCG adalah vaksin hidup, jadi tidak boleh diberikan jika ada vaksin hidup lainnya dalam jarak 1 bulan terakhir.
- Bayi mengalami infeksi kulit.
- Terlahir dengan ibu positif HIV, sementara hasil anak belum keluar.
- Anak sedang dalam kondisi demam ataupun sakit.
Ketahui selengkapnya di sini: Imunisasi BCG: Jadwal, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya.
Cara Pemberian Vaksin BCG
Kapan vaksin BCG diberikan pada bayi? Vaksin ini umumnya diberikan ketika bayi baru lahir hingga usia 1 bulan. Bila tertunda, vaksin bisa diberikan tidak lebih dari 3 bulan.
Imunisasi BCG juga diberikan pada:
- Anak-anak yang lebih besar (berusia 16 tahun ke bawah) yang berisiko tinggi terinfeksi TB, perlu mendapatkan vaksin pencegahan tuberkulosis.
- Anak berusia 6 tahun ke atas, perlu melakukan skin test (tes kulit) terlebih dulu sebelum pemberian vaksin untuk melihat hipersensitivitasnya terhadap tuberkuloprotein.
- Direkomendasikan untuk orang dewasa yang berisiko tinggi untuk terinfeksi TB.
- Orang yang ingin bepergian ke negara dengan kasus TB yang tinggi, perlu untuk mengambil vaksin ini minimal tiga bulan sebelum keberangkatan.
Vaksin BCG hanya sekali seumur hidup, tapi bisa diulang bila tidak ada respon yang baik dalam 2-3 bulan. Cara mengukur respons dengan tes kulit TB. Informasi mengenai jadwal vaksin bisa ibu baca dalam artikel ini: Ibu, Kenali Jenis dan Jadwal untuk Vaksin Anak.
Interaksi Vaksin BCG dengan Obat Lain
Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan vaksin ini antara lain:
- Antibiotik, seperti obat untuk mengobati TBC termasuk isoniazid, rifampisin, etambutol, atau pirazinamid.
- Obat yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti abatacept, tacrolimus, kemoterapi kanker, kortikosteroid seperti prednison, dan mefloquine.
Efek Samping vaksin BCG pada Bayi
Efek samping vaksin BCG tidak terjadi pasa semua pasien. Namun, beberapa dari mereka bisa saja mengalami keluhan atau gangguan kesehatan. Lantas, imunisasi BCG efeknya apa?
1. Bekas luka pada kulit
Bekas luka berupa benjolan merah kecil dapat terbentuk di tempat suntikan. Benjolan ini nantinya akan mengeras dan hilang dalam waktu 6 hingga 10 minggu kemudian.
2. Demam ringan
Apakah imunisasi BCG bisa menyebabkan demam? Demam setelah melakukan imunisasi BCG adalah hal yang normal. Sebab, demam adalah respons alami dari tubuh terhadap vaksinasi. Ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja untuk membangun perlindungan terhadap TB.
Demam akibat imunisasi BCG biasanya ringan dan singkat. Masalah ini dapat ibu atasi dengan memberikan obat penurun demam untuk anak.
3. Masalah kesehatan lainnya
Efek samping setelah vaksinasi pada bayi atau individu lainnya adalah respons alami dari tubuh terhadap vaksin. Selain 2 poin di atas, ini gangguan kesehatan lain yang bisa saja terjadi setelah imunisasi BCG:
- Pingsan.
- Pusing.
- Perubahan penglihatan.
- Perubahan bentuk kulit di area suntikan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Reaksi alergi.
- Nyeri atau rasa tidak nyaman yang membuat bayi jadi rewel.
Jika efek samping berlanjut, segera hubungi dokter spesialis anak untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat.
Tempat dan Biaya Imunisasi BCG
Ibu dapat menggunakan BPJS Kesehatan untuk melakukan imunisasi di posyandu atau puskesmas. Fasilitas kesehatan ini tidak memungut biaya sepeserpun, sehingga ibu bisa mendapatkannya secara gratis.
Namun, jika ibu lebih memilih melakukan imunisasi di rumah sakit yang bagus, kisaran biayanya mulai dari Rp200.000. Tergantung pada fasilitas kesehatan yang ibu datangi.