Jangan Abaikan, Ini 7 Ciri Penyakit TBC Yang Sudah Parah
Batuk berdarah, demam tinggi, hingga nyeri dada merupakan beberapa gejala Tuberkulosis (TBC) yang sudah parah.

DAFTAR ISI
- Ciri Penyakit TBC yang Sudah Parah
- Penyebab TBC
- Diagnosis TBC
- Pengobatan TBC
- Komplikasi TBC yang Mungkin Terjadi
- Cara Mencegah TBC agar Tidak Parah
- Apa Kata Studi Terkait TBC?
- Kesimpulan
- FAQ
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. TBC termasuk penyakit yang dapat disembuhkan dengan pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus bisa berkembang menjadi lebih parah dan berisiko menyebabkan komplikasi serius.
Tantangan penanganan TBC adalah kurangnya kesadaran akan gejala-gejalanya terutama pada tahap awal. Lebih parah lagi, beberapa ciri-ciri TBC yang sudah parah atau memasuki stadium lanjut sering terlewat dan terabaikan oleh pengidapnya.
Nah, berikut beberapa ciri penyakit TBC yang sudah parah dan perlu diwaspadai.
Ciri Penyakit TBC yang Sudah Parah
TBC memiliki gejala yang cenderung ringan pada stadium awal dan renan tidak disadari oleh pengidapnya. Jika gejalanya tidak ditangani, TBC bisa berkembang menjadi lebih parah.
Untuk tahap awal, penyakit ini bisa menimbulkan gejala seperti:
- Batuk ringan yang berlangsung lebih dari 3 minggu.
- Demam, biasanya terjadi di malam hari.
- Nafsu makan turun.
- Berat badan turun secara perlahan.
- Kelelahan.
- Keringat di malam hari.
Dalam beberapa kasus, gejala di atas bisa semakin berkembang bila tak segera ditangani. Nah, berikut ciri penyakit TBC yang sudah parah:
1. Batuk atau dahak berdarah
Batuk berdarah ini terjadi karena infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis telah menyebabkan pembuluh darah pada paru-paru pecah. Itulah sebabnya pengidapnya mengeluarkan dahak yang berdarah saat batuk.
Ada beberapa rekomendasi obat TBC yang efektif untuk membantu proses penyembuhan. Kamu bisa simak rekomendasi selengkapnya di artikel ini: Ini 5 Rekomendasi Obat TBC paling Ampuh di Apotek.
2. Demam tinggi dan berkepanjangan
Demam ringan hingga sedang dan berlangsung berkepanjangan ini biasanya terjadi lebih dari tiga minggu, dan bisa muncul serta datang secara tiba-tiba. Demam yang terjadi merupakan tanda sistem imun sedang bereaksi melawan infeksi bakteri TBC yang sedang aktif.
3. Penurunan berat badan secara signifikan
Menurut Kementerian Kesehatan RI, infeksi bakteri TB membuat tubuh mengalami peningkatan metabolisme, sekaligus menurunkan selera makan. Hal inilah yang membuat
cadangan energi di dalam tubuh makin berkurang. Nah, lama-kelamaan kondisi ini bisa menyebabkan penurunan berat badan.
4. Keringat berlebihan di malam hari
Gejala yang satu ini terjadi karena tubuh memproduksi sel darah putih untuk melawan bakteri TBC. Produksi sel darah putih ini cenderung terjadi saat tubuh beristirahat, sehingga menyebabkan suhu tubuh meningkat. Kondisi inilah yang menghasilkan keringat yang lebih banyak di malam hari.
5. Sesak napas
Sesak napas pada TBC disebabkan akibat peradangan pada jaringan paru yang membuat sel-sel mati menumpuk di paru-paru.
6. Melemahnya sistem imun
Melemahnya sistem kekebalan tubuh saat infeksi bakteri TBC bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Sistem imun yang lemah ini biasanya ditandai dengan rasa sakit dan lemas, serta berdampak pada beberapa organ tubuh.
7. Kelelahan ekstrem
Kelelahan ekstrem ini bisa bermula dari nafsu makan yang berkurang, sehingga tubuh tidak mengdapatkan asupan energi yang cukup. Sistem imun yang lemah juga menyebabkan pasien TBC merasa lemas dan mudah letih secara berkepanjangan.
Namun pada kasus TBC parah, penyakit bisa berkembang serius dan menyebabkan komplikasi ke organ lainnya. Bahkan, berisiko menyebabkan kerusakannya permanen.
