Ini Penyebab Terjadinya Lucid Dreams
Meski dipandang aneh dan sering dikaitkan dengan hal-hal mistis, tetapi lucid dreams sebenarnya bisa dijelaskan secara ilmiah.

DAFTAR ISI
- Penyebab Terjadinya Lucid Dream
- Faktor Pemicu Lucid Dream
- Fakta Lucid Dreams yang Perlu Diketahui
- Mimpi di Dalam Mimpi (Nested Dreams): Apa Artinya?
- Lucid Dreams Bisa Dimanfaatkan untuk Terapi
- Manfaat dan Risiko Lucid Dream
- Kapan Harus ke Dokter?
Lucid dreams merupakan salah satu fenomena mimpi. Kondisi ini terjadi saat seseorang sedang bermimpi di tengah tidurnya, dan sadar bahwa ia tengah bermimpi. Karena itu, kondisi ini seringkali disebut dengan istilah mimpi sadar.
Ternyata, ada penjelasan ilmiah di balik lucid dreams dan mengapa hal ini bisa terjadi. Penasaran? Temukan jawabannya di artikel ini!
Saat mengalami lucid dreams, seseorang akan merasa seolah melihat kejadian tertentu yang melibatkan diri sendiri.
Kejadian tersebut bisa saja pengalaman masa lalu atau hal yang bahkan belum pernah dialami sebelumnya.
Fenomena ini nyatanya cukup umum dan bisa dialami oleh siapa saja. Mimpi sadar biasanya terjadi pada tahap tidurrapid eye movement atau REM (gerakan mata cepat).
Baca juga: Cek Fakta: Mimpi Erotis Sebabkan Mimpi Basah?
Penyebab Terjadinya Lucid Dream
Penyebab pasti terjadinya lucid dream belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa faktor yang diduga berperan:
- Kesadaran diri: Orang yang memiliki tingkat kesadaran diri tinggi cenderung lebih mudah mengalami lucid dream.
- Teknik induksi: Teknik-teknik seperti reality testing (memeriksa apakah sedang bermimpi) dan MILD (Mnemonic Induction of Lucid Dreams) dapat meningkatkan peluang terjadinya lucid dream.
- Gangguan tidur: Dalam beberapa kasus, gangguan tidur seperti narkolepsi dikaitkan dengan peningkatan frekuensi lucid dream.
Simak informasi lain seputar Gangguan Tidur – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini.
Faktor Pemicu Lucid Dream
Selain penyebab yang mendasari, ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya lucid dream:
- Suplemen: Beberapa suplemen, seperti galantamine, dilaporkan dapat meningkatkan kemungkinan mengalami lucid dream.
- Obat-obatan: Beberapa jenis obat, terutama yang memengaruhi neurotransmitter di otak, dapat memicu lucid dream.
- Stimulasi eksternal: Stimulasi sensorik eksternal, seperti cahaya atau suara, selama tidur dapat memicu kesadaran dalam mimpi.



Fakta Lucid Dreams yang Perlu Diketahui
Fase tidur manusia dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahapan rapid eye movement (REM) dan nonrapid eye movement (NREM).
Seperti jenis mimpi lainnya, lucid dreams biasanya terjadi pada tahap rapid eye movement (REM). Fase ini merupakan fase di mana otak sangat aktif saat tidur.
Gelombang otak yang masih aktif ini membuat seseorang merasa berada di antara fase tertidur dan terjaga.
Nah, kondisi ini lah yang membuat fenomena mimpi, termasuk lucid dreams terjadi.
Orang yang mengalami mimpi sadar biasanya masih akan mengingat mimpi yang dialami, meskipun sudah terbangun dari tidur. Hal ini berbeda dengan mimpi biasa yang biasanya akan dilupakan begitu saja setelah tidur berlalu.
Kendati begitu, mimpi sadar sebenarnya bukanlah hal yang berbahaya atau harus diwaspadai. Jenis mimpi ini nyatanya umum terjadi pada orang dewasa.
Selain itu, lucid dreams juga jarang memiliki efek negatif bagi kesehatan tubuh.
Seperti mimpi dalam tidur lainnya, orang yang mengalami kondisi ini biasanya akan terbangun di pagi hari tanpa menunjukkan gejala tertentu.
Selain fase alami, lucid dreams juga disebut berkaitan dengan kebiasaan meditasi seseorang. Katanya, orang yang sering melakukan meditasi cenderung lebih mudah mengalami fenomena mimpi sadar.
Sebab, meditasi disebut bisa membantu seseorang untuk lebih rileks dan tenang, sehingga bisa meningkatkan kualitas tidur dan membuat mimpi yang dialami mungkin terasa lebih nyata.
