Inilah 7 Penyakit yang Bisa Diperiksa dengan Metode Endoskopi
Pemeriksaan endoskopi berfungsi untuk melihat kondisi dalam tubuh sekaligus membantu proses diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit.

Daftar Isi:
- Apa Itu Endoskopi?
- Mengapa Endoskopi Dilakukan?
- Jenis-Jenis Endoskopi
- Pemeriksaan Endoskopi untuk Penyakit Apa Saja?
- Tujuan Metode Endoskopi
- Prosedur Endoskopi
- Kesimpulan
Pemeriksaan endoskopi adalah metode untuk mengevaluasi kondisi organ dalam tubuh. Metodenya menggunakan endoskop, yaitu tabung lentur dengan kamera dan lampu di ujungnya.
Nantinya, dokter akan memasukkan endoskop ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, atau anus, tergantung pada organ yang diperiksa.
Dengan alat tersebut, dokter dalam mendiagnosis gangguan.
Apa Itu Endoskopi?
Endoskopi adalah prosedur medis non-bedah yang digunakan untuk memeriksa organ dalam tubuh menggunakan alat bernama endoskop.
Endoskop adalah tabung panjang dan fleksibel yang dilengkapi dengan kamera dan sumber cahaya di ujungnya. Alat ini memungkinkan dokter untuk melihat visualisasi organ secara langsung pada layar monitor.
Prosedur ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi kelainan, mengambil sampel jaringan (biopsi), atau bahkan melakukan tindakan medis tertentu, seperti mengangkat polip atau menghentikan perdarahan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), endoskopi adalah alat penting dalam diagnosis dini dan pengobatan berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan sistem pencernaan dan pernapasan.
Mengapa Endoskopi Dilakukan?
Endoskopi dilakukan untuk berbagai tujuan diagnostik dan terapeutik. Beberapa alasan umum mengapa seseorang mungkin memerlukan endoskopi meliputi:
- Mencari penyebab gejala seperti sakit perut kronis, kesulitan menelan, perdarahan saluran cerna, atau perubahan kebiasaan buang air besar.
- Mendeteksi penyakit seperti tukak lambung, radang usus, kanker, atau infeksi.
- Mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.
- Melakukan tindakan medis seperti mengangkat polip, menghentikan perdarahan, melebarkan penyempitan, atau mengangkat benda asing.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga menekankan pentingnya endoskopi dalam skrining kanker usus besar, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut.
Jenis-Jenis Endoskopi
Ada berbagai jenis endoskopi, tergantung pada bagian tubuh yang akan diperiksa.
Beberapa jenis endoskopi yang umum meliputi:
- Gastroskopi (Endoskopi Saluran Cerna Atas): Memeriksa kerongkongan, lambung, dan bagian awal usus halus (duodenum).
- Kolonoskopi: Memeriksa seluruh usus besar (kolon) dan rektum.
- Bronkoskopi: Memeriksa saluran pernapasan (trakea dan bronkus).
- Sistoskopi: Memeriksa kandung kemih.
- Laparoskopi: Memeriksa rongga perut menggunakan sayatan kecil.
- Artroskopi: Memeriksa sendi.
Pemilihan jenis endoskopi akan disesuaikan dengan keluhan dan kondisi medis pasien.
Pemeriksaan Endoskopi untuk Penyakit Apa Saja?
Dengan melakukan metode endoskopi, dokter bisa mendeteksi beberapa penyakit berikut:
1. Tukak lambung
Tukak lambung adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika asam lambung mengikis lapisan pelindung saluran pencernaan.
Masalah ini membentuk bisul di lapisan perut atau bagian atas usus kecil.
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab masalah kesehatan ini adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori (H.pylori).
Penyebab lainnya, yaitu kebiasaan obat pereda nyeri dan kebiasaan merokok serta minum alkohol.
2. Gastritis
Gastritis juga bisa menyebabkan mual, sakit perut, masalah pencernaan, dan kotoran berwarna hitam. Penyebabnya karena iritasi akibat penggunaan alkohol berlebihan, muntah kronis, atau obat-obatan tertentu.
Selain itu, masalah ini terjadi akibat infeksi H. pylori. Dengan melakukan pemeriksaan endoskopi, dokter dapat mengetahui jika lambung mengalami peradangan atau iritasi.
Kamu alami gastritis? Simak selengkapnya Obat untuk Mengatasi Gastritis dari Bahan Alami Sampai Medis.
3. Perdarahan di saluran pencernaan
Endoskopi juga bisa mendeteksi perdarahan yang terjadi di saluran pencernaan. Kondisi tersebut sebenarnya lebih merupakan gejala dari suatu penyakit daripada penyakit itu sendiri.
Perdarahan pada saluran pencernaan biasanya terjadi akibat kondisi yang bisa disembuhkan atau dikendalikan, seperti wasir. Namun, penting bagi dokter untuk menemukan sumber dari gejala ini.
Saluran pencernaan atau gastrointestinal (GI) meliputi esofagus, lambung, usus kecil. Usus besar, rektum, dan anus. Nah, perdarahan bisa saja terjadi pada satu atau lebih area tersebut.
Endoskopi bisa membantu dokter menemukan lokasi perdarahan. Tidak hanya mendeteksi perdarahan, metode endoskopi bisa menghentikannya dengan cara menggunakan alat melalui endoskopi.