Ibu, lakukan Pencegahan TBC Tulang Belakang pada Anak-Anak agar tidak semakin parah.
Fakta Penting Terkait TBC
1. TBC masih menjadi penyebab utama kematian di dunia, sekitar 1.6 juta orang meninggal akibat TBC pada tahun 2021.
2. Infeksi TBC bisa menyerang organ lain selain paru-paru.
3. Deteksi dini adalah cara untuk mencegah TBC berkembang menjadi stadium parah.
4. Bakteri TBC sudah resisten terhadap beberapa jenis obat sehingga memerlukan waktu pengobatan yang lebih lama dan sulit untuk disembuhkan.
5. TBC dapat sembuh dengan penggunaan obat yang tepat.
Penyebab TBC
Penyebab utama TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini menyebar melalui udara ketika seseorang dengan TBC aktif batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi.
Orang di sekitar mereka dapat terinfeksi jika menghirup udara yang mengandung bakteri TBC.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena TBC, termasuk:
- Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Orang dengan HIV/AIDS, diabetes, atau kondisi medis lain yang melemahkan sistem kekebalan tubuh lebih rentan terhadap TBC.
- Kontak Dekat dengan Penderita TBC: Tinggal atau bekerja dengan seseorang yang menderita TBC aktif meningkatkan risiko penularan.
- Kondisi Lingkungan yang Buruk: Tinggal di lingkungan yang padat, kurang ventilasi, dan sanitasi yang buruk meningkatkan risiko penyebaran TBC.
- Malnutrisi: Kekurangan gizi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap TBC.
Diagnosis TBC
Diagnosis TBC melibatkan beberapa langkah, termasuk:
- Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa kondisi umum pasien dan mencari tanda-tanda TBC.
- Tes Dahak: Sampel dahak pasien akan diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi keberadaan bakteri Mycobacterium tuberculosis.
- Tes Mantoux (Tes Tuberkulin): Tes ini melibatkan penyuntikan sejumlah kecil tuberkulin di bawah kulit. Jika seseorang terinfeksi TBC, area tersebut akan membengkak dan memerah dalam waktu 48-72 jam.
- Rontgen Dada: Rontgen dada dapat membantu mendeteksi kelainan pada paru-paru yang disebabkan oleh TBC.
- Tes Darah: Beberapa tes darah, seperti Interferon-Gamma Release Assay (IGRA), dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi TBC.
Pengobatan TBC
Lantas, apakah tbc bisa sembuh? Jawabannya adalah bisa jika diobati dengan baik.
Pengobatan TBC biasanya melibatkan penggunaan antibiotik selama 6-9 bulan. Obat-obatan yang umum digunakan meliputi isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol.
Penting untuk mengikuti rejimen pengobatan yang diresepkan oleh dokter dan menyelesaikan seluruh pengobatan, bahkan jika merasa lebih baik.
Hal ini untuk mencegah resistensi obat dan memastikan infeksi TBC benar-benar hilang.
Jika tidak diobati dengan benar, TBC dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.
Komplikasi TBC yang Mungkin Terjadi
TBC yang tidak diobati atau diobati tidak tuntas dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, di antaranya:
- Kerusakan Paru-Paru Permanen: Infeksi TBC yang parah dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan paru-paru, yang mengakibatkan masalah pernapasan kronis.
- Penyebaran Infeksi ke Organ Lain: TBC dapat menyebar ke organ lain seperti otak (meningitis TB), tulang belakang (TB tulang belakang), ginjal, dan kelenjar getah bening.
- Efusi Pleura: Penumpukan cairan di sekitar paru-paru dapat menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
- Empiema: Pengumpulan nanah di ruang antara paru-paru dan dinding dada.
- Bronkiektasis: Kerusakan dan pelebaran saluran pernapasan yang abnormal.
Cara Mencegah TBC agar Tidak Parah
TBC yang tidak diobati dan terlambat mendapatkan penanganan bisa menyebabkan komplikasi dan bahkan kematian. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan agar gejala TBC semakin berkembang:
1. Deteksi dini
Deteksi dini sangat penting untuk memastikan pasien TBC mendapatkan pengobatan dengan cepat dan efektif. Jika gejala TBC muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. TBC bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan teratur.
2. Menjalani pengobatan TBC dengan teratur
Pasien TBC perlu konsisten dalam melakukan pengobatan yang telah diresepkan dokter hingga selesai. Menghentikan pengobatan secara tiba-tiba bisa menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap obat dan memperburuk kondisi
Ini Rekomendasi Dokter Paru untuk Perawatan TBC yang bisa kamu hubungi.