Baca juga: Kamar Tidur yang Nyaman Dapat Cegah Mimpi Buruk
Mimpi di Dalam Mimpi (Nested Dreams): Apa Artinya?
Mimpi di dalam mimpi, atau yang dikenal sebagai nested dreams, adalah pengalaman bermimpi bahwa kamu sedang terbangun dari mimpi, tetapi sebenarnya kamu masih berada dalam mimpi lain.
Fenomena ini bisa berulang beberapa kali, menciptakan lapisan-lapisan mimpi yang kompleks.
Secara psikologis, mimpi di dalam mimpi sering dikaitkan dengan perasaan:
- Kebingungan dan disorientasi: Merasa tidak yakin dengan realitas dan kesulitan membedakan antara mimpi dan kenyataan.
- Perasaan terjebak: Merasa terperangkap dalam situasi atau masalah yang sulit dipecahkan dalam kehidupan nyata.
- Keinginan untuk eksplorasi diri: Mencerminkan keinginan untuk memahami diri sendiri lebih dalam dan menghadapi aspek-aspek tersembunyi dari pikiran bawah sadar.
Beberapa ahli percaya bahwa mimpi di dalam mimpi dapat menjadi kesempatan untuk eksplorasi diri dan pemecahan masalah.
Dengan menyadari bahwa kamu berada dalam mimpi, kamu dapat mencoba mengendalikan situasi dan menghadapi ketakutan atau tantangan yang mungkin kamu hindari dalam kehidupan nyata.
Lucid Dreams Bisa Dimanfaatkan untuk Terapi
Lucid dreams diyakini memiliki manfaat, salah satunya untuk terapi. Dalam hal ini, mimpi sadar atau kemampuan mengendalikan mimpi disebut bisa membantu mengatasi mimpi buruk.
Bahkan, terapi yang tepat disebut bisa mengatasi mimpi buruk yang terjadi berulang sehingga memengaruhi kondisi tubuh dan kualitas hidup seseorang.
Bantuan ahli terapi dalam menerapkan terapi lucid dreams akan memberi kemampuan seseorang untuk mengontrol diri, termasuk saat bermimpi atau mengalami mimpi buruk.
Selain mengatasi mimpi buruk, terapi mimpi sadar juga disebut berpotensi membantu mengatasi gangguan rasa cemas atau fobia terhadap hal-hal tertentu.
Pada saat mengalami mimpi sadar, seseorang akan sadar bahwa itu bukanlah dunia nyata, sehingga ia akan lebih leluasa dan memiliki keberanian untuk menjelajahinya.
Semakin lama, rasa berani yang dipupuk dalam terapi mimpi bisa dibawa ke dunia nyata.
Namun, jenis terapi ini mungkin tidak cocok untuk semua orang, sebab pada kondisi tertentu hal ini justru bisa membuat seseorang kesulitan untuk membedakan mimpi dan kenyataan.
Susah Tidur Tiap Malam? Ini Dokter yang Paham Cara Mengatasinya sehingga bisa kamu hubungi.
Manfaat dan Risiko Lucid Dream
Lucid dream menawarkan potensi manfaat, seperti:
- Mengatasi fobia: Dengan mengendalikan mimpi, kamu bisa menghadapi dan mengatasi ketakutanmu dalam lingkungan yang aman.
- Meningkatkan kreativitas: Lucid dream bisa menjadi wadah untuk bereksperimen dengan ide-ide baru dan memecahkan masalah secara kreatif.
- Pengembangan diri: Menjelajahi alam bawah sadar melalui lucid dream dapat membantumu memahami diri sendiri lebih baik.
Namun, ada juga beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan:
- Gangguan tidur: Terlalu sering mencoba lucid dream dapat mengganggu pola tidur alamimu.
- Realitas kabur: Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan membedakan antara mimpi dan kenyataan setelah sering mengalami lucid dream.
- Kecemasan: Upaya yang gagal untuk mengendalikan mimpi dapat menyebabkan frustrasi dan kecemasan.
Masih kesulitan tidur? Ini Ahli Medis yang Bisa Bantu Perawatan Insomnia Berat untuk kamu hubungi.
Kapan Harus ke Dokter?
Lucid dream umumnya bukan kondisi yang berbahaya.
Namun, jika kamu mengalami lucid dream yang sangat sering, mengganggu kualitas tidur, atau menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan mental.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, gangguan tidur yang berkelanjutan dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penting untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa terganggu dengan pengalaman lucid dream.
Sampaikan pertanyaan seputar kesehatan dan dapatkan rekomendasi dari ahlinya.
Kamu bisa langsung hubungi dokter dengan klik banner di bawah ini!



