Advertisement

Ini Jenis Kateter dan Prosedur untuk Menggunakannya

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   12 November 2025

Kateter urine terdiri dari tiga jenis utama.

Ini Jenis Kateter dan Prosedur untuk MenggunakannyaIni Jenis Kateter dan Prosedur untuk Menggunakannya

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Kateter?
  2. Siapa Saja yang Membutuhkan Kateter?
  3. Ragam Jenis Kateter dan Prosedur Pemakaiannya
  4. Prosedur Pemasangan Kateter
  5. Risiko dan Komplikasi Penggunaan Kateter
  6. Perawatan Kateter di Rumah
  7. Kapan Harus ke Dokter?
  8. FAQ Seputar Kateter

Kateter adalah alat medis yang digunakan untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih ketika seseorang tidak dapat melakukannya secara mandiri.

Alat ini berupa selang kecil dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra.

Pemasangan kateter dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya.

Lantas, apa sajakah jenis-jenis kateter dan bagaimana prosedur pemakaiannya? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Apa Itu Kateter?

Kateter adalah alat medis yang digunakan untuk membantu mengalirkan cairan masuk atau keluar dari tubuh.

Alat ini biasanya terbuat dari bahan fleksibel seperti silikon atau PVC dan dapat digunakan dalam berbagai prosedur medis. 

Fungsinya sangat beragam, mulai dari memberikan obat, mengalirkan urin dari kandung kemih, hingga mengambil sampel cairan tubuh untuk analisis.

Dalam dunia medis, kateter memegang peranan penting, terutama dalam perawatan pasien yang membutuhkan intervensi khusus.

Kateter juga memiliki berbagai macam jenis, tergantung pada tujuan pemakaiannya. Setiap jenisnya dilengkapi dengan prosedur pemasangan dan perawatan yang spesifik untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaannya.

Siapa Saja yang Membutuhkan Kateter?

Kateter umumnya digunakan untuk mengalirkan urine dari kandung kemih. 

Oleh karena itu, kondisi yang paling membutuhkan pemakaian kateter adalah seseorang dengan retensi urine, yaitu ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih saat dibutuhkan.

Inkontinensia urine, kondisi saat seseorang mengalami kebocoran urin atau ketidakmampuan untuk mengendalikan saat berkemih, juga termasuk dalam kondisi yang membutuhkan kateter dengan segera.

Selain kondisi yang disebutkan di atas, kateter juga sering digunakan pada pasien yang mengalami:

  • Operasi pada prostat atau organ genital
  • Kondisi medis lainnya, seperti sklerosis multipel, cedera tulang belakang, demensia, atau setelah prosedur operasi tertentu.
  • Penyakit ginjal yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi urine.
  • Kondisi neurologis yang mempengaruhi kontrol kandung kemih, seperti cedera otak atau penyakit Parkinson.
  • Keterbatasan fisik yang menghalangi kemampuan untuk pergi ke toilet secara mandiri, misalnya pada pasien lansia atau mereka yang mengalami keterbatasan mobilitas.

Penggunaan kateter dapat membantu mengelola gejala dan memastikan kenyamanan pasien dalam situasi medis yang kompleks.

Ingin tahu lebih lanjut kondisi medis apa saja yang memerlukan pemasangan kateter dengan segera? Baca selengkapnya di sini: 5 Kondisi Medis yang Memerlukan Pemasangan Kateter

Ragam Jenis Kateter dan Prosedur Pemakaiannya 

Kateter urine terdiri dari tiga jenis utama, diantaranya yaitu kateter mengendap, kateter eksternal, dan kateter jangka pendek.

Berikut ini penjelasan jenis-jenis kateter serta cara penggunaannya:

1. Kateter Mengendap (Indwelling Catheters)

Kateter mengendap, yang juga dikenal sebagai kateter Foley, adalah kateter yang berada di dalam kandung kemih. Kateter ini dapat digunakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Biasanya, perawat akan memasukkan kateter ini ke dalam kandung kemih melalui uretra (saluran yang mengeluarkan urin).

Kadang-kadang, kateter dimasukkan melalui lubang kecil di perut; kateter jenis ini disebut kateter suprapubik.

Di ujung kateter terdapat balon kecil yang diisi air untuk mencegah kateter keluar dari tubuh. Ketika kateter perlu dicabut, balon tersebut akan dikempiskan terlebih dahulu.

2. Kateter Eksternal (External Catheters)

Kateter eksternal, atau kateter kondom, dipasang di luar tubuh. Kateter ini biasanya diperlukan untuk seseorang yang tidak mengalami masalah seperti retensi urine, tetapi memiliki gangguan fungsi atau mental yang serius, seperti demensia.

Alat yang menyerupai kondom menutupi kepala penis, dan terdapat tabung yang menghubungkan alat ini ke kantong drainase.

Kateter jenis ini umumnya lebih nyaman dan memiliki risiko infeksi yang lebih rendah dibandingkan dengan kateter mengendap.