3. Vaksinasi BCG untuk anak-anak
Bagi orang tua yang memiliki anak-anak, pastikan anak mendapatkan vaksin bacillus calmette-guerin (BCG). Vaksin ini bisa melindungi anak dari TBC khususnya,TBC berat yang bisa menyerang organ tubuh selain paru-paru.
4. Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi TBC aktif
TBC bisa menyebar melalui udara ketika seseorang terinfeksi batuk dan bersin. Oleh sebab itu, pastikan untuk menghindari kontak secara langsung dengan orang yang sedang terinfeksi TBC.
Mau tahu bagaimana cara penularan TBC? Baca selengkapnya di artikel ini: TBC Menular dari Orang ke Orang.
5. Jaga kesehatan tubuh
Penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan memastikan sistem imun kuat sehingga bisa melawan bakteri penyebab TBC. Terapkanlah pola hidup seperti mengonsumsi makan makanan bergizi, rutin berolahraga, tidur yang cukup, dan kelola stres dengan baik.
Apa Kata Studi Terkait TBC?
Menurut studi di The Journal of Infectious Disease berjudul Viewpoint: Challenges and Opportunities in Tuberculosis Research, salah satu cara terbaik dan efektif untuk memberantas TBC adalah dengan vaksin. Vaksin BCG perlu dipastikan telah diberikan sejak dini kepada bayi-bayi.
Vaksin BCG telah terbukti efektif untuk melindungi orang dewasa dari penyakit paru-paru dan tuberkulosis. Lebih dari 100 juta dosis vaksin BCG diberikan tiap tahun untuk memberikan perlindungan dini terhadap para bayi.
Oleh sebab itu, pastikan untuk memberikan vaksin BCG untuk anak sedari dini untuk menghindari infeksi penyakit tuberkulosis.
Itulah berbagai informasi mengenai TBC yang sudah parah beserta ciri-cirinya. Segera konsultasikan dengan dokter apabila kamu atau orang terdekat memiliki gejala TBC terutama yang tidak wajar.
Dapatkan berbagai obat untuk TBC hanya di Toko Kesehatan Halodoc.
Kesimpulan
TBC adalah penyakit serius yang dapat dicegah dan diobati.
Mengenali ciri-ciri TBC, terutama yang sudah parah, sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu.
Jika kamu mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter.
Selain itu, penting untuk menjaga kesehatan dengan питаться sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari faktor risiko TBC.
Dengan deteksi dini, pengobatan yang efektif, dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengendalikan penyebaran TBC dan melindungi diri kita sendiri serta orang-orang di sekitar kita.
Jika kamu punya pertanyaan lain terkait TBC, hubungi dokter spesialis paru di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2025. Preventing Tuberculosis.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2025. Tuberculosis Treatment.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2025. Symptoms of Tuberculosis.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Cegah Malnutrisi pada Penderita Tuberkulosis
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. BCG Vaccine.
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Tuberculosis (TB) – Treatment.
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Tuberculosis and HIV
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Tuberculosis Fact Sheets.
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Tuberculosis Symptoms.
FAQ
1. Apakah TBC bisa sembuh total dengan pengobatan?
Ya, TBC bisa sembuh total bila pasien menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter selama 6–9 bulan tanpa putus.
2. Apakah TBC bisa sembuh tanpa minum obat?
Tidak. TBC hanya bisa sembuh dengan regimen obat anti-tuberkulosis (OAT) yang diresepkan dokter. Tanpa obat, bakteri TBC akan semakin kebal dan berbahaya.
3. Apakah TBC bisa sembuh jika sudah kronis?
Bisa, meski butuh waktu lebih lama. Pasien TBC kronis biasanya memerlukan obat tambahan dan pengawasan ketat dari tenaga medis.
4. Apakah TBC bisa sembuh dengan pola hidup sehat saja?
Pola hidup sehat penting untuk mempercepat pemulihan, tapi tidak cukup. Obat TBC tetap menjadi kunci utama kesembuhan.
5. Apakah TBC bisa sembuh meski sudah menular ke orang lain?
Ya, pasien tetap bisa sembuh asal mengikuti terapi sampai tuntas. Namun, penting juga memeriksa orang terdekat agar penularan tidak berlanjut.
6. Apakah TBC bisa sembuh jika sudah resisten obat?
Bisa, tetapi pengobatannya lebih sulit dan lama (12–24 bulan) dengan regimen khusus. TBC resisten obat memerlukan pengawasan dokter spesialis.