4. Sembelit atau diare kronis
Endoskopi bisa membantu dokter untuk mengetahui penyebab dari gejala seperti perubahan kebiasaan buang air besar dan penurunan berat badan.
Biasanya, gejala tersebut terjadi karena sembelit atau diare kronis.
5. Kanker usus besar
Penyakit kanker usus besar terjadi ketika sel-sel yang melapisi usus besar atau rektum tumbuh di luar kendali. Kanker ini adalah penyebab utama ketiga kematian akibat kanker di Amerika.
Kebanyakan kanker usus besar tumbuh secara perlahan, sehingga pengidap tidak merasakan gejala apa pun. Namun, dengan melakukan endoskopi, dapat mengetahui adanya pertumbuhan atau polip di usus besar.
Mau tahu lebih jauh mengenai hal ini? Simak selengkapnya di laman ini: Mengenal Prosedur Kolonoskopi untuk Deteksi Kanker.
6. Barrett’s esophagus
Masalah ini terjadi ketika sel yang melapisi kerongkongan (esofagus) rusak akibat paparan asam lambung berkepanjangan. Akhirnya, terjadi penebalan lapisan, kemerahan, dan peradangan.
Endoskopi berguna untuk mengidentifikasi gejala penyakit ini. Jaringan yang normal tampak pucat dan mengkilap. Sementara jaringan yang mengalami kerusakan akan tampak kemerahan dengan tekstur seperti beludru.
7. Polip hidung
Polip hidung adalah jaringan lunak yang tumbuh di dalam saluran hidung. Bentuknya seperti buah anggur dengan posisi menggantung di bagian dalam hidung. Gangguan ini berisiko menyumbat saluran pernapasan.
Endoskopi hidung dapat digunakan untuk mengidentifikasi polip dan masalah lainnya dalam sinus. Gangguan tersebut dapat menimbulkan gejala berupa sesak panas atau infeksi sinus berulang.
Selain beberapa gangguan tersebut, ini 5 Kondisi yang Bisa Diamati Menggunakan Endoskopi.
Tujuan Metode Endoskopi
Ada beberapa tujuan melakukan endoskopi, di antaranya:
1. Memeriksa gejala penyakit
Pada saluran pencernaan atas, misalnya, pemeriksaan ini dapat mengetahui adanya gejala. Nantinya, gejala ini bisa menunjukkan penyebab dari masalah kesehatan dan membantu dokter menemukan perawatan yang tepat.
2. Mendiagnosis penyakit
Setelah menemui penyebabnya, dokter akan melanjutkan pemeriksaan dengan pengambilan sampel jaringan atau biopsi. Sampel ini kemudian diperiksa di laboratorium untuk mendiagnosis penyakit.
3. Mencegah kanker
Prosedur pengambilan sampel jaringan tak hanya mempermudah mendiagnosis penyakit, tapi juga mencegah kanker. Kolonoskopi, misalnya, prosedur ini dapat mengambil polip pada usus besar yang berpotensi menjadi kanker.
4. Menangani penyakit
Endoskopi juga dapat menangani penyakit melalui beberapa metode, seperti:
- Memberikan obat secara langsung ke organ yang bermasalah.
- Pembedahan saluran pencernaan dengan memasukkan endoskop.
- Terapi laser untuk memecah atau menghancurkan sel kanker.
- Laparoskopi, yaitu prosedur operasi dengan membuat sayatan kecil pada kulit.
Endoskopi juga tersedia dalam beberapa jenis, tergantung organ tubuhnya. Untuk penjelasan selengkapnya, baca di artikel ini: Ini Jenis Endoskopi Berdasarkan Organ Tubuh.
Prosedur Endoskopi
Prosedur umumnya berlangsung selama 15–30 menit, tergantung pada jenisnya. Sebelum melakukan prosedur, dokter akan memberikan obat bius terlebih dulu. Apakah endoskopi dibius total?
Jenis obat biusnya akan tergantung pada jenis prosedur yang pasien jalani. Umumnya berupa bius lokal atau bius umum yang diberikan dalam bentuk semprotan di permukaan kulit.
Lantas, pemeriksaan endoskopi seperti apa?
- Pertama-tama, pasien akan berbaring terlebih dulu.
- Perlahan-lahan dokter akan memasukkan endoskop melalui sayatan yang dibuat di permukaan kulit.
- Di sini, dokter akan memeriksa kondisi organ tubuh melalui gambar pada layar monitor yang dikirimkan oleh endoskop.
- Kemudian, dokter memasukkan alat di tengah-tengah endoskop untuk mengambil sampel jaringan. Kemudian memeriksanya di laboratorium.
- Setelah selesai, dokter akan menjahit sayatan dan menutupnya dengan perban steril.
Setelah selesai, dokter akan memberikan arahan terkait cara menjaga luka tetap steril dan bersih. Dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk meminimalisir rasa sakit pada pasien.
Kesimpulan
Endoskopi adalah prosedur medis yang penting dan bermanfaat untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit.
Jika kamu memiliki gejala yang mengkhawatirkan atau berisiko tinggi terkena penyakit saluran pencernaan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup kamu.
Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.
Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.
Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!