Kateter kondom biasanya perlu diganti setiap hari, tetapi ada juga merek yang dirancang untuk digunakan lebih lama.

Ini dilakukan demi mengurangi iritasi kulit dibandingkan dengan kateter kondom yang perlu dilepas dan dipasang kembali setiap hari.

3. Kateter Jangka Pendek (Short-term Catheters)

Kadang-kadang, seseorang dengan kondisi tertentu hanya memerlukan kateter untuk waktu singkat setelah operasi sampai kandung kemih dapat mengosongkan urin secara normal. Setelah itu, kateter jangka pendek harus diangkat.

Kateter jenis ini bisa dipasang sendiri atau dengan bantuan pengasuh di rumah. 

Pemasangan dapat dilakukan melalui uretra atau melalui lubang yang dibuat di perut bagian bawah untuk kateterisasi.

Nah, itu dia macam-macam jenis kateter beserta tata cara penggunaannya.

Dengan memahami berbagai jenis kateter dan prosedur pemakaiannya, kamu dapat memilih solusi yang tepat untuk kebutuhan medismu.

Prosedur Pemasangan Kateter

Pemasangan kateter harus dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pemasangan kateter:

  1. Persiapan: Tenaga medis akan menjelaskan prosedur kepada pasien dan memastikan area pemasangan kateter bersih.
  2. Pemasangan: Kateter dimasukkan perlahan melalui uretra ke dalam kandung kemih.
  3. Verifikasi: Setelah urine mulai mengalir, balon kateter (pada kateter Foley) akan diisi dengan air steril untuk menahan kateter di tempatnya.
  4. Fiksasi: Kateter kemudian difiksasi (ditempelkan) pada paha atau perut untuk mencegah pergerakan yang tidak disengaja.

Prosedur pemasangan kateter dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi umumnya tidak sakit. Penting untuk mengikuti instruksi dari tenaga medis selama prosedur berlangsung.

Risiko dan Komplikasi Penggunaan Kateter

Penggunaan kateter, terutama dalam jangka panjang, dapat menimbulkan beberapa risiko dan komplikasi, antara lain:

  • Infeksi Saluran Kemih (ISK): Ini adalah komplikasi paling umum. Bakteri dapat masuk ke dalam saluran kemih melalui kateter.
  • Cedera Uretra: Pemasangan kateter yang tidak tepat dapat menyebabkan cedera pada uretra.
  • Batu Kandung Kemih: Penggunaan kateter jangka panjang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu kandung kemih.
  • Spasme Kandung Kemih: Kateter dapat menyebabkan iritasi pada kandung kemih, yang dapat memicu spasme.

Menurut WHO, praktik kebersihan yang baik dan teknik pemasangan kateter yang benar dapat membantu mengurangi risiko komplikasi.

Perawatan Kateter di Rumah

Jika pasien menggunakan kateter di rumah, penting untuk mengikuti instruksi perawatan dari tenaga medis. Beberapa tips perawatan kateter di rumah meliputi:

  • Cuci tangan: Selalu cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah menyentuh kateter atau kantong urine.
  • Kebersihan: Bersihkan area sekitar kateter setiap hari dengan sabun lembut dan air.
  • Drainase: Pastikan kantong urine selalu berada di bawah ketinggian kandung kemih untuk mencegah aliran balik urine.
  • Hidrasi: Minum banyak cairan untuk membantu mencegah infeksi saluran kemih dan menjaga urine tetap encer.
  • Penggantian: Ganti kateter sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter atau perawat.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Demam.
  • Nyeri perut atau pinggang.
  • Urine berdarah atau keruh
  • Urine berbau menyengat
  • Kateter tersumbat atau bocor.
  • Kemerahan, bengkak, atau nyeri di sekitar area pemasangan kateter.

Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait pemasangan kateter, jangan ragu untuk menghubungi dokter di Halodoc.

Mereka siap memberikan layanan konsultasi seputar prosedur penggunaan kateter, yang menyesuaikan dengan kondisi tubuh.

Tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga dengan klik banner di bawah ini:

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc. 

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!

Referensi: 
Bactiguard. Diakses pada 2025. Who needs catheter treatment?. 
Healthline. Diakses pada 2025. Urinary Catheters. 
Medline Plus. Diakses pada 2025. Urinary Catheters.
Mobeen Z. Haider & Pavan Annamaraju. Diakses pada 2025. Bladder Catheterization.

FAQ Seputar Kateter

  • Apakah pemasangan kateter sakit?

Pemasangan kateter dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi umumnya tidak sakit jika dilakukan dengan benar oleh tenaga medis terlatih.

  • Berapa lama kateter bisa digunakan?

Lama penggunaan kateter tergantung pada jenis kateter dan kondisi medis pasien. Kateter intermiten digunakan hanya untuk sekali pakai, sedangkan kateter Foley dapat digunakan selama beberapa minggu atau bulan.

  • Bisakah saya mandi dengan kateter?

Ya, seseorang masih bisa mandi dengan kateter. Pastikan area sekitar kateter tetap bersih dan kering setelah mandi.