Ini Obat Disfungsi Ereksi yang Biasa Dokter Resepkan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Oktober 2023

“Disfungsi ereksi umumnya ditangani dengan obat-obatan untuk melancarkan aliran darah ke penis. Obat disfungsi ereksi yang sering dokter resepkan biasanya meliputi sildenafil, tadalafil dan vardenafil.”

Ini Obat Disfungsi Ereksi yang Biasa Dokter ResepkanIni Obat Disfungsi Ereksi yang Biasa Dokter Resepkan

Halodoc, Jakarta – Obat disfungsi ereksi adalah perawatan lini pertama untuk mengelola gejala kondisi ini. Disfungsi ereksi sendiri terjadi ketika seorang pria tidak dapat mencapai atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual.

Ada banyak faktor penyebabnya, mulai dari faktor psikologis hingga fisik. Namun, tak perlu khawatir, ada beberapa jenis obat disfungsi ereksi yang bisa mengatasi masalah ini.

Obat Disfungsi Ereksi yang Umumnya Dokter Resepkan

Nah, berikut berbagai jenis obat yang sering dokter resepkan:

1. Sildenafil (Viagra)

Sildenafil atau lebih dikenal nama merek Viagra adalah obat yang paling terkenal untuk mengatasi disfungsi ereksi.

Obat ini berisi penghambat fosfodiesterase tipe 5 (PDE5), yaitu enzim yang bertanggung jawab untuk menghancurkan cGMP (siklik guanosin monofosfat).

Nah, cGMP berfungsi mengendalikan aliran darah ke penis. Dengan menghambat PDE5, obat ini meningkatkan kadar cGMP dalam tubuh.

Alhasil, aliran darah ke penis menjadi lancar dan pengidapnya bisa mengalami ereksi yang lebih lama. 

Untuk merasakan efeknya, kamu perlu meminumnya satu jam sebelum melakukan aktivitas seksual.

Sildenafil membantu meningkatkan aliran darah ke penis, sehingga memungkinkan pria dengan disfungsi ereksi untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk berhubungan seksual.

Meskipun sildenafil umumnya aman, obat ini bisa menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, mual, muka memerah, dan gangguan pencernaan.

Oleh sebab itu, pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya.

2. Tadalafil

Dokter juga sering meresepkan tadalafil yang cara kerjanya seperti viagra.

Obat ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis, tetapi efeknya dapat bertahan hingga 36 jam. 

Obat ini bisa kamu konsumsi setiap hari dengan dosis. Meski efek sampingnya mirip seperti sildenafil, namun risikonya lebih rendah.

Selain mengatasi DE, obat ini juga kerap dokter resepkan untuk mengatasi gejala pembesaran prostat. 

Sebab, tadalafil juga bisa mengendurkan otot-otot di prostat dan kandung kemih sehingga masalah buang air kecil bisa teratasi.

Selain menggunakan obat-obatan medis, ketahui 5 Obat Alami untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi.

3. Vardenafil

Vardenafil juga merupakan penghambat PDE5, sama seperti sildenafil dan tadalafil. 

Ini mirip dengan Penghambat PDE5 bekerja dengan menghancurkan cGMP. 

Dengan menghambat PDE5, obat ini bisa mempertahankan kadar cGMP yang cukup untuk relaksasi otot-otot di dinding arteri penis.

Alhasil, aliran darah ke penis lebih lancar dan ereksi bisa bertahan lama. 

Vardenafil biasanya diminum 30 menit hingga satu jam sebelum melakukan aktivitas seksual.

Sayangnya, obat ini juga punya risiko efek samping. Misalnya seperti sakit kepala, hidung tersumbat dan sakit perut. 

Mau tahu lebih jauh mengenai ereksi? Baca selengkapnya di artikel ini: “Apa itu Ereksi? Mengenal Ereksi Normal dan Cara Mencegah Gangguannya“.

4. Avanafil

Obat disfungsi ereksi yang sering dokter resepkan juga adalah avanafil. Cara kerjanya mirip dengan ketiga obat yang sudah dijelaskan sebelumnya. 

Bedanya, avanafil tetapi dapat bekerja lebih cepat, hanya dalam waktu 15 menit. Obat ini juga hanya efektif jika ada rangsangan seksual yang cukup.

Artinya, ereksi tidak akan terjadi secara otomatis setelah mengonsumsi obat dan perlu ada rangsangan seksual.

Ketika ada rangsangan seksual, tubuh melepaskan oksida nitrat, yang mengaktifkan produksi siklik guanosin monofosfat (cGMP) dalam sel-sel otot polos di penis.

Kemudian, obat ini menghambat PDE5 yang bisa menghancurkan cGMP. Dengan begitu, kadar cGMP tetap normal dan merelaksasi otot-otot dinding penis.

Saat aliran darah ke penis lancar, pengidap disfungsi ereksi bisa mengalami ereksi dan mempertahankannya.

Namun, efek samping dari obat ini serupa dengan ketiga obat sebelumnya.

Risiko efeknya bisa berupa sakit kepala, kemerahan, dan hidung tersumbat.

Hal ini juga dapat menyebabkan sakit punggung atau pusing. Lantas, Disfungsi Ereksi Bisakah Disembuhkan dengan Cepat?

Itulah berbagai opsi obat disfungsi ereksi yang sering dokter resepkan.

Jangan ragu untuk bertanya pada dokter di Halodoc apabila merasakan gejala atau efek samping obat yang sangat mengganggu aktivitas. Klik gambar di bawah ini.

chat dokter halodoc
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Erectile dysfunction.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Erectile Dysfunction.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan